BAB 8 : DI KEPUNG

27 2 0
                                    

"Aku tidak bisa mengtakannya" jawab pria itu sambil menundukkan kepalanya

"Kenapa tidak bisa?" Tanyaku penasaran dia tidak menjawab sama sekali dan masih terus menundukkan kepalanya

"Hah~ baiklah jika kamu tidak ingin mengatakannya" ucapku lalu pergi meninggalkan tempat itu

"Maafkan aku, tapi jika aku mengatakannya maka tidak akan ada yang bisa mencegah hal 'itu' terjadi" lirih pria itu lalu meakan bubur yang Esther bawakan

Aku pergi ke kamar Lae dan Marvel untuk mengecek apa mereka sudah tidur, saat aku membuka pintu alangkah terkejutnya aku karena mereka tiba tiba melompat untuk menelukku

"Yay kak Esther kena!" Seru Lea yang masih bergelantungan padaku

"Waah! Lea Marvel jangan lakukan itu kau bisa terluka" ucapku memperingati mereka

"Maafkan kami" terlihat raut cemberut mereka membuatnya bertambah imut

"Hah~ baiklah, kalau begitu aku akan menemani kalian untuk tidur kali ini" ucapku terlihat senyum lebar terbit dari wajah mereka

"Yay~!" Seru Lea lalu pergi ke kasur di ikuti Marvel, aku terkekeh malihat itu lalu pergi ke kasur dan mulai tertidur

Keesokkan paginya aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiapa untuk berbelanja barang makanan

Aku sudah bersiap dengan pakaian yang rapi, tidak berselang lama tiba tiba pria vampir itu keluar dari kamarnya

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Tanyaku padanya

"Ya ini semua berkat dirimu, terima kasih" balasnya

"Oh iya perkenalkan namaku Esther" ucapku sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

"William" ucapnya singkat sambil menjabat tanganku

Setelah kami berjabat tangan aku langsung bersiap untuk pergi berbelanja, william yang melihatku akan pergi pun bertanya

"Kau mau kemana?" Tanyanya padaku, mendengar itu aku langsung menoleh ke arahnya

"Oh aku ingin pergi berbelanja, mau ikut?" Ajakku padanya sekalian untuk membawakan belanjaan

Dia menganggu lalu ikut pergi keluar denganku, di sana aku membeli barang yang sekiranya penting

Setelah berbelanja kami segera pergi ke penginapan agar, saat di perjalanan tiba tiba segerombolan orang yang merupakan bandit menghadang kami sontak membuatku terkejut

Secara bersamaan mereka menyerang kami dengan membabibuta menggunakan senjata, memihat William membuat ancang ancang untuk menyerang balik

'Sring!'

Tebasan kilat menyambar semua bandit itu dalam hitungan detik membuat kepala para bandit lepas dari tubuhnya, ya benar aku menebas para bandit itu

William yang melihatku tercengang dengan apa yang terjadi, serangan itu terlalu cepat sampai tidak bisa di lihat pergerakannya

"Hah~ untung mereka sudah mati, apa kau baik baik saja" ucapku dengan riang sambil tersenyum ke arah William

"Ah iya" balas William yang tersadar dari lamunannya

Kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan yang tertunda, aku berjalan dengan riang seperti biasa seperti tidak ada yang terjadi tapi berbeda dengan William yang menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan

'Semoga energi itu tidak memengaruhi sifatnya' batin William yang masih menatap Esther

"Kami pulang!" Seruku saat sampai di tempat tujuan

"Kakak sudah kembali" ucap Marvel

"Kakak bawa apa?" Tanya Lea dengan kepala sedikit di miringkan membuatnya terlihat sangat imut

"Kakak membawa cemilan, oh iya perkenalkan ini kak William dia pria yang terluka itu" balasku sambil memperkenalkan William pada mereka

Terlihat ekspresi ketakutan yang berada di wajah mereka saat melihat William aku terkekeh melihatnya

"Tengalah dia tidak menggigit kok" bujukku pada mereka sedikit demi sedikit mereka mendekat

