Hana

169 20 0
                                    

"Ok latihan selesai, kalian semua boleh pulang. Selamat istirahat semuanya. Inget ya pesan tadi" Pelatih mengakhiri latihan hari ini, semua member langsung tiduran di lantai dengan nafas terengah engah. Latihan hari ini sedikit merepotkan karna mereka mendapat choreo baru. Apa itu setlist ori? Gak tau ya.

"Kak lulu, napas kak" Ujar adel membuat semua member tertawa.
"Kurang ajar ya lu del" Kesal lulu

Fiony dipojok sana tertawa kecil melihat teman temannya menjahili Lulu sambil minum daei tumbler biru kesayangannya.

Kaget bahunya ditepuk, Fiony menoleh ke belakang.

"Nebeng boleh gak? " Tanya Oniel. Fiony mengerutkan keningnya, mereka bahkan gak searah. Tapi kenapa Oniel menumpang di mobilnya?

"Mau ngerjain aku ya kamu" Oniel terkekeh.
"Gak pio, kita kan udah lama gak deket. Maksudnya aku sama kamu udah jarang ngobrol kan, pengen lebih deket lagi gitu kayak dulu" Fiony menimbang nimbang

"Emm ayo deh" Ujar Fiony

"Ce, kita jadi pulang bareng kan? " Ujar Flora menghampiri Fiony dan Oniel. Mereka serentak menoleh ke arah Flora.

"Kamu pulang bareng Fiony Flo?" Tanya Oniel
"Iya, aku sering pulang bareng cepio" Jawab Flora
"Oh yaudah, kalian berarti pulang bareng aku ya" Ujar Fiony.

"Loh kalian pulang bareng? Kok gak ngajak? " Tanya Adel.
"Beda arah bos" Jawab Flora.
"Lah, kak Oniel juga beda arah" Sanggah Adel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iri aja lu, udah punya mobil juga" Ujar Flora.
"Lagi di bengkel, tadi gua berangkat dianter Robby" Jelas Adel
"Yaudah deh gapapa, kamu pulang bareng aku aja del" Ujar Fiony menenangkan.

"Lah, udah pada mau balik?" Tanya Lulu sambil menghampiri mereka.
"Apa? Mau bareng juga? " Sewot Flora.
"Eh boleh?" Tanya Lulu
"Beda arah, jauh jauh. Udah deh gak usah ngadi ngadi lu kak. Kasian cepio" Ujar Adel. Lulu menampilkam wajah sedihnya yang langsung mendapat tonyoran dari Adel.

"Gak usah sok imut lu"
"Iii dedek jadi sedih" Ujar Lulu dengan aksen imutnya, membuat mereka ber 4 bergidik ngeri. Bahkan kakak staff yang sedang hamil sampai mengelus perutnya "amit amit dek, jangan gitu ya kamu" Ujar kakak staff tersebut.

"Udah udah, ayo pulang. Ntar keburu malem. Aku makin malem pulangnya" Sela Fiony yang langsung mendapat anggukan dari keempat temannya.

----------


Mereka berlima berada dalam satu mobil yang sama. Melewati toko, kantor dan rumah yang sudah gelap. Kuda besi kesayangan Fiony melaju cepat menembus gelap nya jalanan. Tujuan pertamanya adalah mengantar Adel dan Lulu, setidaknya itu yang terdekat menurutnya.

Fiony tidak masalah jika harus mengantar teman temannya. Tapi, entah kenapa hari ini perasaannya tidak enak. Dia gelisah dan jantungnya berdegup kencang, tapi dia gak tau kenapa. Fiony tidak mau menceritakan suasana hatinya itu kepada yang lain, takut nya mereka ikut khawatir juga.

"Kalian mau tau gak?" Tanya Lulu.
"Gak, aku sukanya tempe" Jawab Oniel. Semua yang ada di mobil itu tertawa, Lulu memukul lengan Oniel pelan.
"Apa kak?" Tanya adel.

"Kemarin kata tetangga kost gua, ada fenomena poling" Semua kebingungan, mereka tidak terlalu tau istilah itu.

"Poling tuh apa? Voting? " Tanya Fiony sambil menyetir, dia tetap menyetir dengan fokus sambil mendengarkan percakapan teman temannya.
"Bukan fiony, itu loh pocong keliling" Jelas Lulu, semua hanya ber oh ria saja

"Kak udah malem, jangan nakutin lah" Ujar Adel sambil bergidik ngeri, badan boleh abang abang tapi hati tetep "mamah adel takut".
" Kagak, katanya sih di gang sebelah, gang an gua mah aman" Terang Lulu.

Kata Lulu ada di gang sebelah, tapi kok tadi Fiony ngerasa liat permen warna putih di sebelah pos satpam?

Perjalanan mengantar Lulu ke kos nya sedikit terasa lama. Biasanya tidak selama ini dari gapura depan.

Fiony menyipitkan matanya karna merasa silau, entah mobil atau motor di belakangnya menggunakan lampu jauh, sedikit mengenai spion depan Fiony.

"Duh itu apa sih yang di belakang, tolong lah matiin lampu jauhnya" Semua temannya menengok ke belakang untuk memeriksa. Hanya sebuah mobil pikir mereka.

Tapi di tahun 2024, orang kuno mana yang menggunakan mobil keluaran tahun 1958? Ok kalo orang itu suka barang kuno, tapi ini jam 12 malem.

Makin lama mobil itu makin deket. Mobil itu mulai mendahului mobil Fiony, tapi dari kiri. Iya dari kiri. Dalam hati, Fiony mengeluarkan kebun bibatang, soalnya kalo langsung udah diwakilin Adel.

"Orang gila mana yang nyalip dari kiri. Iya tau lagi sepi, tapi bahaya weh" Keluh Oniel.

Fiony kira setelah mobil itu mendahuluinya, tak akan ada lagi sinar lampu yang menganggu pandangannya. Faktanya, justru makin banyak lampu dan entah dari mana tiba tiba ada kabut. Iya kabut, ini jakarta tapi berkabut? Hujan? Cuaca hari ini panas btw.

Fiony sejujurnya sudah panik, tapi pembawaannya ya g tenang bikin dia gak keliatan panik. Sedangkan teman temannya sudah heboh, Lulu dengan hebohnya bercerita dengan suara keras. Adel mengernyitkan keningnya, heran, ada apa sebenarnya. Flora juga bereaksi sama dengan Adel. Oniel? Dia sudah menutup matanya sambil baca ayat kursi sejak tadi.

Kabut semakin tebal, bahkan lampu mobil Fiony tidak bisa menembus tebalnya kabut. Pandangan semakin berkurang, laju mobil Fiony semakin pelan. Hati hati, takut nabrak sesuatu di depannya. Sampai tiba tiba

---------

hai hai, aku datang bawa cerita baru nih. Semoga suka ya

ESCAPE ROOM by 8th generation jkt48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang