Gio Gergenio antaraksa anak kecil berusia 5 tahun duduk sendirian dimeja makan sambil menikmatin sereal. Dia tidak pernah tau kapan paginya menikmati sarapan bersama sang papa, atau makan malam kalau di hitung, bahkan mungkin tidak bisa di hitung alias jelio sangat sulit untuk dekat dengan sang anak
"Bibi" pangil gio kepada salah satu ornag kepercayaan sang papa
"Iya den gio"
"Papa belm pulang yah?"
Pertanyaan yang mudah di jawab tapi sangat sulit di utarakan oleh bi tati, pengasuh gio sejal gio berusia 40hari"Papa den gio masih kerja"
"Kapan papa tidak kerja? Gio ingin sekalin sarapan sama papa" sedih hancur hati bi tati melihat raut wajah anak dari tuan tempat dia bekerja. Sehak kejadiian itu jelia tidak peduli kepada anaknya, dia hanya sibuk kerja kerja kerja, hanya memenuhi keperluan gio dalam hal biaya
"Gio anak nakal yah bibi, sampai papa tidak mau sama gio"
"Den gio ngga nakal kok, justru den gio anak baik"
"Tapi kenapa gio tidak pernah ditemanin papa?"
"Kan papa den gio kerja untuk den gio"
"Kalau den gio beli mainanya uangnya dari siapa?"
"Dari aunty alex dan uncle deon"
Tuhan kasih kesabaran yang besar untuk bi tati"Den gio ngga boleh marah yah. Sekarang waktunya berangkat sekolah sama pak udin yah"
"Baik bibi, gio berangkat dulu yah dadah dadah bibi"
"Dadah den gio"
********
Didepan gadis iyu berdiri gedung kokoh menjulang keatas. Gadis itu takjub dengan apa yabg terjadi dengan perusaahna yang sudah berdiri belasan tahun ini. Dengan di pimpin keterunan ketiga keluaraga itu, sepertinya perusaahn ini berjalan dengan baik, bahkan berita berita kesuksesan perusahaan itu sudah sering dia dengar melalu media cetak atau televisi.
Gadis itu masuk melangkah kearas resepsioniy dengan tas bekal berwarna biru bertempelan ganbara seekor anjit. Gadis itu melangkah anggun kearag resepsionis
"Selamar siang deng axelio corp ada yang bsia dibantu"
"Siang, bisa titip makan siang untuk bapak jelio?"
"Maaf?"
"Saya tau bapak jelio lagi sibuk dan dia pasti melewatkan makan siangnya. Makanya saya antar makan siangua"
"Kalau boleh tau atas nama siapa"
"Ehmmm bilang aja teman lama"
"Sebentar saya telpon sekretasinya pak jelio"
Resepsiontin itu langsung menekan angak 18 dimana runagan direktur berada"Maaf mba bapak jelio sedang tidak bi...."
Beli. Selesai omongannya resepsionist itu dibuat heran, karna gadis yang mengantar bekal itu tiba2 hilang dari hadapanya, padahal dia hanya beberap detik menelpon"Aneh banget sih"
Jelio menatap kotak bekal bergambarkan samoyed tersenyum, kotak bekal yang sama dengan buata sang istri. Kotwk bekal itu di desain khusus oleh mendiang istri bahkan hanya satu, dan itu sudsh dia rsak terus ini kotak bekal siapa? Jelio sangat jelas merusak nya. Dan jelio lebih terkejut lagi dengan isi bekal yang ada didalam kotak itu! Nasi putih ayam teriyaki, sayur brokoli menu yang selalu sang mendiang istirnya buat di hari rabu!
Jelio segera menekan no sekretarisnya
"Halo pak"
"Tolong tanyakan siapa yang ngantar bekal makan siang untuk saya ke resepsionist"
"Baik pak"
Jelio masih penasaran siapa yang mengantar makan siang. Untuk dia dari kotak bekal, menu bekal bahkan rasanya sangat persis dengan buatan sang istri
"Siap kamu sebenerany!!"
YOU ARE READING
Midghnight After Meet
FanfictionDENDAM kata yang sanga sulit dilupakan dari benak Jelio. Kematian istri 3 tahun yang lalu membekas dalam benaknya. Sampai kapapun diakan menuntaskan dendam karna kematian sang istri Apakaha jelio bisa membalaskan dendamnya? Bagaimana kehidupan dia...