*21*

162 15 4
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Fellora dan Farka duduk di dalam mobil, menuju rumah sakit. Fellora meraih masker dari saku dan memasangnya dengan hati-hati, menutupi wajahnya.

"Kamu nggak kepanasan pakai hoodie?" tanya Farka sambil tetap fokus menyetir.

Fellora memutar mata dengan geram.

"Kan buat nggak ketahuan orang-orang, terutama kamu yang maksa aku masuk jadi model!" sahut Fellora dengan nada sinis.

Farka tertawa mengingat hal itu. Dia juga ingat untuk memakai masker agar tidak dikenali oleh orang lain, terutama ketika mereka memasuki kota.

"Kok kamu sensitif banget sih?" tanya Farka dengan heran kepada istrinya.

Fellora hanya mendelikkan matanya sekali lagi dengan tegas.

Kehamilannya membuatnya semakin sensitif dan mudah marah, dan saat ini dia merasakannya dengan jelas.

"Eh, zeyeng.. kalau bayinya cewek, aku bakalan jadi yang paling tampan dong dirumah!" ujar Farka dengan percaya diri, memainkan helai rambutnya.

Fellora menoleh dengan pandangan tajam, memandang suaminya, lalu mengerutkan keningnya.

"Ishh dasar ganjen.. tuh kan sama calon bayi aja udah genit apalagi kalau sama cewek lain" geram Fellora sambil memutar-mutar telinganya farka dengan jari-jarinya.

"Aduh, sakit zeyeng... Tapi beneran kalau bayinya cewek, cuman aku cowok di keluarga kita!" jawab Farka dengan wajahnya yang meringis kesakitan.

Perkataan itu memang benar, namun membuat sang ibu hamil kesal. Fellora kemudian melepaskan cengkeramannya pada telinga suaminya.

Saat mereka tiba di rumah sakit, Farka dan Fellora merasa campur aduk. Mereka telah membuat janji dengan Dokter Olive untuk melakukan pemeriksaan USG.

Dengan hati yang berdebar, mereka memasuki ruang kandungan .
Fellora diberitahu oleh perawat untuk berbaring dengan nyaman di kursi khusus.

Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang