002

3K 204 5
                                    

    Rayanza mengerjapkan matanya, menatap heran kamar yang ia tempati saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayanza mengerjapkan matanya, menatap heran kamar yang ia tempati saat ini. Sejak kapan ia berada di sini? Lama berpikir, akhirnya ia ingat tentang percakapan antara dirinya dengan Renza sebelumnya

"Yah, setidaknya ia tidur di tempat yang layak, tidak seperti diriku yang tidur di jeruji besi," Rayanza bermonolog di dalam hatinya. Kehidupan barunya mungkin tidak seburuk itu, terbukti dari kamarnya yang melebihi kata layak.

Desain kamar itu terlihat elegan namun tetap simple, dengan dinding berwarna krem dengan beberapa ornamen berwarna putih di sekitarnya. Benar-benar contoh nyata dari kamar aesthetic ala pinterest.

Beberapa menit memandangi setiap sudut kamar itu, Rayanza akhirnya beranjak dari kasur dan berjalan ke kamar mandi. Ia memutuskan untuk tidak mandi karena malas, jadi dirinya hanya menggosok gigi dan mencuci muka.

Setelah selesai, Rayanza tak langsung pergi, ia menatap pantulan wajah raga yang ia tempati sekarang di cermin, memastikan tidak ada satu senti pun bagian wajahnya yang terlewatkan.

Mata bulat, hidung mancung, pipi yang agak berisi namun dengan garis rahang yang tajam, rambut pirang alami, dan juga alis yang tebal. Wajah Renza termasuk ke dalam kategori sempurna untuk anak seumurannya.

Saat tengah fokus memandangi pantulan wajahnya di kaca, muncul sebuah hologram di hadapannya. Rayanza agak terkejut namun dengan cepat menetralkan raut wajahnya.

"Selamat malam, tuan. Perkenalkan, saya RB007F, sistem yang akan menemani anda selama berada di dunia novel ini. Harap beri saya nama sebagai tanda bahwa anda setuju untuk menjadikan saya sebagai partner."

Suara monoton khas robot terdengar. Tak mau ambil pusing dengan keanehan itu, ia hanya menanggapi 'sistem' tersebut dengan malas, "Rain."

"Terimakasih, tuan. Mulai sekarang saya akan selalu menemani dan membantu anda di dunia ini."

"Apakah tuan tertarik untuk melihat biodata tubuh yang tuan tempati?"

Dengan malas, Rayanza mengangguk singkat.

"Silakan tekan tombol status di layar hologram di hadapan anda untuk melihat biodata."

Rayanza menekan tombol status seperti yang di katakan oleh Rain. Tampilan di layar hologram berwarna ungu muda yang melayang di udara itu terganti.

|------------------------|
•--------------------•
Nama jiwa: Rayanza Bagaskara
Nama raga: Renza Arkana Bimantara
Alergi: seafood, kacang, susu
Jenis kelamin: laki-laki
Penyakit: magh
Umur: 17

𝐑𝐚𝐲𝐚𝐧𝐳𝐚'𝐬 𝐧𝐞𝐰 𝐥𝐢𝐟𝐞 [𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 || 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang