Chap 5

244 29 3
                                    

⫷𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣⫸
✏𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙩𝙖² 𝙠𝙖𝙨𝙖𝙧
✏𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙠𝙨𝙪𝙙 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙖𝙥𝙪𝙣
✏𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙖𝙩𝙖² 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝
✏𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙞𝙠𝙨𝙞 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨
✏𝘽𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘼𝙐 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞
✏𝙂𝙖𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙋𝙞𝙣𝙩𝙚𝙧𝙚𝙨𝙩/𝙜𝙤𝙤𝙜𝙡𝙚
✏ 𝙏𝙮𝙥𝙤 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙗𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙞:)

[Kalah?? 🗞🎭]

Semua berawal saat Poland melemparkan obat bius ke udara
(Kek granat, bedanya ini bius:v)
(Btw siapa yang tebakannya bener :)

Hal itu membuat Russia tertunduk. Saat menghirup udara tersebut membuat ia tidur sejenak

Selang beberapa menit Russia terbangun dengan keadaan terikat dan setengah sadar

"Ugh.. Lepas sialan.." Ucap Russia yang kesal karna mungkin tugas kali ini akan gagal.

Dirgantara dengan santainya mengambil Permata tersebut dan menoleh ke arah Russia saat ia berteriak

Seringai kecilnya terlihat licik, ia merasakan bahwa kemenangan ada di kepadanya

"Bagaimana sekarang? Kau puas??" Ucap dirgantara sambil melipat tangannya di dada

"Tch.. Merepotkan.. Kembalikan permata itu lalu pergilah" ucap suara berat Russia yang mendengung di ruangan tersebut

Dirgantara kehilangan kesabaran, sehingga ia menarik kerah Russia dan membentaknya

"Bngst lo.. Gw bilang lo udah puas kan?? Ingat kawan gw masih punya hati nurani, jangan salahkan gw.. Elu yang mulai pertarungan kecil ini"

Dirga melepaskan kerahnya, sembari menatap Russia dan menyilangkan kedua tangannya di dada

Dirga melepaskan kerahnya, sembari menatap Russia dan menyilangkan kedua tangannya di dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi by pinterest & Tears of Themis)
.

Russia mendengus kesal
"Ck, lain kali aku akan membalasmu"

"Oh, ya? Coba saja, aku juga tak peduli."
Ucap Dirgantara yang tak mau kalah.

"Landak, kita pergi sekarang. Panggil semua orang dan suruh mereka kembali ke markas. Usahakan mereka bersih tanpa penyadap dan kembali dengan aman, gw masih ada urusan dengan orang ini"

Perintah Dirga kepada 'rekan' di sebelahnya.
Yang di suruh pun hanya mengangguk dan segera pergi melaksanakan tugasnya.

Saat Poland pergi menjauh, dirgantara kembali menatap Russia.

Mafia & FBI (ch indoruss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang