3.||3.

24 7 15
                                    

Malam nya Acha terlihat sedang mengerjakan tugas nya yang dikumpulkan esok hari.

"Kenapa harus matematika sih!" , Kesal Acha yang baru menyelesaikan setengah tugas nya.

Dia mengerjakan tugas itu dengan susah payah sudah dua jam gadis itu mengerjakan tugas nya.

"Acha sini nak " , Panggil mama Acha dari lantai bawah "Iya ma bentar" Acha berucap sambil menutup buku tugas nya lalu pergi menghampiri mama nya yang bernama Andriana itu.

"Kenapa ma?" , Tanya Acha begitu dirinya sampai.

"Tolong jaga rumah ya , mama mau anterin makanannya papa" , Ucap Andriana yang membuat Acha menggembungkan pipinya.

"Maa masak Acha sendirian, dirumah ini kan ada hantu nya , nanti kalau Acha dimakan gimana", Rengek Acha.

"Mama udah minta tolong Defan kesini sebentar lagi sampai kok, yaudah mama berangkat dulu" , Ucap Andriana berpamitan dengan putri nya.

"Daa maa , hati-hati" , Ucap Acha melambaikan tangannya pada Mobil yang dinaiki Andriana yang mulai menjauh dari Kawasan Rumah.

Saat Mobil yang dinaiki Andriana sudah tidak terlihat Acha segera mengunci pintu dan berlari sekencang mungkin kembali ke kamar nya.

Gadis itu kini menghidupkan semua lampu yang kini membuat kamar nya terang benderang , tak lupa dia memutar musik di Bluetooth Speaker nya yang membuat Kamar nya juga diisi dengan lagu Jedag-jedug.

"Huff sekarang hantu kamu pergi ya , Acha lagi belajar jadi jangan ganggu Acha" , Ucap Acha dirinya kini hanya berharap Defan datang lebih cepat agar bisa menemani dirinya yang penakut hantu ini.

Drttt Drttt

Ponsel Acha berdering dan benar saja Defan yang menelfon nya.

"Defan cepet Dateng" .Acha Berucap sambil terus menatap layar ponselnya .

"Buka pintu nya Chaa!!" , Ucap Defan yang sepertinya tak terdengar oleh Acha.

"Apa nggak kedengaran Defan" , Ucap Acha.

"Liat Chat ku " ucap Defan lalu menutup panggilan.

Acha pun melihat Roomchat nya dengan Defan.

/Cha buka pintu nya/
/musiknya kecilin/
/Chaa/
/Kamu matiin dulu musiknya/
/Cha!/
/Chaa buka pintu nya/
|Defan|

Melihat pesan Dari Defan Acha pun segera menuruni tangga dan membuat Pintu untuk Defan.

Pintu terbuka dan Defan kini sedang berdiri di depan pintu itu sebelum dirinya masuk.

"Volume nya kecilin Acha, Kayak speaker Kondangan aja" , Ucap Defan.

"Hehe habis Acha takut nanti kalau sepi hantunya makin kesini" , Ucap Acha tanpa rasa bersalah nya.

"Ya udah, kamu udah makan belum?" , Tanya Defan yang di jawab dengan anggukkan Acha.

"Udah tadi, Defan kamu bisa bantu Acha nggak?" , Ucap Acha.

"Bantu apa?" Tanya Defan.

"Bantu Acha selesain tugas matematika" Acha menyodorkan buku tugas yang dia bawa tadi saat turun.

"Iya sini kubantu" , Ucap Defan seraya melihat soal-soal yang tertulis di lembar buku Tugas Acha.

"Sini ku Jelasin" , Ucap Defan menyuruh Acha duduk diam memperhatikan Penjelasan soal nya.

Defan yang memang bisa dibilang sedikit pintar dalam Matematika Matematika walaupun tak seperti Arga sih, Defan menjelaskan Satu persatu Soal itu dengan sabar sampai Acha paham dan mencoba mengerjakan tugas nya.

"Ini Benerkan?" , Acha bertanya setelah Menyelesaikan tugas nya pada Defan yang kini terlihat sedang bermain Game di ponselnya.

"Defan Liat" , Acha berucap lagi sambil menyodorkan buku tugas nya pada Defan.

"Iya sebentar nanti ku lihat" , Ucap Defan yang membuat Acha kesal lalu dengan kasar menaruh buku tugas nya pada Meja dekat Defan lalu pergi duduk ke Sofa dan menyalakan Televisi.

'Daripada nunggu Defan selesai main game mending Acha nonton Ejen Ali aja!' , Batin Acha.

Kini dirinya sedang asik menonton film kartun kesukaan nya sementara Defan mengoreksi jawaban tugasnya.

"Jawaban nya bener , ini aja tugas nya?" , Tanya Defan yang di jawab dengan gelengan Acha.

Defan meletakkan buku Tugas Acha di Meja lalu dirinya pergi Duduk disebelah Acha.

"Yah iklan" , Ucap Acha kecewa karena Acara TV kesukaan nya terpotong Iklan saat Bagian serius-serius nya.

"Padahal Ali lagi Bertarung sama Uno" , Acha berucap sebelum dirinya mulai mode bosan.

Posisi nya yang tadi sedang duduk anteng di sofa kini berubah menjadi kayang diatas Lantai.

Defan yang sudah terbiasa dengan sikap Random Acha Hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu kembali mengotak-atik ponselnya.

"Cha nanti kamu keseleo lagi loh" , Defan memperingati Acha yang kini posisinya sedang split dilantai sambil membungkukkan punggungnya ke belakang.

Bukannya mendengarkan Peringatan Defan , Acha kini malah menyusup masuk ke Bawah meja dan DUG!

Kepalanya terbentur saat ingin keluar dari meja yang kini membuat dirinya menangis

"Kan dibilangin juga apa" , Ucap Defan yang langsung menggendong Acha kesofa mengelus bagian kepala Acha yang terbentur.

" kan salah meja nya kenapa ada disitu hiks " Isak Acha yang masih merasakan sakit di bagian kepalanya.

"Yang salah kamu malah nyalahin Meja, Tunggu sebentar" , Defan berucap sambil mengelus kepala Acha .

"Dah Jangan nangis" , Defan menenangkan Acha yang kini Gadis itu terlihat mulai berhenti dari tangisan nya karena Film kesukaan nya yang berjudul Ejen Ali itu kembali diputar di layar Televisi.

"Akhirnya diem juga" , Ucap Defan

Defan sudah menganggap Acha sebagai adiknya sendiri , Dari kecil dirinya menjaga Acha hingga saat ini..

__🍬✨💗✨🍬__

VOTE :KOMEN :FOLLOW : Aya_ofcx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE :
KOMEN :
FOLLOW : Aya_ofcx

Follow author yaa!

Love's Magic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang