BAB: 1 (일) [Pov : Axecelent]

5 0 0
                                    

“Sekretaris Bram, apa kau sudah memeriksa proposalnya?”

“Baik... Sudah saya periksa dan siapkan pak”

“Bagaimana pihak penerima modal? Apa sudah siap untuk ditinjau?”

“Sekitar sepuluh menit yang lalu saya hubungi pihak penerima, dan mereka menyatakan siap”

“Siapkan mobil, kita berangkat kesana”

“Baik Pak”

Jalanan yang mulus dihiasi dengan tingginya gedung-gedung pencakar langit serta bunga bunga cantik yang ditanam diantara pembatas jalan, semakin memperkuat dugaanku bahwa Jakarta adalah kota dengan tingkat keeleganan paling tinggi di negara ini. Namaku Axcelent dan lebih baik disebut Axecel, karena itu terpampang elegan disamping gelar “Chairman” ku.

Siang itu aku meninjau sebuah Sekolah Menengah Kejuruan paling bergengsi di Jakarta, aku berani menginvestasikan puluhan juta uangku untuk sekolah tersebut, karena itu akan menghasilkan untung besar bagiku dan mereka akan juga diuntungkan karena namaku.

Dimulai pada pandangan pertama sekolah ini hingga aku turun dari mobilku, sepertinya ini menjanjikan. Tidak hanya aku saja yang berimvestasi melainkan pihak Sekolah SMK Peter Angel's akan menginvestasikan murid-murid terhebatnya kelak untuk bekerja tetap di hotel milikku, The Capernaum. Sebuah hotel bintang lima yang berdiri megah di tengah Kota Jakarta bagian Pusat.

“Sebagaimana dana yang Pak Axcel investasikan, kami telah melakukan riset untuk mengembangkan sekolah ini sesuai dengan dana invest yang Bapak berikan” ujar Kepsek SMK Peter Angel's

“Baik, apa saja riset yang anda lakukan dengan tim anda?” tanyaku dingin

“Ehm.. kami akan melakukan peremajaan dan pembaharuan pada fasilitas praktikum di sekolah ini, serta beberapa fasilitas tambahan untuk meninjau kegiatan belajar mengajar disekolah ini” jelas Kepala Sekolah tersebut

“Sebutkan apa saja rinciannya fasilitas tambahan itu?” pintaku

“Ehhmm...seperti proyektor, papan tulis digital serta akses internet yang lebih kuat lagi agar bisa diakses seluruh warga sekolah, serta ada pembaharuan lagi untuk meja kursi siswa dan pendingin ruangan agar kegiatan tersebut lebih nyaman” jelas Kepala Sekolah tersebut

“Luar biasa... Tapi menurutku itu semuanya kedengaran tidak penting, kalau kau membiarkan mobil dan motor terparkir sembarangan di lapangan seluas ini” lanjut

“Rasanya ingin sekali menarik semua dana ketika melihat rerumputan dan pepohonan kecil tidak bisa tumbuh, apakah ini gurun yang tandus?” ucapku membalas panjang

“Ohhh.. Ahahaha, itulah yang ingin saya katakan ke Bapak, kami juga akan membangun parkiran yang memiliki kualifikasi keamanan yang digital, saya hendak menambahkannya di proposal namun saya melupakannya hahahah” ujarnya terkekeh

Heran mengapa pukul 7.30 pagi di Jakarta sudah terasa sangat panas, apakah aku harus meminta maaf atau tidak pada Sekretaris Bram karena dia terus memayungiku dan membiarkannya kepanasan. Entahlah mungkin itu sudah tugasnya, dan juga itu tindakan kepekaan, semoga dia mendapatkan jodohnya.

Ditengah seriusnya peninjauan lokasi, entah mengapa aku menganggap diriku santai meskipun tidak sepenuhnya, karena banyak sekali gadis gadis yang berteriak sembari memanggilku. Aku tahu mereka melakukan semua itu gara gara Aura Kemegahanku dan Wajahku Yang Bening Seperti Kaca.

Tak kusangka beberapa siswi memberiku sebatang coklat dan beberapa makanan lainnya, dan juga suara deruman motor serta teriakan seorang perempuan yang mengiyaratkan minggir. Lantas perempuan itu membelokkan paksa motornya yang membuat lumpur dan genangan air menyiprat dan menodai jas seharga 20 juta rupiah dan kubeli langsung dari Paris seminggu sebelumnya.

Cool Chairman vs Mess CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang