"Luka, mengapa kau tidak menyakiti SATU yang telah berkhianat?" Tanya Pulih, bingung.
Luka tersenyum miris, "DUA dan TIGA terpaksa aku yang harus temani. Karena mau bagaimana pun SATU tetaplah SATU."
Pulih menghela nafasnya, "Aku tidak ingin menemani SATU bersama si Salah. Seharusnya aku menemani DUA dan TIGA."
"Kenyataan memang selalu bersama si Pahit. Lakukan tugasmu dengan baik Pulih. Sama sepertiku yang selalu melaksanakan tugas dengan baik, meski terpaksa." ucap Luka sembari menunduk.
Dhea
02-03-2024
20.29
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
PoetryHanya sekumpulan kata-kata. Yang keluar begitu saja saat saya lagi melamun. #134 in Poetry (30-06-17) Written by: Septiani Dhea Putri. Amazing Cover by: @TitikMaryanti TOLONG JANGAN MENJIPLAK KARYA SAYA. KREATIF SEDIKIT. TERIMA KASIH.