2

7 1 0
                                    


Lovvv banyak-banyak dari author
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍


Setelah tragedi ciuman kemarin, kini seperti nya Freya tak ada kapok-kapok nya. Bagaimana tidak? Junghwan semalam baru saja mengajaknya untuk jalan-jalan atau kencan

Dan bodohnya Freya, ia malah iya-iya saja, jadi pagi ini ia sibuk memilih pakaian mana yang akan ia pakai. Tapi tentu saja Freya akan memilih pakaian yang lebih aman untuk di pakai ngedate

Karena takut banget kalo Junghwan nyosor lagi kayak kemarin, sebenernya Freya tak sepenuhnya marah, semalaman juga Freya malah memimpikan kejadian itu lagi. 'Oh tuhan aku harus apa?' batin Freya seakan menjerit

Akhirnya Freya hari ini memakai baju crop top lengan panjang berwarna putih dan rok panjang berwarna Sage. Rambutnya ia gerai seperti kemarin, tanpa di style apa-apa

Namun berbeda dengan kemarin hari ini Freya sedikit berdandan, kan harus cantik kalo mau ketemu pacar. Sedang asyik-asyiknya bercermin Freya mendengar suara klakson dari bawah

Seperti dugaan Freya itu adalah Junghwan, Freya sudah hidup sendiri sedari lulus SMA. Karena ia merasa sedikit risih jika harus hidup dengan keluarga nya, jadi Freya hidup sendiri di rumah yang cukup minimalis bersama ke 3 sahabatnya

Rumah itu begitu asri karena mungkin semua penghuni nya wanita lajang, rumah itu berlantai dua, mempunyai 2 kamar. Satu atas satu bawah, Freya tidur bersama Viola, yang sudah berteman sedari orok dengannya

Berbeda dengan Freya, Viola itu kerja sambil kuliah, hari ini Viola sudah keluar pagi-pagi untuk mengajar anak-anak TK di dekat rumah mereka

Freya segera menuruni tangga kamarnya, wajahnya terlihat sangat berbunga-bunga senyum merekah yang tercetak disana tidak habis-habisnya ia perlihatkan

Di bawah sudah ada Aish yang sudah bersidekap dada dengan tangannya yang masih memegang spatula, seperti nya Aish lagi memasak

"Widiih cowok nih"

Aish menaik turunkan alisnya menggoda Freya dengan senyum nakal

"Ih diem deh lo, gue nge date dulu bye"

"Yaudah hati-hati, jangan sampe kebablasan"

Freya menunjukkan jari tengahnya pada Aish tanda fuck, namun wajahnya tersipu malu. Aish hanya geleng-geleng melihat kepergian Freya. Freya keluar dan mengambil sepatu kets bertali nya di rak khusus sepatu

Sengaja rak sepatu itu di letakkan di teras rumah, supaya jika sepatu habis dipakai bisa di taruh di sana. Rak sepatu itu juga terdiri dari 4 susun yang mana 1 susun nya tertulis nama mereka masing-masing

Junghwan turun dari motor nya ikut berjongkok seperti Freya yang sedang memakai tali sepatunya, tanpa aba-aba Junghwan meraih tali sepatu yang sedang Freya ikat. Lalau Junghwan mengikatkan tali sepatu itu

Freya sedikit tersentak dengan tindakan Junghwan yang tiba-tiba itu, matanya tak henti-henti menatap pada Junghwan yang sedang fokus mengikatkan tali sepatunya

"Iya tahu ganteng, gak usah di liatin terus dong"

"Apaan sih narsis"

Meskipun mata Junghwan sedang melihat ke bawah namun bisa Junghwan rasakan deru nafas Freya menyentuh wajahnya, jadi Junghwan tebak Freya sedang memperhatikan nya dan ternyata tebakannya itu benar

Di perjalanan Junghwan merasa sedikit kecewa, ada masalah apa sebenarnya dengan Freya? Kenapa ketika di bonceng tangan Freya tidak berpegangan pada pinggang nya melainkan pada belakang jok motor, sudah mirip seperti ibu-ibu

Junghwan tidak menyebarkan virus loh,  tapi kenapa sikap Freya seperti tidak mau dekat-dekat dengan Junghwan, sampai akhirnya Junghwan tidak bisa membiarkan kesunyian ini lagi

Ia menghentikan motornya dengan mendadak sampai Freya berhasil memeluknya, terlukis seulas senyum di wajah Junghwan kala Freya memeluk pinggang nya

Namun itu hanya sesaat Freya langsung melepaskan pelukannya lagi dan itu sangat membuat Junghwan kecewa, ia berinisiatif turun dari motor berbohong bahwa motor nya mogok

"Turun dulu ka, motor aku mogok"

"Hah? Ko bisa? Emang gak kamu kasih bensin di rumah?"

"Nggak tahu lupa"

Posisi mereka sekarang sedang berada di jembatan yang bawahnya di penuhi oleh air bendungan yang begitu deras, Freya merasa kepanasan. Ia membuka helm nya dan bersandar pada tembok jembatan itu

Matanya fokus memperhatikan Junghwan yang sedang mengotak-atik motornya, Freya adalah seorang perempuan jadi ia tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau mesin

Jadi dia hanya diam saja berdiri sembari memperhatikan Junghwan, namun kenapa makin lama makin lama Junghwan malah semakin mendekati nya, sekarang saja rasanya Freya sedang di kurung oleh tubuh besar Junghwan

"Ka, jawab jujur"
"Mmm?"

Kedua tangan Junghwan di letakkan di tembok seperti sedang mengurung Freya

"Apa yang kakak sukai dari aku, kalo kakak gak bisa jawab sampe hitungan ke tiga, nanti aku kasih hukuman kiss"

Mata Freya melotot tercengang bagaimana tidak? Ia di ancam oleh bocah 17 tahun, dan berani-beraninya bocah itu memberikan hukuman yang tidak senonoh

Perasaan baru kemarin mereka berciuman masa sekarang mau ciuman lagi? Kayaknya Freya salah pilih pacar deh, ia malah dapet cowok mesum maceman Junghwan

"Satu, dua, ti.."
"Ka karena kamu ganteng, iya karena kamu ganteng"

Junghwan terkekeh mendengar jawaban Freya yang gugup, tangan Freya juga sudah mengulun bagian pinggir rok nya saking gugupnya

"Ooh jadi kalo aku jelek, kakak gak mau pacaran sama aku?" Satu dua tiga"

'cuppp'

Freya benar-benar tak tahu harus menjawab apa dengan pertanyaan kedua yang di ajukan oleh Junghwan, alhasil ia mendapat hukuman dari Junghwan

Bibir itu lagi, rasa kenyal itu lagi, jantung Freya tidak karuan. Ia ingin menolak namun rasanya hasrat dalam dirinya menolak untuk bekerja sama

Tak ayal lidah Freya membalas lidah Junghwan, ciuman itu tak berlangsung lama hanya 5 detik seperti nya, Junghwan tersenyum nakal di hadapan nya

Wajah Junghwan mulai mendekat kembali, saking dekat nya Freya bisa merasakan deru nafas Junghwan yang tidak beraturan. Junghwan menggerakkan ibu jari nya untuk menyeka air liur nya yang tertinggal di bibir bawah Freya

Freya rasanya ingin pingsan, ia tidak tahan, 'sumpah demi apapun, siapapun tolong bawa gue pergi dari sini' Freya berteriak kencang didalam hatinya

Tubuhnya sudah gemetar, ia tidak menikmati hal ini melainkan ia ketakutan, ia takut di apa-apa in sama Junghwan. Walau bagaimanapun Freya tidak siap jika lebih dari ciuman

Refleks lengan Freya menampar wajah mulus Junghwan, Junghwan juga seperti nya kaget mereka berdua sama-sama terkejut, Freya terkejut akan refleks tubuhnya Junghwan terkejut karena mendapat tamparan

Seumur hidupnya, ini adalah kali pertama Junghwan di tampar oleh pacarnya, ia mengusap pipinya yang terkena tamparan tadi menatap Freya seakan meminta penjelasan

"Kamu jangan pernah main-main sama aku, aku nggak semurahan itu. Kamu tuh niat pacaran nggak sih?"

Junghwan semakin bingung, emang menurut Freya orang yang pacaran itu seperti apa? Bukankah seperti mereka sekarang? Berciuman, berpelukan, bertengkar

"Aku niat pacaran ko ka"
"Enggak lo tuh cuman cowok MESUM"

Freya hendak pergi meninggalkan Junghwan namun terhenti akibat cekalan Junghwan, Junghwan sedikit menunuduk untuk berbisik di telinga Freya

"Tapi suka?"

"Bajingan lo"

Freya benar-benar pergi saat itu juga, meninggalkan Junghwan yang masih bingung akan situasi yang terjadi tadi

********
See you Nex part🙏🤍




LDR With nunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang