- One -

212 2 0
                                    

"APA?! Mama nggak salah? Mama mau bawa anak tiri itu buat tinggal di sini? Yang benar aja!" Ucap Jake dengan nada bicaranya yang terdengar marah dan raut wajahnya yang sangat kesal.

"Jake, dengerin mama dulu. Kasian Keyshia semenjak papa meninggal dia jadi nggak pernah di urus sama mamanya, malahan mamanya pergi ninggalin dia gitu aja. Kasian dia." Ucap seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu dari seorang pemuda bernama Jake.

Sedangkan pemuda itu yang mendengarkan ucapan dari sang ibu sontak berdecak kesal.

"Ya itu resikonya dia sendiri, ma. Lagian dia juga udah gede kan, udah kuliah jadi bisa urus hidup dia sendiri." Jawab Jake masih dengan nada suara marahnya yang justru membuat sang mama membuang nafasnya dengan perlahan.

"Jake, dia udah nggak punya siapa-siapa lagi. Gimanapun dia juga tetap adik kamu loh, anak dari papa kamu juga." Jawab mamanya yang semakin membuat Jake mencebikkan bibirnya kesal.

"Kali ini aja mama mohon ke kamu, kasihan dia." Sambung sang mama yang akhirnya membuat Jake hanya bisa membuang nafasnya dengan berat.

"Terserah mama aja deh." Jawab Jake yang langsung melenggang pergi meninggalkan sang ibu yang masih duduk di meja makan sembari menghembuskan nafasnya perlahan.

Sedangkan Jake dengan segera langsung masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang cukup campur aduk, dia benar-benar sangat kesal dan juga marah karena ucapan sang ibu tentang saudara tirinya tersebut.

"Ck! Awas aja lo, Keyshia. Gue bakal bikin lo nggak akan betah tinggal di sini." Gumam Jake dengan dirinya sendiri sembari menunjukkan senyuman miringnya.

Entah kenapa saat ini di dalam otak pemuda itu telah terpikirkan beberapa cara untuk membuat adik tirinya tersebut tidak akan betah tinggal di dalam rumahnya tersebut.

***

Hari yang di tunggu pun telah tiba yaitu di mana Keyshia harus pindah untuk tinggal di rumah barunya yaitu di rumah ibu tiri dan kakak tirinya, lebih tepatnya istri pertama dari papanya dan anak pertama dari papanya. Keyshia sudah mendengar banyak hal tentang kakak tirinya tersebut dari sang ibu tiri, jadi setidaknya dirinya sudah bisa mempersiapkan dirinya sendiri kalau nantinya mungkin kakak tirinya itu tidak akan bisa menerimanya begitu saja atau bahkan juga akan membencinya seperti dia membenci ibu kandungnya.

"Silahkan masuk, Keyshia. Mulai hari ini dan seterusnya rumah ini akan jadi rumah kamu juga ya nak." Ucap sang ibu tiri dengan senyuman hangatnya yang di balas anggukan kepala dan senyuman juga oleh Keyshia.

"Terima kasih tante karena sudah mau menerima Keyshia di sini." Ucap Keyshia masih dengan senyumannya.

"Eish! Sudah saya katakan berulang kali kan jangan panggil saya tante, saya ini juga ibumu sekarang. Jadi panggil saya mama juga." Ujar sang mama sembari mengusap lengan Keyshia dengan lembut.

"Baik tan-- eh-- mama. Terima kasih ma." Ucap Keyshia yang di balas anggukan dan senyuman yang sangat tulus dari sang mama.

"Ayo kita masuk, mama bantu tunjukin kamarmu." Ajak sang ibu yang langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah dan segera di ikuti oleh Keyshia sembari menyeret koper besarnya.

Dan Keyshia akhirnya mengikuti langkah kaki sang mama untuk menuju ke lantai dua, di mana di sana sudah ada dua kamar yang saling berhadapan.

"Nah, Key yang ini kamar kamu." Ucap sang mama sembari menunjukkan sebuah pintu kamar berwarna putih dengan sebuah gantungan boneka kecil di atas pintunya.

🔞STEP SISTER || Jake [Mini Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang