Pertemuan antara dua perempuan yang tidak saling kenal bahkan memiliki sifat yang bertolak belakang,dimana mereka harus tinggal satu atap di karenakan orang tua mereka yang menikah tanpa sepengetahuan mereka berdua,, terlebih lagi mereka harus satu...
"Apa maksud ucapan mamah barusan??". Tanya Mala to the points
"Hmm...mamah minta maaf sebelumnya kalo mamah menikah diam diam di belakang kamu,,mamah menikah satu Minggu yang lalu sama boss mamah di Jerman". Jujur Marisa membuat Mala terdiam
"Aku kecewa sama mamah". Saut Mala marah
"Mamah tau pasti kamu akan bereaksi seperti ini,,tapi kamu harus ngertiin posisi mamah sayang,mamah kesepian sudah 10 tahun mamah menjanda .. mamah butuh pendamping hidup,, Apa kamu gak kasian sama mamah". Ucap Marisa terlihat sedih
"Tapi gak kaya gini caranya mah,, harusnya mamah cerita dari awal sama Mala .. kalo gini caranya Mala kek gak di anggap anak tau gak sih". Ucap Mala masih terlihat kesal
"Mamah tau mamah salah,,maafin mamah ya". Ucap Marisa menyesal
Tiba-tiba laki-laki paruh baya datang menghampiri mereka
"Maaf ya aku terlambat ". Ucap laki-laki tersebut mencium pipi Marisa
Mala hanya memperhatikan kedua nya dengan bingung
"Gak papa kok mas,,oh iya kenalin ini anak aku mas namanya Mala". Ucap Marisa mengenalkan Mala pada suami baru nya
"Sayang kenalan dulu sama om Tomi,,om Tomi ini yang tadi mamah ceritain ke kamu". Ucap Marisa pada Mala
Mala tersenyum ramah walaupun masih kesal
"Mala om". Ucap Mala mengulurkan tangannya
"Hai Mala,kenalin nama saya Tomi,jangan panggil om donk,, sekarang kan saya papah kamu". Ucap Tomi tersenyum
Mala hanya tersenyum canggung, bingung mau menanggapi apa,, karena dia sendiri juga bingung apakah dia sudah menyetujui mamahnya menikah lagi
"Jangan di paksa mas,,Mala juga masih butuh waktu Terima kamu". Ucap Marisa menyadari kebingungan Mala
"Baiklah om tidak memaksa...om juga minta maaf karena menikahi mamah kamu tanpa persetujuan dari kamu,,tapi om tulus mencintai mamah kamu,,om harap kamu menerima om sebagai papah baru kamu Mala,om janji akan membahagiakan kalian berdua". Ucap Tomi meyakinkan Mala
"Seperti nya om Tomi beneran sayang sama mamah,ada ketulusan di matanya,apa aku tega merusak kebahagiaan mereka berdua". Batin Mala menatap kedua orang dewasa di depannya