"Kak William tidak akan melukai dan menghisap darah kami kan?" Tanya Lea pada William

"Tenanglah walau pun aku vampir tapi aku tidak menghisap darah" ucap William membuat mereka berdua tidak takut lagi

"Kalo begitu kenalkan namaku Lea dan ini Marvel" ucap Lea dengan senyum lebarnya

"Wah kau sudah melupakanku ya ternyata" ucap Ruby yang muncul entah dari mana membuat Lea terkejut

"Eh tentu tidak kau kan yang kedua setelah kak Esther yang paling kusayangi" ucap Lea mencoba meyakinkan Ruby sambil memeluknya

Kami terkekeh melihat tingkah laku kedua kontraktor ini, tiba tiba sebuah busur melesat ke arah ku untung saja aku berhasil menghindar lalu berlari menghampiri Lea dan Marvel agar tidak terkena panah

Kami berlima segera berlari keluar dari tempat itu agar tidak terluka sebenarnya aku dan William bisa saja menyerangnya tetapi ada anak anak disini

'Sialan! Kenapa menyerang saat ada anak anak di dekat kami' batinku kesal

Aku segera mencari tempat berlindung untuk menyembunyikan Lea dan Marvel agar tidak terkena serangan

Aku dan William bersiap untuk bertarung tapi jumlah mereka ternyata sangat banyak membuat kami kewalah

Saat aku lengah sebuah pedang berhasil menembus perutku membuatku mengeluarkan banyak sekali darah lalu jatuh tersungkur di atas tanah

"Kak Esther!!" Teriak Lea yang keluar dari tempat bersembunyinya bersana Marvel menuju diriku yang terluka

"L-lea m-marvel ke-napa kalian kesi-ni" ucapku terbatah batah sambil menahan rasa sakit yang luar biasa

William masih terus mencoba melawan mereka agar tidak melukai kami

"Tidak jangan pergi" lirih Lea menatap kosong ke arahku, terlihat air mata mengalir dari matanya

"TIDAK!!" Ucap Lea dengan keras tiba tiba tubuhnya mengeluarkan aura hitam yang sangat pekat membuat udara terasa sesak

Tiba tiba muncul seseorang di belakang Lea yang ingin membunuhnya

"LEA AWAS!!" teriak Marvel dengan cepat Lea berbalik menatap orang itu membuat orang itu tersungkur jatuh sambil memegangi lehernya seperti kehabisan napas dengan wajah membiru

Aura yang di pancarkan Lea semakin banyak dan menyebar luas membuat semua orang yang berada di sana memunculkan hitam hitam di tubuhnya lalu meledak kecuali aku,Willian,Marvel, dan Ruby

Kami yang melihat itu terkejut tidak percaya dengan apa yang kami lihat barusan tiba tiba Ruby melompat ke arah Lea lalu memancarkan cahaya lalu meletakkan salah satu kakinya di dahi Lea seketika membuat aura hitam itu menghilang, Lea terjatuh tapi untungnya Marvel menangkapnya

"Lea sadarlah!" Ucap Marvel dengan raut wajah khawatir

"Tenanglah dia tidak apa apa, hanya pingsan saja" balas Ruby membuat Marvel tenang

William segera berlari ke arah dengan ekspresi khawatir terlihat jelas di wajahnya

"Esther! Lea! Marvel!" Teriak William berlari ke arah kami

"Kak Esther!" Seru Marvel yang menyadari kondosiku yang semakin banyak mengeluarkan darah

Pandanganku mulai menggelap lalu semua menjadi hitam, aku terbangun di sebuah tempat yang gelap dan sebuah pintu berwarna putih berada di tempat itu

Aku berjalan ke arah pintu itu lalu tanpa berpikir panjang aku langsung membukanya terlihat ada seorang anak kecil di sana dan aku mengenal anak itu

Dia adalah diriku tetapi bukan diriku yang di kehidupan saat ini tetapi diriku di kehudupan pertama

"Bagaimana kau bisa di sini?" Tanyaku dengan terkejut

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya, benar bukan ■■■■■"

TBC....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lonely Star In The Night SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang