#5 Apa Ini Ingatan atau Sebuah Buku?

17 4 8
                                    

Sebuah cahaya temaram dari bohlam lampu tidur menemani ruangan malam itu. Menerangi tempat tidur ukuran besar, dalam sebuah kamar berisi penuh dengan peralatan medis yang berisik demi penunjang kehidupan seseorang. Luis kecil duduk di atas gaun putih dengan bahan sutera milik seorang wanita muda, suara detak jantung yang lambat dan tidak menggebu keluar dari dada wanita tersebut turut membuat anak-anak seperti Luis merasa tenang saat dipangku. Sebuah buku tebal terbuka, tepat di depan tubuh mungil Luis yang duduk dipangku. Seraya membacakan dongeng, secara perlahan namun pasti, ia menggulir setiap kalimat dalam lembar dalam buku.

"Alexandre Albain meminum ramuan panjang umur yang diberikan oleh seorang wanita muda, dan itu membuat dia menjadi tidak bisa menua atau meninggal dunia."

Luis sesekali melihat wajah ibunya, mengerjap sekali dengan mata penuh pertanyaan seperti anak kecil pada umumnya. "Apa Ibu tidak bisa meminta ramuan juga pada wanita itu?"

Seutas senyum terulas di bibir pucat sang ibu, dengan lembut ngengecup kening anak laki-laki pertama dan satu-satunya di atas pangkuan. Seperti dugaan, wanita itu mengidap sebuah penyakit langka dan tak bisa diidentifikasi apa jenis penyakitnya. Karena anemia yang dialami, tubuhnya melemah seiring waktu, sehingga kini kesulitan untuk berjalan. Seolah ada yang menguras energi hidup wanita tersebut, bahkan wajah cantik yang dulu menjadi primadona pun berubah menjadi tirus dan kering. "Kita tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Alexandre Albain harus membayar keabadian dengan dibenci dan ditakuti oleh orang lain, dan Ibu tidak ingin dibenci."

"Tapi orang-orang sudah takut dan tidak menyukai Ibu," cecar Luis, nyaris menumpahkan air mata karena mengingat perlakuan orang pada ibunya. Anak usia dua tahun itu memang sangat menyayangi sang ibu, dan tak ingin ibunya tersebut terluka. Hanya saja, menurut Luis, orang-orang tak menginginkan hal yang sama.

"Itu berbeda, sayang." Sang ibu memberikan usapan lembut pada punggung kecil Luis sebagai penenang. "Apa kamu mau Ibu melanjutkan ceritanya?"

Luis kecil mengangguk.

"Setelah bertahun-tahun, Alexandre Albain akhirnya menyadari ketidakbisaan dia untuk menua. Orang-orang yang curiga atas dirinya, mulai menyerang dan menangkap Alexandre Albain. Dia disiksa, dikurung di dalam penjara bawah tanah untuk akhirnya dieksekusi."

"Apa itu eksekusi?"

"Sebuah hukuman yang dilakukan kepada seorang penjahat."

Seketika, alis di dahi mungil itu berkerut tak setuju. "Tapi Alexandre Albain bukan seorang penjahat, dia tidak pernah melakukan kejahatan."

Sekali lagi, sang ibu tersenyum lembut. "Putra kesayangan Ibu ternyata sangat cerdas," ujarnya memuji seorang anak dua tahun, yang ternyata bisa berpikir cukup kritis terhadap sebuah kejadian. "Kamu benar, tapi sayangnya orang-orang di masa itu sudah terlanjur takut dengan keberadaan Alexandre Albain yang tidak bisa menua. Hal itu seolah menjadi ancaman bagi mereka, jadi tidak ada yang memikirkan benar atau salah."

"Apa itu perbuatan yang baik?"

Setelah menggeleng pelan, wanita yang kini sedang mengabdikan diri sebagai seorang ibu, memikirkan kalimat yang akan menjawab pertanyaan tersebut. "Anakku sayang, apa kamu tahu bagaimana sifat dasar manusia?"

Tentu saja, anak itu tak mengerti maksud ucapan sang ibu. Ia hanya menatap lensa cokelat itu dengan lensa mata merah terang miliknya seolah meminta penjelasan.

"Bukankah Ibu sudah pernah memberitahu kamu sebelumnya? Manusia itu memiliki ego yang harus dipuaskan. Bahkan binatang tidak bersalah yang hanya lewat sebentar, akan langsung dibunuh ketika dia terlihat buas di mata mereka."

"Itu sebabnya orang-orang membenci kita?"

Tanpa sadar, sorot mata sang ibu menghilang dalam keredupan cahaya. Senyum getir tergores di bibir, menatap sosok laki-laki kecil di hadapan. Ketika sebelah tangannya mengusap atas kepala Luis, butiran air mengalir deras dari kelopak matanya. "Ini adalah hukuman atas dosa yang pernah Ibu lakukan. Maaf, karena sudah melibatkan kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tales of TabooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang