chap 2

18 1 0
                                        

" Hidup cuman sekali kalau dua kali namanya hidup - hidup "

- jevan alsaka meru

•°•°•°•

Hawa hari ini cukup bagus, matahari bersinar dengan bangga nya di atas langit biru.

Angin yang datang silih berganti, suara kicauan burung yang saut menyaut. Suasana tenang di kediaman Cakrawala Husein putra, sepi itu yang ia rasakan setiap harinya.

Berbicara sendiri sudah hal biasa baginya. Sebab itu ia lebih suka berada di markas bukan di rumahnya sendiri.

" Hidup gue gini banget ya " Ucapnya seraya tertawa renyah.

Memainkan ponsel sama sekali tidak menghilang kan rasa bosan nya.

Ia bangun dari tidur nya, menuju ke kamar mandi, sekian menit kemudian ia keluar dari kamar mandi.

Menuju lemari pakaian. Akhirnya setelah bersiap siap ia memutuskan untuk pergi keluar, entah pergi kemana ia pun tak tau .

Mengendarai motornya mengelilingi kota tanpa arah tujuan.

Sekian lama mengendarai motor nya ia pun terhenti di sebuah lapangan bola yang cukup luas.

Turun dari motor dan berjalan perlahan ketengah lapangan.

"Sepi ya, dulu disini rame banget" Ucap cakra seraya menatap ke sekeliling lapangan.

Ia merasa dejavu dengan keadaan ini, semua kenangan itu terputar lagi di Kepala nya.

Tersenyum getir . " Semenjak lo pergi dunia gue serasa berhenti. " Entah siapa yang di maksud oleh cakra, tapi dari sorot mata yang meredup menandakan adanya kesedihan yang ia alami.

Tak lama ia di kejutkan oleh dering ponsel di saku celananya, mengambil ponselnya ternyata jevan menelpon nya.

Tanpa banyak berfikir ia pun menerima telpon tersebut. "Halo jev, kenapa?" Tanya cakra .

Tak lama ada jawaban dari jevan. " Buruan ke markas, di sini lagi kacau!!! ".ucap jevan dengan nada cemas .

Tanpa bertanya lagi cakra langsung mematikan ponselnya dan segera mengendarai motornya menuju markas.

Ricuh keadaan markas saat ini sangat kacau, nampaknya geng musuh yang membuat kekacauan ini.

" mana bos lo itu hahh?!!! " Ucap daron dia ketua geng vipers.

" Lo gak usah nyari dia, masalah lo sama gue bukan sama dia " Ucap gibran sinis.

"Lo tau kan gue pernah ngasih peringatan ke lo waktu itu buat gak deketin dia lagi ?. " Tanya Daron sinis.

Gibran hanya diam, dengan seringai wajah dingin nya ia menatap mata Daron dengan tajam.

"Kalo gue gak inget trus lo mau apa? " Tanya nya sambil berdecih.

Emosi yang makin memuncak Daron terlebih dahulu memukul wajah Gibran, dan perkelahian itu tidak bisa di hindari lagi.

Sementara itu di area depan ada Jovi yang tengah emosi langsung saja mengeluarkan jurus jitu nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senyum terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang