Nothing Is Easy

satu

Semua orang sedang berada difasenya masing-masing dengan garis edar takdir yang berbeda-beda.

Di usia menginjak dua puluhan tapatnya dua puluh dua tahun adalah fase banyak hal baru yang harus dihadapi. Mulai dari pendidikan, karir, sosial, krisis kepercayaan diri, pergaulan, dan tanggung jawab pribadi. Kita dituntut tidak boleh abai sebab manusia akan membutuhkan manusia lainnya, meski terkadang ad beberapa yang menyebalkan.

Fase ini akrab disebut sebagai quarter life crisis. Umumnya, pada fase ini seseorang akan mengalami gejolak dan pertimbangan dalam membuat keputusan. Begitu menurut sumber.

Teman-teman sebayaku bahkan diriku sendiri pun sedang berusaha mencari jati diri. Akan jadi apa kita kedepannya. Pertanyataan mudah tapi sukar untuk diwujudkan. Banyak proses, kerikil kecil dan badai yang tak bisa ditebak kapan datang dan berlalunya.

Banyak juga yang sedang menyusun impiannya. Ada yang sedang mengalami pasang-surut arus hidup. Ada yang sudah menemukan kebahagiannya. Ada yang sudah mendapatkan pasangan hidup sesuai standarnya, ada yang sudah meraih gelar impiannya, ada yang sudah bekerja di tempat tujuannya, ada yang sudah mampu memberikan keinginan kedua orangtuanya, ada yang sudah dilamar oleh kekasihnya, sudah masuk kampus impiannya, ada yang sudah mewujudkan impiannya ingin ke jepang, serta ada yang sudah-sudah lainnya.

Suka dan duka saling beriringan. Silih berganti menempati posisinya diwaktu yang sudah ditentukan-Nya. Di usia dua puluh dua, ada yang kehilangan masa emasnya, ada yang kehilangan waktunya bertemu dengan teman-teman sebayanya, ada yang kehilangan calon tunangannya, ada yang kehilangan calon bayinya, ada yang sudah kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya, dan kehilangan lainnya.

Semua kejadian sudah tertulis. Sudah menjadi jalan garis takdirnya masing-masing. Yang membedakan hanya bagaimana manusianya menyikapi rasa kebahagian dan rasa kehilangannya.

Regards

Nitisa, 06 Maret 2024