Di sebuah pulau yang berada di tengah samudra Pasifik, terlihatlah sebuah mansion besar. Seorang laki-laki berjalan di lorong yang sepi, dan bergumam sendiri.
"Sherry... Aku harap kau tidak mati setelah mendapat semua luka itu, aku masih ingin bertemu denganmu setelah 5 tahun berlalu. Jangan mati ya..."
"Kira-kira, kejadian 5 tahun lalu terulang lagi tidak ya?" Ucapnya cemas meski raut wajanya tidak cemas. Ia memasuki salah satu ruangan pribadinya,ia duduk di kursi besar di tengah ruangan itu.
JEDERRRR
Cahaya dari petir yang menyambar salah satu pohon di pulau itu menerangi ruangan gelap di mansion itu. Rambut hitam legamnya memantulkan cahaya dari petir tersebut. Mata merahnya menyala, sorot matanya terlihat seperti akan menerkam apa saja yang di depanya.
"Sehausnya aku membunuh mereka yang telah menyakitimu dan menyalahkanmu terhadap kematian Seina.," ucapnya marah. "Tapi... kau pasti akan marah, kan? Jika aku melakukan hal yang tidak sesuai keinginanmu. Aku menunggu perintahmu Sherry,"
ia mengeluarkan liontin pemberian Sherry saat masih kecil dan mengamati wajah didalam liontin itu, ini dapat mengobati sedikit kerinduannya terhadap Sherry.
(Ini adalah foto Sherry saat masih kecil yang dulunya memiliki rambut pendek)
Ia memegang dadanya merasa ada yang hilang, pin namanya. "Eeee, masa pin namaku hilang lagi?" Ia melihat sekeliling dan akhirnya menemukannya di bawah kakinya.
Kazuhiko W.
"Ah, ketemu juga,"
Flashback On
5 tahun yang lalu, pada akhir bulan mei
Sherry bersama teman temanya sedang menduduki kelas 5. Saat itu Sherry sedang sekolah, pelajaran pertama di mulai dengan pelajaran matematika.
Sherry tampak kebingungan karena orang yang ia cari tidak ada di kelas, akhirnya Sherry mengangkat tangannya untuk menanyakan sesuatau pada guru yang sedang mengajar.
"Baiklah anak anak.. silahkan buka catatan kalian dan tuliskan..." suruh guru wanita itu dari arah depan kelas. "Ada apa Sherry?"
"Akari sensei! Seina kok tidak masuk lagi? Dia kemana? Sudah lama lho dia absen tanpa diketauhi. Reina kemarin masuk tapi dia bilang gak tau Seina di mana..." Tanya Sherry.
"Sebentar ya Sherry, saya akan mencoba menghubungi keluarganya," ucapnya lembut.
Sherry tersenyum lebar, merasa senang karena mendapat respon baik dari gurunya yang mau membantunya. Sherry melihat ke bangku sebelahnya kosong, seharusnya ada Seina di situ. Akhirnya Sherry menanyakan teman sebangku Reina yang terletak di belakangnya.
YOU ARE READING
Sherry Raymond
Mystery / ThrillerSejak lahir Sherry Raymond selalu diikuti bahaya yang luar biasa. Sehingga memunculkan kutukan yang dinamakan "Balas Dendam" Selain itu Sherry sendiri memiliki misteri dalam kehidupanya yang "Tidak normal". Misteri apakah itu? Warning!!! ~Seluruh ga...