26. Ngedate?

395 17 0
                                    

Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu ya

  karena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi

klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.

Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.

Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️

"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨

"hujan hanya membasahi bukan melindungi, dan aku hanya mencintai bukan memiliki."


"Gue..gue gak tau lo bicara bahasa mana Rend,"Ujarnya dengan bingung karena Astra bukan orang jawa.

"Lupain aja."Jawabnya. ada sedikit rasa kecewa pada diri Rendra, namun mau gimana lagi apakah Rendra harus bicara lagi dengan bahasa Indonesia?

Astra menikmati pemberian coklat dari Rendra, rasanya sangat enak bagi orang yang suka coklat. sejenak Astra memikirkan ucapan Rendra sebelumnya, namun dia gak pernah dengar bahasa seperti itu, mungkin dia akan memikirkannya nanti setelah sampai di rumah.

"Kalo makan pelan-pelan gak ada yang ambil coklat lo!"Celetuk Rendra.

"Abisnya ini enak, manis banget."

"Seperti yang lagi makan,"Ujar Rendra terkekeh.

"Lo bicara apa? gue gak denger, agak keras dikit dong!"Ucap Astra menjaili Rendra.

"Bisa-bisanya dia gak denger gue bicara,"Batinnya dalam hati.

"Tadi gue bicara lo laper gak?"Tanyanya mengalihkan topik.

"Oh....... laper.........ayok kalo mau ajak makan," Ucapnya dengan riang lalu berdiri menarik baju Rendra.

Rendra geleng-geleng kepala melihat sifat Astra seperti anak kecil ketika sedang meminta jajan "Dasar anak kecil,"Ujarnya

"Biarin kecil dari pada kamu bapak-bapak," Ucapnya terkekeh.

"Bapak dari anakmu-anakmu,"Jawab Rendra menarik turunkan alisnya.

Ingin sekali Astra meninju perut Rendra namun ia urungkan karena cacing-cacing diperutnya sudah demo minta di isi "Jangan halu! ayok jalannya agak cepat gue laper,"Ucapnya menunjukkan pupu eyes.

Rendra yang melihat tingkah Astra seperti itu mencolek hidung mancung Astra "lo bikin gue gemes,"Ujarnya.

"Apaa?? lo gemes sama gue? emang sii gue gemesin dari lahir,"Jawabnya terkekeh.

"Jangan kepedean!"Ujar Rendra.

"Tadi lo sendiri yang bilang gue gemesin!"

"Gue bilang lo nyebelin bukan gemesin!"

"Terserah lo gue laper,"Ucapnya lalu pergi, berlari ke arah tukang bakso yang berada di taman itu.

''Kalo jalan pelan-pel,"Belum sempat Rendra menyelesaikan bicaranya gadis satu itu sudah terjatuh tersandung tali sepatunya.

Brukk

"Aduh kaki gue."Ujarnya mengeluh.

"Lo gak papa? di bilangin ngeyel banget! makanya kalo jalan pelan-pelan!"Ujarnya sembari melihat kaki Astra.

ASTRA ADHARA (Selesai ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang