04. Cattus

165 21 6
                                    

Gopal merengek meminta pulang ke ochobot dan Kokoci, tetapi gagal karena memang itu hukumannya, "Tenang saja, Yaya dan Ying akan dijadikan calon anggota Tapops yang baru, dia akan ikut kalian menjalankan misi."

"Yay, kita sudah jadi calon anggota Tapops!" Yaya dan Ying senang hingga berbicara berbarengan.

"Selamat Yaya, Ying!" Aku mengucapkan selamat kepada mereka, tenagaku mulai kembali, sebentar lagi mungkin akan pulih.

"Terbaik!"

---

Malamnya kami membuat api unggun dan memutuskan untuk beristirahat di sana lalu melanjutkannya besok pagi. Saat ini Gopal sedang mengubah batu menjadi cekodok cokelat, "kalian mau?"

"Tidak terimakasih, kami membawa bekal sendiri," Yaya dan Ying mengeluarkan bekal mereka berdua, aku hanya tersenyum lalu duduk di samping Boboiboy dan memberikannya air putih untuk diminum.

"Tidak mau ya sudah, kalian yang rugi," Gopal mulai memakan cekodok cokelat dari batunya itu.

Boboiboy menghela nafas, "Sudah dua hari kita mencari power sphera, tapi kita tidak menemukannya."

"Santai Boboiboy, itu bukan salah kita," Gopal menjawabnya sambil melanjutkan kegiatan makannya itu.

"Ya, sampai lelah ochobot teleport sana sini," Ying menjawab kembali.

"Kita harus bersabar Boboiboy, ini hanya latihan," Yaya membantu menenangkan Boboiboy yang sedang cemas.

"Meski hanya latihan, harusnya kita bisa berhasil, kalau tidak mungkin kita-" ucapan Boboiboy terhenti karena ada suara pohon yang bergerak di sekitar kami, sifat penakut Gopal mulai keluar, dia bersembunyi di belakangku dan Boboiboy sekarang.

Tiba-tiba ada kaktus muncul di depan kami, "sejak kapan ada kaktus di sana?" Aku bertanya pada yang lain.

Kaktus itu bergerak, ternyata itu adalah kucing bukan tumbuhan kaktus biasa yang ada di gurun pasir, Yaya dan Ying mendekat ke arah kucing itu, mereka semua gemas oleh tingkah laku kucing itu, "aww, lucunya!"

Kucing itu mendekat ke arahku, dia melihat ke arah air putih yang aku pegang, "haus ya? Ini, minum lah," aku memberikan minumku pada kucing di depanku.

Gopal tiba-tiba menghalangiku, "apa yang kamu lakukan (name)?!"

Kucing itu terlihat marah dan tidak senang dengan apa yang dilakukan Gopal, aku mendorong tubuhnya kesamping dan tetap memberikan kucing itu minum, "Biarkan saja Gopal, kasian dia haus."

Kucing itu mulai meminum air yang ku berikan, "Bagaimana kalau kita rawat saja kucing ini?" Ying memberikan saran.

"Tidak boleh, kelihatannya kucing ini sudah ada pemiliknya, lihatlah kalungnya," Yaya menjawab saran dari Ying.

Kucing itu meminum airnya sampai habis, dia mendekat ke arahku, menaiki kakiku dan mulai duduk di pahaku, Boboiboy memberikanku minum miliknya, "Ini, minumlah sedikit, kau pasti haus kan?"

"Terimakasih," aku menerima pemberian Boboiboy lalu meminumnya sedikit.

"Lucunya!" Yaya dan Ying berteriak, Ying mengelus lembut kucing yang berada di pangkuanku itu.

"Iyalah lucu, sehabis minta minum, pasti minta makanan kan?" Gopal mulai menyalahkan kucing itu, "pergi sana, syuh-syuh!" Gopal mengusir kucing itu pergi, tetapi kucing itu malah mencakar Gopal tepat bagian muka.

Boboiboy tertawa kecil melihat kelakuan Gopal, "Terbaik!" katanya sebelum jam tangan miliknya error, "kenapa dengan jam tangan ini?"

Malamnya, semua sudah tertidur, Yaya dengan Ying tidur bersampingan, Gopal berpose aneh saat tidur, aku bersama kucing yang berbentuk seperti kaktus ini dengan Boboiboy di sampingku.

Boboiboy Galaxy × ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang