Chapter III

72 8 0
                                    

Di tengah taman  bermain salah satu taman kanak kanak terkenal di jakarta. Gio bermain bersama teman teman, semua permainan mereka lakukan mulai dari ayunan, perosotan hingga mainan pasir yang sekarang gio dan temannya mainkan.

Gio bukan  anak yang susah untuk membaur bahkan dari 3 tahun eyangnya orang tua jelio sudah mengajarkan dia bersosialisasi dengan orang oranng. Makanya gio dikenal dengan banyak teman di sekolahnya.

"Kembaliin pita aku" atensi gio dari mainan pasirnya teralikkab kepada anak kecil perempuan yang sedang di jailin sama teman kelasnya

"Ambil saja cendili" anak bertubuh gempal, yang di kenal dengan kenakalan minta ampu, membuat semua guru menyerah jika harus mengurusnya anak itu

"Tolong kembalikan itu pita dari mama aku"

"Tildak mauu, kamu alus kacih coklat ke kita dulu"

Anak perempuan itu mulai menangis, semua anak anak yang ada disana memperhatikan anak perempuan itu, gio melangkah maju mendorong anak bertubuh gempal itu hingga tubuh anak bertubuh gempal itu terjatuh

"Kamu balikin pita dia" gio mengambil pita yanga da di tangan anak gempal itu sedangkan anak gempal itu

"Mamaaaaa"
Semua guru keluar melihat keributan yang terjadi. Bahkan orang tua yang sengaja menunggu anak anaknya juga inut menyaksikan

"Astag sayang mama kenapa"

"Kamu yah, dasar anak kurang hajar"

"Dia duluan tante dia ambil pita temen aku"

"Kamu itu anak nakal"

"Bu tenang dulu bu"

"Gimana saya bisa tenang anak saya kepalanya bocor"

"Emang dasar anak yang tidak didik orang tuanya yah begini"

*****

"Iya mama kesana, kamu fokus saja"

"Dan nanti kalau kamu sudah pulang jangan dimarahin gionya"

"Yah mama tau sudah mama  mau ke sekolah gio"

Nyonya besar keluarga Axelio menutup telpon genggamnya dan langsung meminit pelipis nya

"Ada apa ma?"

"Keponakannya kamu, jelio disuruh kesekolahmya"

"Tapi dia ada rapat sama client! Terpaksa mama yang kesekolah gio"

"Gio kenapa emang?"

"Dorong temannya sampai bocor"

"Ah ngga mungkin anak aku satu itu ngga mungkin begitu"

"Makanya mama pusing kak, kamu ikut mama yah"

"Yah udah kebetulan gabriel masih tidur"

Kedua wanita dewasa itu mngarah kesekolah dimana grandmanya mendapat telpon daei kepalas sekolah. Butuh waktu 45 menit untuk sampai di sekolah gio.

Axelio sudah di kenal disekolah gio, sekolah ini ada dari kakaknya jelio bersekolah hingga kini entah sudah berapa keturunan axelio yang bersekolah disini. Dua perempuan dewasa itu mengarah ke kantor kepala sekolah taman kanak kanak sesampainya disana mereka melihat anak yang jadi alasan mereka kesini

"Mama kedalam aja dulu, gio biar dengan aku"
Alexandria kakak perempuan jelio melangkah maju ke arah ponakannya di depannya ada anak gadi kecil yang menatap gio dengan muka murung

"Gio"

"Mami alex" gio langsung memeluk tubuh maminya

"Maafin gio mami, gio ngaku salah"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Midghnight After MeetWhere stories live. Discover now