Chapter 8 : "DON'T TALK TOO MUCH!"

192 12 8
                                    

"Max?" Moejjica terkejut mendapati Max ketika membuka pintu rumahnya.

Moe sampai menoleh ke belakang, melihat jam dinding rumahnya yang menunjuk ke angka 7. Ini pertama kalinya Max datang kerumahnya pagi-pagi sekali.

"Ada apa?" Tanya Moe.

"Aku khawatir, semalam kau tidak menjawab teleponku" kata Max.

"Semalam kau menelponku?" Max mengangguk.

"Benarkah?" Tanya Moe memastikan lagi.

"Sepertinya begitu" kata Max. Moe yang kesal dengan pernyataan Max lantas melengos hendak masuk ke dalam rumah namun Max menahannya.

"Hei! Kenapa marah? Sungguh! Aku mengkhawatirkan mu semalaman" kata Max.

"Pria itu tidak melukaimu, kan?"

"Aku tidak banyak bicara" kata Moe.

"Maksudnya?"

"Pria itu tidak suka orang yang banyak bicara" kata Moe sambil berjalan masuk meninggalkan Max yang masih tertegun di depan pintu.

"Mungkin....." Kata Moe menahan ucapannya seraya menoleh kebelakang menatap Max.

Moe tersenyum simpul "....sepertimu" pernyataan Moe sontak membuat Max melotot.

"Benarkah?" Kata Max menatap Moe tidak percaya.

"Awww" Moe mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Hei, kau kenapa?" Max segera berlari menghampiri Moe.

"Tidak, tidak apa-apa" Moe menjauhkan tangan Max yang berniat menyentuh perutnya.

Moe menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya perlahan, rasa sakitnya belum juga hilang meski berkali-kali menarik nafas panjang, Moe mencoba duduk dengan menegakkan bahunya.

Tetap saja, rasa sakit di perutnya juga tak kunjung berkurang. Max yang khawatir lantas ikut duduk disebelah Moe, memandangi Moe dengan perasaan cemas.

"Are you okay?" Tanya Max lagi, kali ini raut wajah Max lebih terlihat memelas.

"Ya, i’m okay" Moe tersenyum lebar.

"Kau mengerjai ku?" Max kesal menatap ekspresi wajah Moe yang tiba-tiba terkekeh.

"Aku hanya tidak yakin kau khawatir padaku" kata Moe.

"Oh shit!" Kesal Max.

"MOEJJICA! JANGAN LUPA! HARI INI JADWAL GEMMA TERAPI!" teriak Ibunya dari dalam.

"IBU TIDAK BISA MENGANTAR! STOK DI PASAR AKAN DI ANTAR HARI INI! JADI IBU  AKAN SIBUK SAMPAI NANTI MALAM" sambungnya lagi.

"TAPI, BU..." kata Moe lebih dulu terpotong oleh teriakan sang Ibu.

"TAPI KAU HARUS BEKERJA? JANGAN PIKIR IBU TIDAK TAHU, KAU SELALU BILANG SIBUK! TAPI NYATANYA, KAU BISA SEHARIAN DUDUK BERSANTAI DI LUAR KANTOR!" tuding Ibunya.

Moe dan Max saling menatap dalam diam. Yang diterima Max adalah ungkapan permintaan maaf dari Moe atas sikap Ibunya, terlihat dari cara Moe yang tersenyum seraya mengulurkan tangannya tuk kemudian mencengkram kecil lutut Max.

"Sepertinya kau harus pergi bekerja sekarang, nanti kau bisa terlambat" kata Moe, ia menarik tangannya dari atas lutut Max.

"Jika kau mau, aku bisa menunggu atau menemanimu untuk...." Kata Max

"Tidak perlu" Kata Moe memotong kalimat Max.

"Oh..oke, kalau begitu aku pergi" kata Max, sementara Moe mengangguk sambil tersenyum tipis.

One Night Stand with Mr. GalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang