3. Awal yang baik

4 1 0
                                    

"Semua berhak bahagia dengan cara masing-masing."

~nyimak~

Pagi yang cukup cerah,semua kembali  beraktivitas. Di dunia ini ada banyak macam-macam manusia,sifat,sikap,kepribadian. Yahhh mungkin kita tidak tau apa yang sedang seseorang rasakan saat ini.

Lebih baik memendam dari pada menceritakan tapi tak di dengar. Ya,mungkin prinsip Rysa saat ini dia lebih memilih memendam semua emosi dan egonya daripada semuanya berantakan.

Jam menunjukkan pukul 06.25 sebentar lagi bel masuk akan berbunyi dan akan mulai pembelajaran. Rysa yang baru saja datang dan melihat temannya yang sudah lebih awal kecuali Diana. Kemana makhluk satu ini?

"Pagi semua,"sapa Rysa berjalan ke kursinya. Semua sibuk dengan handphone masing-masing sampai pukul 06.30

"Loh?Diana blm datang? Tumben tuh anak." Semua mata tertuju pada Rysa dan mencari orang yang di maksud.

"Lah iya tumben banget dia."

Tingg...

Suara chat masuk dari hp masing-masing.

"Baca grub dah."ujar Nisa. Semua fokus dengan grub chat. Dan ternyata Diana sakit,why? Kemarin baik-baik aja.

"Oalah sakit,gue kira mau ngehindar doank." sindir Nadin.

"Hush sembarang Lo,temen sakit tuh doain bukan begitu." tukas Nisa memukul bahu Nadin pelan.

"Lah emang iya kenyataanya begitu,Rysa aja masuk. Oiya-" ucapan Nadin terpotong melihat raut wajah Nisa dan Rysa masam.

"Ahhh samanya Lo pada," pungkas Nadin beranjak ke kursinya. Tak heran dengan sikap teman yang satu ini. Mereka hanya bisa menghela napas.

"Balik sekolah main yu,"ajak Putri berusaha mencairkan suasana.

"Kalian aja,gua mau istirahat,"jawab Rysa dan memutuskan untuk tidak nimbrung lagi. Guru yang mengajar pun masuk,jam pelajaran pun di mulai.

Walaupun ada sedikit rasa sakit hati diantara mereka tetap sabar demi mempertahankan persahabatan ini. Walaupun bagi Rysa ini hal basic atau udah jadi makanan sehari-hari dia.

Semenjak kejadian kemarin mereka merasa agak berjarak satu sama lain.

"Sial,kenapa semuanya kacau?! Emang salah gua punya pacar ya? Aghhh mboh lah,"pikir Rysa frustasi. Miris padahal masih kicik awokawok.

Pikiran Rysa jelas tidak tenang saat ini. Mata panda hitamnya terlihat jelas,sorot mata malas dan ngantuk walaupun aslinya seger-seger aja.

Nadin,gadis berkacamata satu ini kalau ngomong asal ngucap,gak mikir perasaan orang gimana. Cita-citanya pengen jadi pengacara,hukum. Padahal dia yang harusnya di hukum buaakakkakak canda. Dan menikah dengan haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang