chap 1

23 3 3
                                        


" Banyak teman bukan banyak sahabat "

-  Raihan haskal Teru

•°•°•°•

Malam ini jalanan kota mulai sepi. Hiruk pikuk yang tadinya ramai kini kian memudar, Beristirahat adalah hal yang tepat saat kondisi seperti ini .

Markas Galant, pukul 00.10 malam.
Waktu yang tak dihiraukan oleh seorang remaja laki-laki, Cakra dan kawan-kawan masih berada di dalam markas, nampaknya sibuk dengan  permainan yang sedang trend saat ini.

Mereka bermain uno. Bagai tak ada hari esok, sampai mereka terlalu serius memainkannya.

Membanting kartu uno ke lantai. Sebab kalah dalam permainan. " Ko gue yang kalah sih " Ucap Cakra.

Remaja yang duduk disebelahnya pun menyahut sambil meledek. " Emang nasib lo itu... Hahah.. " Setelahnya jevan membereskan kartu uno, tanda selesai bermain.


" Lo harus traktir kita pokoknya " Sahut haskal, nomor satu kalau ada yang nama nya traktiran.

Cakra hanya mendengus, sambil menyalakan sepuntung rokoknya. " Iya deh gue traktir besok di sekolah ".

Mereka bertiga bangkit dan menuju balkon markas, tempat biasa mereka berkumpul.

Duduk di kursi yang sudah tersedia, sambil menatap langit malam. Hawa dingin pun tak terasa di kulit mereka bertiga.

Menghembuskan asap rokok, hal yang paling nikmat dirasakan oleh Cakra.

Entah datang dari mana pertanyaan terlontar dari mulut haskal. " Cak, lo nginep disni ? " Tanya nya sambil menatap wajah cakra.

"Iya, males pulang" Jawaban singkat dari cakra, dan melanjutkan lagi lamunan nya.

" Udah tiga hari lo gak pulang, entar bokap lo ngamuk lagi " Kata jevan sarkas.

Puntung rokok yang tinggal sedikit itu cakra buang ke arah bawah, menoleh ke arah jevan dengan tersenyum.

Dengan santai ia menjawab. " Dia gak ada di rumah " Ucap nya.

Setelah nya hening, mereka bertiga hanya fokus melamun, mungkin memikirkan masa depan tau mungkin hal lainnya.

Sampai saat haskal berdiri. " Gue pulang, nanti di cariin bunda " Ucapnya, sambil membenarkan rambutnya.

"Dasar anak bunda " Ejek jevan.

Menatap tajam ke arah jevan. " Ya emang anjing, emang gue anak siapa " Ketus haskal.

Mendapatkan tawa renyah dari dua temannya, memang di antara teman cakra yang lainnya, haskal lah yang paling anak bunda, manja sekali.

Dari pada meladeni dua temannya, haskal segera turun ke lantai bawah, dan menuju rumah nya menggunakan motor kesayangannya. Hadiah dari bunda saat ia ulang tahun.

Kini hanya cakra dan jevan yang masih betah duduk di balkon.

Cakra itu tipikal orang yang sok akrab, bahkan bisa saja ia berbicara dengan orang yang tidak dikenalnya, aneh memang.

Kadang pertanyaan di luar nalar pun ia tanyakan , seperti saat ini.

Kali ini jevan jadi sasaran nya, ya karna hanya ada dia dan jevan. " Jev... Kenapa bumi itu bulat? " Tanya nya.

Jevan sudah terbiasa seperti ini. " Gak tau ya bangsat, gak usah nanya yang aneh deh lo " Sahut jevan, yang masih sibuk dengan ponselnya.

" Ya karna kalau kotak, kaya sempit gak sih " Kata cakra lagi.

senyum terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang