"Ah__ leganya" kata rain yang baru keluar dari kamar mandi.
"Masih bau ya?" Tanya varo yang baru turun dari tempat tidur.
"Ng....enggak kok, wangi" jawab rain dan varo mengangguk percaya.
Varo yang percaya langsung buru - buru ke kamar mandi karena mau buang air kecil, sementara rain pergi ke tempat tidur. Niat hati langsung mau tidur, tapi varo yang membuka pintu kamar mandi memanggilnya.
"Cil, jangan lupa minum vitamin" varo mengingatkan dan rain mengangguk.
Rain melihat varo yang kembali menutup pintu, kemudian mengambil obat yang dia tau hanya vitamin. Dengan malas rain menuang obat nya ke tangan.
"Males banget minum vitamin mulu, bosen" rain melihat beberapa butir obat di tangannya.
"Kayak biasanya aja deh" putus nya, kemudian memasukan obat ke air dalam gelas, setelahnya rain membuang air nya.
"Selesai deh" ucap nya dan mengembalikan gelas ke atas meja.
Rain naik ke tempat tidur dan tak lama varo keluar dari kamar mandi sambil bernafas dengan mulut.
"Kakak kenapa? Kok nafas nya pake mulut?" Tanya rain.
"Pake nanya lagi, bau banget tau kamar mandi. Makan apaan sih lo" gerutu varo dan rain tertawa.
"Aanggap aja pengharum kak" kekeh rain.
"Udah di minum belum vitaminnya?" Tanya varo sambil berjalan ke tempat tidur.
"Udah" jawab rain.
"Nggak di buang, kan?" Varo melihat tempat sampah untuk memastikan dan tidak menemukan obat.
"Bagus" ucap nya, kemudian melihat rain.
"Mau ngapain lo, kok udah tiduran aja?" Tanya varo .
"Berenang, kak. Ya tidur lah, pake nanya lagi" - rain.
"Emang PR nya udah selesai?" - varo.
"Belum, besok lihat punya jeka aja" jawab rain dan varo mengangguk.
Varo berbaring di tempat tidur dan memeluk rain seperti memeluk guling.
"Ya udah, yuk tidur" kata varo, tapi rain melepas tangan varo.
"Lepas kak, rain bukan guling, jangan peluk rain kayak gini" - rain.
"Makanya tidur sendiri kalau nggak mau kakak peluk" jawab varo tanpa melepas pelukannya.
"Rain mau ya, tapi nggak di bolehin sama ayah dan bunda" protes rain.
"Ya udah terima nasib aja, dasar bocil" kekeh varo dan rain hanya berdecak pasrah dan tidur setelahnya.
.
.
.
.07.00 wib
Bima yang baru bangun langsung berjalan ke dapur untuk minum karena merasa haus. Langkah nya terhenti saat melihat ibu nya yang berjalan dengan buru - buru.
"Mau kemana, bun?" tanya bima.
"Ke warung kak, beli garem sama sayuran, mumpung rain belum bangun" jawab rani membuat bima mengernyit.
"Emang kalau rain udah bangun kenapa, bun?"- bima.
"Nanti dia ikut kak, bunda males ah nanti dia bikin malu lagi kayak dulu"- rani.
"Malu? Emang dia ngapain bun, sampai bunda malu?" bima.
"Dulu tuh, rain ikut ke warung" - rani.
"Iya terus?"- bima.
Rani menggeleng sambil tersenyum saat teringat kejadian 5 tahun yang lalu. setelahnya dia menceritakan pada bima hal yang membuat nya malu.
"Pagi bu rani.., mau kemana, bu? cantik banget" tanya pak prapto, salah satu warga komplek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ( Sudah Terbit ✔)
FanfictionRain adalah anak laki laki yang ceria dan iseng, ada saja tingkah nya yang membuat ke dua kakak nya kesal. Walaupun rain anak nya iseng, tapi rain sangat di sayang oleh keluarga nya. Walaupun rain sakit, tapi dia tidak menunjukan sisi lemah nya pada...