sekolah

241 20 0
                                    

Tomi melihat putri nya yang sedang sarapan lalu menghampiri nya

"Pagi saya....". Belum selesai mengucapkan kalimat nya sudah lebih dulu di potong oleh Tania

"Baru pulang pah? tidur dimana?di rumah sekretaris papah". Tanya Tania datar

Tomi sendiri bingung harus menjawab apa pada putri nya,benar adanya dia memang tidur di tempat Marisa hanya untuk menenangkan Marisa

"Emm .. sebenarnya ada yang mau papah omongin sama kamu". Ucap Tomi malah melontarkan kata-kata lain bukannya menjawab pertanyaan Tania

"Hmm soal hubungan papah sama sekretaris papah itu!". Ucap Tania to the points membuat Tomi kaget

"Dari mana Tania tau". Batin Tomi bingung

"Kalau emang papah ada hubungan sama sekretaris papah,inget pulang lah pah,papah juga punya anak disini..lagian papah itu laki-laki,gentle dikit kenapa, nikahin kek sekretaris papah,aku yakin semalem dia nangis pasti gara gara papah kan gak mau memperjelas hubungan kalian". Ucap Tania panjang lebar membuat Tomi seketika melongo dengan pemikiran putri nya

"Sebentar sayang bukan begitu kejadian nya,semalem Tante Marisa nangis karena putri nya gak pulang pulang,dia itu khawatir sama putri nya". Ucap Tomi menjelaskan

"Jadi papah pacaran sama istri orang ". Marah Tania sambil meletakkan sendok yang sedang dia pegang dengan kasar membuat Tomi kaget bukan main

"Eh bukan gitu sayang, kamu dengerin dulu donk penjelasan papah ". Ucap Tomi panik

"Belum apa apa dia udah semarah ini tuhan ". Batin Tomi khawatir

"Lalu apa pah!". Ucap Tania datar

"Dia itu janda sayang ". Jawab Tomi

Tania mencari kebenaran di mata ayahnya

"Dan satu lagi ada yang mau papah omongin sama kamu soal Tante Marisa,, sebenarnya kami ...emm...". Ucap Tomi gugup

"Kami apa!". Tanya Tania tidak sabar

"Emm .kami sudah menikah sayang ". Jujur Tomi akhirnya

"Apaaa!!!". Ucap Tania kaget

"Papah menikah tanpa sepengetahuan aku!! papah anggep aku apa pah!!". Marah Tania hampir sama dengan Mala

"Sayang maafin papah,, tolong ngertiin papah,,papah butuh pendamping hidup dan kamu juga butuh figur seorang ibu". Ucap Tomi mencoba membujuk Tania

"Ck...tapi cara papah salah, menikah diam diam tanpa ngasih tau aku dulu".kesal Tania

"Papah tau papah salah,, waktu itu papah cuma takut kehilangan Marisa karena mantan suaminya masih mengejarnya, papah takut Tante Marisa kembali ke mantan suaminya,, papah sangat mencintai dia sayang". Ucap Tomi menunduk sedih membuat Tania tidak tega melihatnya

"Hufft..klo kalian sudah menikah kenapa masih pisah ranjang??". Heran Tania menatap ayahnya curiga

"Karena putri nya Marisa juga baru mengetahuinya kemarin". Jujur Tomi tersenyum

"Apaa!!kalian gila!!bahkan putri Marisa juga tidak tau,,kalian kelewatan tau gak!besok bawa Tante Marisa dan putri nya tinggal disini!". Ucap Tania datar

"Hah??". Kaget Tomi tidak menyangka

"Kurang jelas ucapan aku pah??". Saut Tania kesal

"Ah nggak jadi kamu merestui kami". Tanya Tomi senang

"Menurut papah,,toh kalian sudah menikah,apa yang seharusnya tidak di restui". Jawaban Tania pun hampir sama dengan Mala

"Baiklah papah akan ajak mereka berdua tinggal disini besok dan kamu bakal punya adik perempuan sayang". Ucap Tomi senang lalu pergi dari hadapan Tania

Stepsister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang