Rare Pair 🔞 | Mobile Legends ONE SHOT [RE-UPLOAD]

Zilong x Ling 🔞

#3 Zilong x Ling
[ Mobile Legends Bang Bang ]

Ziling menikah | (Bukan) Malam Pertama 🙏
Top! Zilong | Bottom! Ling | Kissing, Rimming, Squirting | Jorok pokoknya

———————————————————————

"Mas," — Ling
"Dalem, sayang?" — Zilong

Ling, pria cantik yang memiliki sifat penurut, iya iya saja jika disuruh, kemudian dijodohkan dengan pria dengan temperamen tinggi dan tiada hari tanpa mengumpat, Zilong.

“Memangnya cocok?”
Peduli apa? Toh, mereka sama-sama suka.

———————————————————————

Ling baru saja meletakkan kardus terakhir dari truk di depan rumahnya. Hari ini adalah sehari setelah ia menikah dengan suaminya—Zilong. Ia menghela nafas kelelahan, kemudian melihat ke arah Zilong yang sedang santai bermain game.

Kebiasaan remaja suaminya itu benar-benar menyebalkan, "Mas! Bantu aku, daritadi kamu kok sibuk sendiri."
"Eh—Anj! T-tunggu sayang, Ling, mas masih main ini," ucap Zilong masih berfokus pada permainan di layar ponselnya. Tampaknya

Ling menggerutu, lalu lanjut merapikan barang-barang mereka.

Siang hari tiba, semua barang-barangnya sudah selesai ia pindahkan. Ling akhirnya bisa bersantai sambil mendudukkan dirinya di sofa baru mereka. Melainkan Zilong datang seperti orang kebingungan.

"Ngapain toh, Mas?" tanya Ling yang melihat Zilong berjalan kesana-kemari, sambil menengok satu-persatu laci mereka.

"Charger aku mana, Ling?"

"Ya gak tau, Mas dimana naruh tadi?" ucap Ling. Matanya masih memperhatikan suaminya yang setia berkeliling bak orang linglung.

Zilong tidak menjawab, ia menggaruk-garuk kepalanya kasar lalu pergi dari ruang tamu. Melihat itu, Ling menghela nafasnya berat lalu bangkit dari duduknya. Baru saja ia bisa beristirahat, sekarang ia lagi harus berkeliling mencari charger milik Zilong.

Ling baru saja melangkah, kemudian menatap ke bawah—charger tepat di samping tas ransel Zilong, "Mas iniloh! Tadi lewat malah gak liat."
Mendengar itu Zilong kembali ke ruang tamu, lalu langsung mengambil chargernya tanpa berkata apapun.

"Minimal terimakasih," sindir Ling.

"Ya ya, makasi," ujar Zilong acuh kemudian duduk mengecas ponselnya, sambil terus melanjutkan gamenya.

Ling—yang sudah kepalang kesal, merebut ponsel Zilong paksa.

"Eh, Ling! Apaansih, balikin!" Zilong mencoba merebut ponselnya tapi Ling memundurkan tubuhnya.

Ling menatap Zilong kesal, "Mas, coba berhenti main dulu. Daritadi loh aku mindahin perabot, masang lemari, naruh kulkas, tapi kamu gak bantu sama sekali!"

"Ya kan kamu laki? Seharusnya kamu bisa sendiri 'kan? Lagian kemarin aku udah bantu mindahin barangnya ke truk."

"Oh, terus kalau yang mindahin barangnya cewek mas bakal bantu gitu?"

"Ya gak gitu, Ling. Kamu kenapa, sih? Kembaliin HPnya mas," Zilong merebut kembali ponselnya lalu lanjut bermain game.

"Mas! Liat dulu atuh, berhenti main game! Mas baru disuruh gini aja udah males-malesan."

Secara tiba-tiba—Zilong membanting ponselnya, memperlihatkan layar ponselnya yang retak, "TUH! KALAH GARA-GARA LU. BACOT!"

Ling yang terkejut dengan bentakan Zilong mendadak menjadi diam, kepalanya ia tundukkan ke bawah.