Hujan turun cukup deras mau tidak mau membuat mereka harus bertedu di sebuah goa yang tidak jauh dari sana
"Jadi bisa kau jelaskan kenapa kau memilik Lea dan kenapa kau tidak berubah wujut" tanya Marvel dengan menatap tajam ke arah Ruby, aku saat itu tengah memangku Lea yang sedang tertidur
"Baiklah akan ku jelaskan, jadi untuk melakukan kontrak dengan binatang suci harus memenuhi syarat khusus, jika tidak maka akan sangat berbahaya" ucap Ruby dengan serius
"Memang apa syaratnya" tanyaku mulai mengikuti alur pembicaraan
"Syaratnya adalah sang kontraktor harus memiliki jiwa yang cocok dengan binatang suci miliknya, semua binatang suci pasti akan mempunyai pasangan jiwa masing masing tetapi terkadang pasangan jiwa yang memiliki kecocokkan dengan binatang suci sangat jarang dan juga langka karena selalu bernasib buruk" jelas Ruby dengan raut wajah yang sedih
"Baik aku mengerti jadi jiwa mu cocok dengan Lea tetapi itu masih belum menjelaskan mengapa kau tidak berubah wujud" ucap Marvel dengan nada menekan di akhir kalimat
"Itu karena jiwa milik Lea belum berkembang membuatku masih belum bisa menjalin kontrak dengan resmi" ucap Ruby sambil menghela napas
"Jika tetap di lakukan apa yang akan terjadi?" Tanya Marvel dengan pensaran
"Kami berdua akan mati" ucap Ruby dengan nada yang menekan dan tatapan tajam membuat matanya bersinar
Kami terkejut mandengar hal itu dan membuat kami terdiam seribu bahasa, ternyata menjalin kontrak sangat sulit untuk di lakukan apa lagi jika itu binatang suci
Hari sudah larut dan kami memutuskan untuk mengisti rahatkan diri di dalam goa tempat kami berteduh. Aku memejamkan mataku kemudian tertidur
Dari kejauhan terlihat seorang pria dengan jubah serbahitam dan kain yang menutup separuh wajahnya bertanggar di atas pohon menatap goa yang di isi oleh mereka berempat
"Jadi salah satu dari mereka pasti memiliki 'energi itu', tapi bagaimana bisa dia menyerapnya? Sudahlah cari tau dulu siapa di antara mereka yang memiliki 'energi itu' "
Matahari terlihat sangat jelas dan memancarkan cahayanya membuat mereka berempat terbangun dari mimpinya
Kami terbangun karena cahaya matahari yang terpancar cerah dan memutuskan melanjutkan perjalanan
Tidak lama kemudian kami sampai di daerah tujuan kami yaitu kerajaan Cassius yang di penuhi oleh ras binatang
Kami berjalan melihat lihat tempat tersebut untuk mencari makanan di sekitar sini, banyak sekali orang berlalu lalang di jalan yang di penuhi oleh para gelandangan
Aku berusaha mengabaikannya walau pun aku merasa tidak enak saat mengabaikan para gelandangan yang terlihat tidak baik baik saja tapi karena untuk menjegal terjadinya hal buruk terpaksa kami harus mengabaikan mereka
Kami akhirnya mampir ke sebuah kedai yang cukup ramai di kunjungi entah kenapa terasa familiar membuatku merindukan masa di mana aku dan rekan timku menjalankan misi
"Kak, aku mau pasanmakanan" ucap Lea dengan ceria tidak sabar menyantap makanan di tempat ini
"Eh ah iya kakak pesankan dulu" ucapku tersadar dari lamunanku lalu memanggil pelayan untuk memesan beberapa makanan dan minuman
Setelah selesai makan kami berjalan pergi mencari penginapan agar bisa beristirahat sejenak untuk bermalam di tempat ini sekaligus berbelanja perlengkapan untuk berpetualang
Di tempat lain yang tidak jauh dari lokasi mereka berada terjadi pertarungan yang melibatkan seorang vampir berambut putih yang tengah di kerumuni banyak sekali tas binatang
Pertarungan tak terelakkan, para ras binatang maju menyerang vampir itu dengan senjata tajam
Vampir itu menghindari tusukan dari benda tajam itu lalu menendang kepala salah satu dari mereka hingga terlepas, bukannya membuat mereka takut mereka malah menyerang vampir itu dengan membabibuta
Vampir itu menghindari serangan bertubi tubi itu dari berbagai sisi membuatnya kewalahan untuk menghindarinya
'Jleb'
Serangan benda tajam itu berhasil menembus pertahanannya lalu kembali menyerang pelaku yang menusuknya dan yang lain dengan membabibuta menyebabkan pertumpahan darah tidak terelakkan
Vampir itu berhasil menumbangkan seluruh musuh yang menyerangnya tadi dan berjalan sempoyongan menjauh dari tempat itu, pandangannya memburam dan tubuhnya yang sudah tidak sanggup menahan rasa sakit lagi
'Bruk!'
Dia terjatuh lalu pingsan tidak sadarkan diri dengan benda tajam yang masih menancap di tubuhnya belumuran darah
Di sisi lain terlihat Esther dan yang lain sedang berjalan jalan tidak jauh dari lokasi vampir itu pingsan
Saat itu Lea tidak sengaja melihat penjuah jajanan manis pinggir jalan dan ingin mencobanya, aku pun menyetujui hal itu dan membelikan mereka berdua
Tidak jauh dari sana aku melihat sesuatu yang tergeletah di pinggir jalan, aku memutuskan untuk mengecek benda apa itu
Setelah semakin dekat aku terkejut melihat tubuh seorang pria yang berpakaian serba hitam dengan rambut berwarna putih tergeletak berlumuran darah aku ingin menolong orang itu tetapi pikiran buruk kembali datang, dengan cepat aku membuang pemikiran itu dan membawa pria itu untuk di obati
Pria itu membuka matanya perlahan lahan dan melihat lokasi yang asing baginya membuatnya heran, saat akan bangkit dari posisinya pria itu merasakan rasa sakit yang teramat sangat luar biasa membuatnya meringis kesakitan
"Hai jangan bangun dulu nanti jaitannya terbuka lagi" ucapku memperingatinya sambil membawa bubur
"S-siapa k-kau?" Tanya pria itu dengan waspada dan sedikit sulit berbicara
"Tenanglah aku hanya membawamu kesini untuk di obati karena kau terlihat tidak baik dengan pisau yang menancap di perutmu" ucapku menjelaskan agar dia tidak terlalu waspada
Pria itu memilat tempat yang tadinya tertusuk pisau yang sekarang sudah di balut dengan perban
"Terimakasih" ucap pria itu membuatku terkejut, ternyata dia masih memiliki rasa terimakasih syukurlah
"Tidak apa apa, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ku tanyakan, sebenarnya kenapa kau sedari berada di hutan memperhatikan kami berempat?" Tanyaku dengan serius, ya aku sudah mengetahui jika sedari awal kami berempat di ikuti oleh seseorang
Bersambung.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Star In The Night Sky
Fantasyseorang pekerja kantoran yang mati karena terlalu lelah bekerja dan saat dia terbangun dia telah berenkarnasi menjadi seorang bayi di sebuah perdesaan tetapi ada sesuatu yang berbeda di dunia tempatnya tinggal yaitu semua orang bisa menggunakan sihi...