Keesokan harinya.....
Pelajaran pertama pagi ini adalah seni yang diajarkan oleh Bu Tiwi.
"Pelajaran kita hari ini adalah materi baru jadi tolong di perhatikan....." Ucap seorang guru seni budaya bernama Bu Tiwi.
Saat jam istirahat.......
"Gladys aku mau kasih tau sesuatu.. sini aku bisiin..." Lissa mendekatkan bibirny ke telinga Gladys.
"Hm?" Gladys pun mendekatkan telinganya ke arah Lissa.
"Mbekkk...."
Gladys menatap Lissa dengan datar, "Apa seh?" Kata Glady datar
Lissa yang merasa lawakannya tidak berhasil akhirnya beralih ke meja Sherry. "Sherry makan bareng yuk!" ajaknya
"Ngak, aku gak laper." Jawab Sherry singkat.
"Lagi bad mood?" Tanya David sambil bangkit dari bangkunya
("Cepatlah pergii! Ayolah... Abaikan aku...") Sherry memandangi mereka dengan datar, mengacuhkan mereka.
"Kenapa?" Gladys merasa heran dengan kelakuan Sherry yang diam saja.
Sherry memandang luar jendela dan tak ada jawaban dari mulut Sherry.
"Dih! sombong kali! kalo kalian mau nemenin makhluk aneh ini terserah! aku mau makan!" Bentak Lissa yang kesal dengan kelakuan Sherry.
"Ya sudah, aku makan dulu ya Sher." Ucap Gladys lembut, lalu ia berbalik menuju keluar kelas.
Setelah itu di kantin...
Kantin yang di sebutkan bukan sembarang kantin, memang namanya kantin tapi tempatnya bukan seperti kantin lagi.
Grym Academic sangat menjunjung tinggi keeleganan. Tampak luar bangunan sekolah ini seperti istana zaman kerajaan Eropa, tetapi kelas yang di desain sangat modern semua serba elektronik. Meskipun ruang kelas di desain modern tetapi beberapa ruangan seperti perpustakaan, koridor, atau hall di desain seperti zaman kerajaan Eropa.
Untuk kantin desain yang di bangun sekolah mengikuti seperti desain restaurant modern yang sangat di jaga kebersihanya.
Akhirnya Lissa, David, Gladys, dan Bima makan bersama di kantin. Karena Bima ketua OSIS yang selalu sibuk dan juga Bima berbeda kelas dengan Lissa, David, dan Gladys. Sehingga dia jarang berkumpul seperti siang ini.
"Aku rasa Sherry itu bukan anak yang sombong, mungkin ada masalah di rumahnya...." Ucap Bima sambil melahap spaghettinya
"Kagak mungkin! Dari kemarin kalo ditanya jawabnya 'hm' kalo gak, gak dijawab!" gerutu Lissa.
"Aku lihat kalo Lissa dan David tengkar dia nunjuin ekspresi muka yang gak bisa di tebak. Aneh banget pokoknya" kata Gladys
"Hah?!" Lissa terheran-heran
"Gak mungkin ah, masa dia bikin ekspresi gitu." Kata David
"Bener sih, sebetulnya aku penasaran dia itu kayak nyembunyiin sesuatu," Lissa benar-benar penasaran apa yang ada di otak Sherry.
"Yah... Apapun itu pasti bisa terjadi," Bima hanya menghela nafas.
Mereka pun melanjutkan kegiatan mereka masih masing yaitu makan.
YOU ARE READING
Sherry Raymond
Mystery / ThrillerSejak lahir Sherry Raymond selalu diikuti bahaya yang luar biasa. Sehingga memunculkan kutukan yang dinamakan "Balas Dendam" Selain itu Sherry sendiri memiliki misteri dalam kehidupanya yang "Tidak normal". Misteri apakah itu? Warning!!! ~Seluruh ga...