Part 11

2.5K 153 7
                                    

Hai gais

Gimana nih puasa pertama kalian?

Kalau aku seperti puasa sebelumnya yang jauh dari orang tua. Ngga jauh-jauh banget sih, tapi tinggalnya bener-bener ga sama orang tua aja gitu. Jadi menurut aku puasa kali ini seru tapi sepi, karena aku harus menyiapkan makanan untuk buka dan saur sendiri.

Kalau kalian gimana?

Btw Jumat kemarin tuh aku mau update, cuman karena aku sakit dari hari Rabu dan hari Senin aku harus pergi ke bekasi untuk ttd novel Atlas, jadi aku selama berhari-hari itu bener-bener mengistirahatkan tubuhnya aku, ga nulis dan ga update wattpad sama sekali.

Jadi mohon maaf ya

Dan aku juga udah memutuskan update seminggu dua kali dan untuk harinya, random aja gitu, ngga di tentuin hari apa aja

Semoga kali tetap suka sama cerita Kinbell, walaupun alurnya mungkin tidak sesuai sama harapan kalian

Oke

Jangan lupa vote dan komen yaaa

Ig;
nsall_
wattpad.nsall

Happy reading 💖

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎


Bellila menatap pintu kamar yang tertutup rapat, sejak kesalahannya hari ini, semua orang menghindarinya, membuat Bellila merasa bersalah dan begitu sedih. Bahkan saat makan malam pun, Bellila hanya makan dengan Aslan dan kedua kakak perempuannya yang tidak lain adalah istri Erland dan Oscar, karena katanya semua kakak-kakak laki-lakinya sedang pergi menyelesaikan pekerjaan mereka. Entah kenapa Bellila merasa bahwa, ucapan itu adalah kebohong, semua kakak laki-lakinya bukan menyelesaikan pekerjaan, melainkan menghindarinya karena marah.
Kini dia hanya bisa berharap salah satu kakaknya datang untuk menemaninya tidur, tapi sepertinya harapannya pupus ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Bellila membuang nafas kasar dengan kekecewaan dan rasa bersalah yang semakin besar. Gadis itu berusaha merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk dengan selimut tebal yang akan melindunginya dari udara dingin. Perlahan Bellila mencoba memejamkan mata, berharap rasa kantuk menyerangnya.

Suara genggaman pintu berbunyi, ada seseorang yang akan masuk kedalam kamarnya. Dengan cepat Bellila membalikkan badan untuk melihat siapa yang datang.

“Kak Prince…?”

“Kenapa belum tidur?” tanya Prince yang berjalan mendekati Bellila yang sudah duduk dengan tegak menatapnya.

“Maaf…” lirihnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca

Prince duduk tepi kasur membawa tubuh Bellila ke dalam dekapannya “Kenapa menangis? Kakak cuman tanya kenapa baby belum tidur, ini sudah malam sayang.” Prince tidak menduga bahwa adik perempuannya akan menangis karena pertanyaan sederhananya.

Bellila menangis seraya memeluk Prince “Sstt… jangan menangis sayang, ini udah malam” tangan Prince setia mengelus punggung Bellila yang bergetar.

“Maaf, maaf, maaf Bellila salah karena tidak pulang tepat waktu… maaf Bellila bolos sekolah dan malah ikut kakak Kino, maafin Bellila kakak..”

Prince hanya diam, sejujurnya dia kecewa pada Bellila karena pergi meninggalkan sekolah begitu saja tanpa mengabari siapa pun. Tapi, dia lebih kecewa pada dirinya sendiri, karena baru mengetahui fobia Bellila terhadap hujan.

KINBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang