Werewolves(taekook)

PART 08

"Yah, ini rumahmu. Kenapa kamu repot-repot memberitahuku?"

Aku hendak menutup pintu ketika Taehyung menghentikanku.

"Sayang jangan seperti ini" Aku menatap matanya dan melihat luka di dalamnya.

Aku menutup pintu, tidak peduli jika taehyung memanggil namaku. Sejujurnya aku merasa tidak enak melakukan ini, tetapi manusia adalah binatang dan mereka akan melakukan segalanya...

Apalagi kalau dia cantik.

Ya Tuhan kenapa dia harus tinggal bersama kita dan menghancurkan waktu kita bersama!

Persetan, apapun namanya, jalang.

Aku melompat ke tempat tidurku dan mengirim pesan kepada Isaac untuk mengeluh tentang keadaan mengerikan yang aku alami saat ini.

Untuk Amber

Dari Isaac

Kamu tahu kalau kamu mau, kamu bisa tinggal bersamaku dan sedikit main-main dengan Taehyung;)

"Mungkin aku sebaiknya?" aku mempertanyakan diriku sendiri.

Aku sebenarnya tidak ingin pergi tapi dengan adanya wanita itu di sini, aku tidak akan mendapat kedamaian. Dengan sikapnya dia mungkin ingin menjadi penghalang antara aku dan Taehyung!

Tuhan apa yang harus aku lakukan?

To Jungkook

From  Isaac Tidur saja dulu, besok kita ngobrol :)

Aku membalas pesan 'selamat malam' dan mematikan lampu dan pergi tidur.

***

Bel pintu berbunyi terus menerus, membangunkanku dari tidurku.

Aku menoleh untuk memeriksa waktu dan saat itu baru pukul 6.30... Aku tidak perlu bangun sampai jam 8.

Mungkin karena wanita itu atau semacamnya, tanpa menggangguku, aku mencoba yang terbaik untuk tertidur.

"Apakah aku datang lebih awal?! Aku sangat bersemangat untuk tinggal bersamamu!"

Oh ya tuhan suara wanita itu.

Berkat suaranya yang keras dan bodoh, otakku mulai berfungsi seperti orang gila. Aku mengeluarkan headphone dan menyalakannya, mendengarkan musik BTS.

Kepalaku bergerak mengikuti irama, menikmati lagunya.

Perlahan aku tertidur kembali.

***

Aku berjalan ke sekolah dengan kepala tertunduk, Taehyung berangkat lebih awal karena guru harus datang lebih awal.

Dan aku harus menghadapi wanita jalang itu sendirian!

"Taehyung milikku, menjauhlah darinya" aku menirukannya dengan nada yang sangat lancang dan bernada tinggi.

"Siapa kau yang lancang berbicara bernada tinggi seperti ini?"

Aku berbalik dan melihat Isaac,

"Yah, kalau ini bukan laki-laki pelacur itu" aku memicingkan mataku saat mengatakan itu.

Isaac meletakkan tangannya di jantungnya, berpura-pura merasa terluka setelah pernyataanku.

"Jadi, Anne pindah?" Dia bertanya.

"Ohh, jadi namanya Anne! Dasar sial, dia datang pagi-pagi sekali dan suaranya yang keras dan bodoh!! Membicarakannya membuatku marah!"

(Jangan tersinggung dengan orang bernama Anne)

"Tenang saja, dia licik, kamu harus hati-hati"

"Terima kasih sudah menyatakan yang sudah jelas" aku memutar mataku.