Rare Pair 🔞 | Mobile Legends ONE SHOT [RE-UPLOAD]

Hayabusa x Hanzo 🔞

#2 Hayabusa x Hanzo
[ Mobile Legends Bang Bang ]

Tag(s):
Harshword | Top!Hayabusa | Bot!Hanzo | Rape, Blood, Violence | Anak motor 🏍️ | Slightly HanaGura

Please kindly read the tags before reading!

————————————————

"Hah, Hayabusa?" tanya Hanzo yang tengah bermain game sembari menjawab telepon dari temannya, Chou.

Tangannya dengan lincah menggerakkan tombol game kesana kemari, dengan mulutnya yang dipenuhi keripik kentang favoritnya. Terdengar dari seberang sana, Chou menjawab, "Iya, Zo. Anak yang baru pindah, ngajakin lo balap malem ini."

Hanzo mengerutkan keningnya frustasi, "Aduh bego, motor gue disita ama bokap gue. Gak bisa malem ini."

Mengingat ayahnya yang strict padanya, tentu saja menjadi alasan motornya disita selama sebulan. Lalu, adiknya, Hanabi, tukang 'cepu' yang entah dengan ajaib mendapat informasi sekitar jadwal balapnya. Keluarga ini benar-benar tidak membiarkan dirinya menjalankan hobi dengan tenang.

"Yaelah, cok. Masa kalah sama anak baru?" ujar Chou.

Hanzo mendecak kesal, "Bukan gitu anjing, lu tau kan bokap gue kayak gimana."

Chou tak menjawab untuk beberapa saat, kemudian ia mendapat ide, "Pake motor Paquito dah, gimana? Malu-maluin lo kalau gak join."

Mata Hanzo terbelalak, "Serius bang Paquito ngasi?"

Pasalnya, motor Paquito itu adalah motor yang Hanzo idam-idamkan. Tentu, motornya yang sekarang, Ame—Ia memberi nama motornya— sangat cantik, tapi motor Paquito lah yang tetap ada di hatinya.

"Kaga secara langsung, sih. Tapi dia bilang kalau gue mau pake boleh aja," jawab Chou, "Gas, gak ni?"

Hanzo, dengan sumringah terukir di wajahnya menjawab, "Gas."

Tengah malam, Hanzo berjalan dengan berjinjit-jinjit menuju pintu luar, ia bergerak dengan pelan, bahkan yang terdengar hanya deru nafas dan jam dinding.

Hanzo dengan gembira keluar dari rumahnya dan berjalan menuju lokasi balapannya. Karena itu tak jauh dari rumahnya, ia hanya tinggal berjalan kaki.

Drrrt! Drrrt!

Getaran ponsel Hanzo mengejutkan dirinya sendiri. Ia sudah siap menerima kenyataan bahwa itu Hanabi—atau mungkin ayahnya yang terbangun.

Tetapi, saat ia membuka ponselnya, hanya ada nomor tak dikenal yang memanggilnya. Butuh beberapa detik bagi Hanzo untuk akhirnya menjawab panggilan itu.

Hanzo meletakkan ponselnya di samping telinganya, menunggu sosok suara di seberang sana. Lama tak kunjung bersuara, Hanzo memulai percakapan mereka, "...Siapa?"

Terdengar kekehan kecil di balik ponsel itu, "See you tonight, baby."

Alis Hanzo naik, "Ha?"

BIP

Telepon itu ditutup.

"..Orang iseng, dah?"

Tak memikirkan itu, Hanzo bergegas menuju lokasinya.

—————————————————————

"Tanding! Tanding! Tanding!"

Suara ricuh dari penonton membuat suasana ribut, Hanzo tengah sibuk mengelap motor Paquito dengan lembut, merasakan sensasi yang dia rasakan setelah menyentuh kendaraan besi itu bak harta karun yang berharga.

"Woah! Hayabusa datang!"

Sesosok pria dengan rambut silver disertai masker hitam-hijau yang menutupi mulutnya datang menghampiri Hanzo. Badannya kekar, tatapannya tajam, dan tingginya hampir setara dengan dirinya.