GET READY!

150 10 0
                                    

BLAM

Bunyi pintu tertutup menelan bayangan tubuh suaminya yang berlalu dengan ringan tanpa peduli tubuhnya yang telanjang. Jeonghan yang ditinggalkan berendam sendiri di kamar mandi itu menyandarkan punggungnya dan meluruskan kakinya. Jeonghan menghela nafas dalam setelah mendapat posisi nyaman untuk berendam. Perlahan tubuhnya menjadi rileks merasakan hangat air dan wangi aroma terapi dari bath bomb yang tadi suaminya taruh. “Choi Seungcheol dengan kegilaannya.” Gumam Jeonghan sebelum terpejam menikmati waktu berendamnya.

– – – 

Sementara itu, Seungcheol dengan tubuh telanjangnya berjalan santai ke kamar untuk berpakaian dan memeriksa bayinya.

CKLEK.

“Ah, jagoan Appa belum bangun.” Gumamnya. Melihat anaknya masih tertidur lelap, Cheol segera berpakaian. Ia memilih kaos dan celana pendek dulu untuk sekarang, karna sadar akan basah lagi waktu memandikan Chan. Lalu dia memunguti pakaiannya dan Jeonghan yang tersebar di lantai kamar dan dapur untuk disimpan di mesin cuci. Dia berjalan ke kulkas untuk menyiapkan bahan masakan untuk menu sarapan pagi ini. Dengan memindai isi kulkas, dia akhirnya mengambil makanan yang semalam Jeonghan simpan. Juga mengambil porsi sarapan Chan di freezer yang Jeonghan bekukan untuk setiap porsi makan Chan dan sudah disesuaikan takaran gizi serta porsi yang dibutuhkan Chan untuk perkembangannya.

Setelah sarapan siap, Cheol kembali ke kamar untuk membangunkan Chan. “Chan, bangun nak. Sudah siang ini, kita mau jenguk Meoni.” Ucap Cheol sambil terus mengusap pelan pipi anaknya. Kedua mata sipit Chan perlahan membuka, dia mengangkat tangan mungilnya dengan niat mengusap matanya sebelum ditahan oleh Ayahnya. “Jangan digosok matanya jagoan.” 

“Appa” panggil Chan begitu matanya dapat melihat ayahnya sedang duduk di ranjang sambil mengusap sayang matanya guna membersihkan mata Chan dari kotoran ketika tidur. “Good morning jagoan.” Sapa Cheol dengan senyum yang menampilkan lesung pipinya. Mendengar itu, Chan merentangkan tangannya yang langsung diraih Cheol dalam pelukan hangat. “Morning Appa. Eomma?” Sahut Chan menanyakan Eommanya. “Eomma di dapur. Cha, Kita mandi dulu." Kaya Seungcheol sambil mengangkat tubuh anaknya untuk di bawa ke kamar mandi. 

Singkat cerita setelah selesai mengurus Chan dan membererskan tempat tidur, kini Cheol membawa Chan untuk ke meja makan yang ada di area dapur kecil apartemennya. Dia mendudukan Chan di kursi bayi milikinya.

cklek | blam

Ketika sedang menyiapkan sarapan untuk Chan, terdengar suara pintu terbuka dan tertutup. Suara itu mengambil perhatian kedua Choi beda generasi itu, kedua pasang mata ayah dan anak itu terarah pada sosok yang keluar dari dalam ruangan itu. Posisi tempat makan dan kamar mandi dapur yang berhadapan membuat pandangan Choi senior dan Choi junior langsung dengan jelas dapat menangkap tubuh telanjang Jeonghan yang baru selesai membersihkan diri. Terlihat dari tubuhnya yang masih basah dan beberapa bulir air yang tersisa mengalir sepanjang tubuhnya. 

Ketiga pasang mata disana melotot dengan kebetulan yang terjadi. Terlebih mendengar celetukan si kecil yang bertanya dengan wajah bingungnya penasaran. “Kok Eomma gak pake baju?” Tanya si kecil menatap wajah ibunya yang memerah menahan malu. Pertanyaan dengan suara melengking Chan menyadarkan Jeonghan dari situasi memalukan ini, jadi dia buru-buru pergi dengan berlari kecil ke kamar lalu menutup pintunya dengan kencang. 

“Appa, kenapa Eomma gak pake baju?” Pertanyaan yang sama dilontarkan Chan ke ayahnya karna rasa herannya belum tuntas. “Appa!” Tegur Chan lagi yang kini menggoyangkan lengan ayahnya. “Oh, itu. Kayanya Eomma lupa bawa handuk waktu mandi." Jawab Cheol dengan sedikit kekehan geli, juga wajah merah dan senyum mesumnya yang tidak bisa hilang melihat dada besar Jeonghan yang bergoyang ketika berlari tadi. “Oh, begitu.” Respon Chan mengerti. “Iya  sekarang Chan makan duluan ya.” Ucap Seungcheol sambil menyerahkan sumpit dan sendok ke genggaman tangan mungil Chan. Selesai dengan itu, Cheol membawa anaknya ke sofa ruang tengah, memilihkan chanel tv favorit anaknya, dan memberikan snack kesukaan Chan. “Chan nonton dulu ya jagoan. Appa mau siap-siap dulu.” Terang Cheol melihat Chan sudah fokus dengan acara tv.

Cheol berjalan ke kamar, dapat dilihat Jeonghan sedang merias diri di depan cermin meja rias. Cheol segera berganti pakaian dengan celana jeans gelap dan kemeja lengan panjang, terlihat casual tapi tetap sopan. Kemudian dia berdiri di belakang Jeonghan, memperhatikan istrinya yang kini sedang memakai lipstik di bibirnya. Istrinya cantik sekali pagi ini. Dia memakai dress floral lengan panjang berkerah V rendah. Dari posisinya kini, ketika melirik ke bawah Ia dapat melihat belahan dada istrinya mengintip. Merasa diperhatikan, Jeonghan menatap suaminya dari cermin
“Apa liat-liat?”
“Dih, jutek banget Nyonya Choi. Padahal tadi pagi ada yang mohon-mohon minta susunya aku pegangin buat di remes-remes." Jawab Cheol dengan seringaian nakal melihat Han mendelik ke arahnya.
“Ih, nyebelin banget. Gak aku kasih nyusu tau rasa kamu.” Ancam Jeonghan dengan jengkel.
“Gak apa apa, aku tinggal minta Chan bagi nenen Eommanya.” Jawab Cheol mengedipkan sebelah matanya menggoda Jeonghan. Dia gemas sekali melihat wajah Jeonghan yang merengut galak. Seungcheol tidak takut, malah wajah cantik Jeonghan jadi terlihat seksi. 

“Awas ah, aku mau keluar. Kasian Chan nungguin kelamaan." Sebelum Han berhasil melangkahkan kakinya, Cheol sudah lebih dulu menahan lengan Han. “Eits, sabar cantik. Bantuin suami kamu rapiin penampilannya dulu nih. Masa kamu cantik, Chan ganteng, akunya masih berantakan.” 
Jeonghan mengalah, dia bantu. merapikan penampilan suaminya itu. “Udah rapi. Yuk berangkat. Kamu bawa tasnya Chan ya.” Katanya setelah memberi usapan terakhir pada dada Seungcheol lalu berjalan keluar untuk sarapan dan segera berangkat.

– – --

“Eomma kalo mandi jangan lupa bawa handuk lagi ya.” Nasihat Chan dengan kedua tangan menangkup wajah cantik Ibunya. Mereka sedang di dalam mobil yang akan menuju RS tempat Eomma Yoon dirawat. Chan duduk di depan dengan Han, sementara Cheol di sampingnya mengemudikan mobil. 
“Iya Chan Eomma gak lupa lagi. Makasih nasihatnya.” Jawab Han dengan semburat merah tipis dipipinya.

Dia kecup pipi gembil bayinya dengan gemas, sambil matanya mendelik ke arah suaminya ketika mendengar Seungcheol tertawa geli mengingat insiden kecil pagi ini. Seungcheol membalas tatapan istrinya dengan mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum menggoda, juga bibirnya yang berkata “i love you” tanpa suara.
 

DAILY CHEOLHAN FAMILY | SVT GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang