4 : Toro ga masuk, Enzo

1K 131 5
                                    

"Toro hari ini ga masuk?" Tanya Ian yang sekarang jalan barengan sama Kiki menuju kantin.

"Iya, katanya sih izin ada urusan keluarga."

"Urusan keluarga, ya... Gua belum kenal si sama bokap nyokapnya. Moga nda parah dah urusannya tu. Aduhh, sehari tanpa ayang, sakit bro sakit."

"Idih alay banget lu. Sehari doang juga."

Ian langsung menatapnya sinis, dia seperti ingin memukul Kiki tapi aksinya terhenti oleh seorang murid yang memanggil namanya.

"Ian." Panggilnya dengan gugup dan sedikit ragu, dia seorang laki-laki dengan rambut putih dengan sedikit warna biru dan warna mata biru.

"Iya?" Ian mengenalnya cukup lama, tapi masih tetap terpesona dengan rambutnya yang dibilang unik dan bagus, jarang sekali ada rambut seperti itu, mukanya juga lumayan sih. Tipe-tipe soft boy.

"Aku mau ngomong bentar sama kamu." Enzo menatap ke arah Kiki seperti mau meminta izin untuk meminjam Ian. "Boleh pinjam Ian-nya bentar ga ya?"

"Kalo mau ngomong, langsung ngomong di sini aja. Adik gue yang satu ini dilarang jauh-jauh waktu pacarnya ga masuk."

Ian reflek noleh ke arah Kiki. "Dih? Sejak kapan gue jadi adik lu?"

"Sejak hari ini, parah lu dak nganggap."

Ian hanya menatapnya dengan tatapan malasnya lalu kembali fokus ke Enzo. Terlihat Enzo gugup parah, tremor dikit sama mukanya agak merah.

"Kak Enzo mau bilang apa?" Ian banyak dibantu oleh Enzo selama MPLS sampai ke materi yang tidak ia pahami, dia cukup mengenal Enzo bagaimana orangnya.

"Jadi gini... Aku suka sama kamu sejak MPLS..." Ucap Enzo dengan seluruh keberaniannya.

Ian terdiam sebentar, dia bisa melihat Enzo ini tipe yang cowok super baik, mungkin Enzo terlalu baik untuk orang sepertinya, dia pantas mendapatkan yang lebih baik daripada dirinya.

"Lah, bro? Lu ga denger tadi gua ada sebut pacarnya ga masuk, cari kesempatan ya lu sekarang? Maaf ni ye, dia dah ada yang punya." Nyolot Kiki yang kakinya langsung diinjak oleh Ian, dan pinggangnya sedikit sicubit olehnya sampe dia teriak terkejut dan kesakitan.

Ian tersenyum ke arah Enzo, dia mengembangkan senyuman sebaik mungkin agar tidak menyakiti hati Enzo. Enzo yang ditatap seperti itu hanya tersenyum sendu.

"Aku tau kok. Aku ungkapin ini cuman biar lega aja, aku tidak ada maksud buat macam-macam." Enzo berkata terlebih dahulu tanpa menunggu kalimat yang keluar dari mulut Ian.

"Aku doakan kamu sama Toro langgeng terus, tapi kalau ada celah, aku pasti akan bergerak. Minta Toro untuk berhati-hatilah, kalau dia menyakitimu datanglah kepadaku." Ucapnya lalu menjauh dari sana, sakit hati.

"Aman kok!" Ian cukup lega mendengar respon positif dari Enzo, dia takut jika pertemanan mereka hancur. Siapa lagi yang mengajarkannya materi kalau dia ada yang bagian tidak mengerti? Hehe.

"Yok lanjut ke kantin sebelum bel!" Ucap Ian yang diiyakan oleh Kiki.

'Kira-kira Toro lagi ngapain, ya?? Pas dia masuk aku pasti akan memeluknya dengan erat!' Batinnya.

TORO PUNYA GUE! [Wee!!] Toro x MaleOCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang