7

109 16 0
                                    

Tzuyu pun berlari ke ruang IGD menghampiri Rita dan Tio orang tua Sana yang sudah lebih awal menunggu.

"Gimana kabar Sana tante..?" Terlihat dari raut wajah Tzuyu dia sangat panik dan takut.

"Untuk sementara ini kita belum ada yang tau keadaan Sana, semoga dokter cepet kasi kabar baiknya.. " Rita mencoba menenangkan Tzuyu  yang sudah menangis itu. ia sangat tahu jika Tzuyu begitu menyayangi putri bungsunya itu.

"Bangchan gimana tante? tadi dia bareng Bangchan!"

Tak terduga yang di bicarakan menampakan wajahnya di depan Tzuyu dan orang tua Sana. Dan anehnya lagi Bangchan tampak baik-baik saja hanya luka lecet di pipi dan lengannya.

Tzuyu yang melihat itu pun tersulut emosi,bagaimana bisa sahabatnya terkapar tak berdaya di sana sementara Bangchan baik-baik saja.

"WOY ANJING BANGSAT LU!!"

BUGH

Tanpa berfikir panjang Tzuyu langsung melayangkan pukulan nya ke wajah Bangchan.Ingin rasanya menghabisinya saat ini juga,tapi niatnya itu di halangi oleh Tio ayah Sana.

Lantas kenapa Bangchan hanya diam saja saat dipukul, karena merasa bersalah menyebabkan kecelakaan tersebut.

"Tzuyu udah! tenangin diri kamu!"

"Dia udah buat Sana kaya gitu om, gimana Tzuyu bisa tenang!"

"Ini Rumah sakit, Bangchan juga udah minta maaf sama om"

"AAAARRRGHH" Tzuyu menangis sejadi jadinya sekarang.

Tak berselang lama akhirnya pintu ruangan tersebut terbuka, terlihat seorang dokter disana.

“Dengan keluarga Sana ya?”

"lya dok, saya ayahnya. gimana kabar anak saya?"

"Tidak perlu khawatir, pasien sudah melewati masa kritisnya. dan sekarang akan dipindahkan ke ruang rawat inap"

"Terimakasi dok"

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu"



"Kamu kalau cape pulang aja Tzu, kan ada tante sama om yang jagain Sana disini" Rita tau, dilihat dari matanya Tzuyu pasti lelah dan butuh istirahat.

"Gapapa tan, Tzuyu gk capek kok. Tante belum bawa baju ganti kan? mau Tzuyu ambilin nggk?"

"Eh iya, tante lupa. gausah lah, biar tante sama om aja yang ambil... kamu disini aja jagain Sana ya?"

Tzuyu mengangguk.

Kini tinggal Tzuyu dan Sana saja yang berada di ruangan ini.

"San, maaf gue gk bisa jagain lo.! bisa-bisanya gue kecolongan gini" kedua mata Tzuyu mulai berkaca-kaca lagi

"Ini alesannya gue bawel sama lo, kalo kemana-mana tuh harus kasi kabar..."

"Please lo bangun ya San..gue selalu temenin lo disini" ucap Tzuyu menggenggam tangan Sana.

"Gue janji gk bakal marah-marah lagi kalo lo telat, tapi please bangun..." Tangis Tzuyu semakin pecah

Tzuyu yang kelelahan pun tertidur dengan posisi kepala berada di ranjang.

Tak bersilang lama Sana mulai membuka mata, dan merasa tangannya berat. Ternyata Tzuyu terlelap dengan menggenggam tangannya. Dengan jelas Sana dapat melihat ekspresi Tzuyu yang tidur dengan nyenyak.

"Gemes banget sahabat gue.. " ucap Sana sambil membelai rambut Tzuyu

"Maaf gue gabisa liat lo tanding, dan berakhir jadi gini.."

"Pasti lo nyalahin diri sendiri.."

"Habis tanding langusung ke sini ya..?"

"Kenapa lo bisa sesayang ini sama gue Tzu..." Isak tangis Sana mulai pecah padahal sedari tadi ia mencoba menahannya agar tidak terdengar oleh Tzuyu

Waktu menunjukan pukul 8 pagi, namun Tzuyu masih terlelap dengan nyamannya. Hari ini dia bolos sekolah, demi untuk menjaga Sana. Meski sudah di larang oleh Rita karena ia harus tetap sekolah, namun Tzuyu tetap lah Tzuyu. Sifat keras kepalanya sulit sekali di kendalikan.

Karena sudah ada Tzuyu yang menjaga Sana, Rita pergi keluar untuk mencari sarapan sementara Tio sudah pergi bekerja.

Sana yang bangun lebih dulu dari Tzuyu pun punya niat jahil, ia sengaja menusuk-nusuk pipi Tzuyu yang biasa terlihat lesung pipi di situ.

"Ampun deh, nih anak tidur udah kaya kebo.."

"Tapi kasian juga, pasti cape banget..."

Tzuyu yang merasa ada yang menusuk-nusuk pipinya pun terbangun, ia samar-samar melihat Sana tersenyum padanya.

"SANA?!!" Tzuyu panik bukan main melihat Sana yang sudah sadar itu.

"Kamu udah bangun...?"

"Apanya yang sakit..?"

"Mau minum..?"

Sana yang melihat ekspresi Tzuyu saat melemparkan pertanyaan hanya tertawa cekikikan.

"Apa gue sering-sering sakit kaya gini kali ya biar liat lo semanis ini, biasanya lo marah-marah mulu.."

"Sembarangan kalo ngomong.. " jawab Tzuyu kesal

"Tzu gue mau minta maaf gabisa liat lo tanding, dan makasih juga udah jagain gue.., gue nyusahin ya..?"

"Kok makasih? gua yang harusnya minta maaf karena gabisa jagain lo..."

"Mau peluk deh kalo gitu..." ucap Sana menatap Tzuyu lekat

Tzuyu pun memeluk Sana.

"Tzu, lepas ih gue susah nafasnya nih.."

"Eh sorry, kekencengan haha.."

"Udah buruan order mcd gue laper"

"Kata dokter lo gk boleh makan macem-macem dulu.."

"Yaudah biarin, gue gk mau makan kalo kaya gitu.."

"Ck, yaudah bentar gue tanya dokter dulu boleh nggk.."

"Cepetan ya Tzu... "

"Iya bawel..."

Senyum Sana merekah melihat Tzuyu begitu perhatian padanya.











kaget dong

home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang