Two

227 22 0
                                    

🎇 Lyrics 🎇
Waktu itu seperti tongkat sihir
Walaupun telah mengubah pemandangan
Suara ombak dan aroma gelombang
Masih sama seperti dulu
Seventeen
💮💮

Setelah selesai membersihkan serta menata barang barang di rumahnya, Ness berencana untuk berkeliling kota asalnya ini.

Ia mengeluarkan mobil miliknya dari garasi, mobil itu cukup berdebu karena sudah lama tak ia gunakan.

Ness mencoba menghidupkan mobil itu, sejujurnya Ness sudah sedikit lupa cara mengendarai mobil, karena selama tinggal di ibukota ia hampir tak pernah mengendarai mobil, karena mobil miliknya ia tinggalkan di rumah lama orang tuanya ini.

'yah sebernarnya udah lama nyetir sih, tapi coba aja dulu, kalau nabrak sesuatu ganti rugi aja'

Batin Ness mencoba yakin

Ia memasuki mobil itu dan mencoba untuk mengendarainya, ia bisa mengendarai mobil tersebut namun masih sedikit kaku karena sudah lama tidak menyetir.

Setelah sekitar 15 menit ia berputar putar dijalan komplek rumah nya, ia akhirnya merasa rileks dan mulai percaya diri untuk menyetir ke kota.

Ia mengendarai mobilnya itu untuk berkeliling kota ini.

'waktu itu memang seperti sihir ya, padahal perasaan aku baru meninggalkan kota ini 4 tahun yang lalu, tapi kota ini sudah berubah sangat banyak'

Batin Ness takjub.

Ia berkendara tak tahu arah, ia hanya ingin melihat lihat kota yang semakin indah menurutnya ini.
.
.

"Waduh, kayaknya aku nyetir gak tau arah haha"

"Dan sekarang aku bingung, ini aku dimana ya, hehe"

Ucapnya pada diri sendiri meyakinkan diri untuk tak panik.

Ia keluar dari mobilnya, lalu berjalan jalan sebentar melihat lihat pemandangan.

Suara ombak yang menerjang menjadi ciri khas tempat ini, aroma laut nya sangat menyegarkan hati.

'kayaknya aku pernah kesini deh, aku merasa Dejavu'

Batin Ness menerka.

Ia berjalan menuju pantai yang lumayan ramai pengunjung, yang kebetulan tidak terlalu jauh dari tempatnya saat ini.

Ia melihat pantai yang ramai ini, ia merasa seperti pernah pergi ke sini saat ia masih kecil.

Ia membalikkan badannya, lalu ia melihat sebuah ayunan tua yang terikat di sebuah pohon di depan pantai.

Ia berjalan pelan menuju ayunan itu, lalu ia duduk di atas ayunan. Ia tersenyum kecil mengingat dirinya saat kecil.

'ah benar, ini tempat dimana aku dan dia bertemu haha, bodohnya aku, bagaimana bisa aku melupakan hal penting seperti itu'

Ness sedikit menertawakan kebodohannya itu. Tempat ini sudah menjadi tempat favorit nya sejak dulu ia kecil, karena ditempat ini lah ia bertemu dengan teman pertama masa kecilnya yang masih ia ingat saat ini.

Bukan hanya teman pertama, mungkin anak kecil itu, juga menemukan cinta pertamanya di tempat ini.

Ia mengayun kan ayunan itu sedikit lebih cepat, dan menikmati waktu bermainnya saat ini.

Ayunan itu tiba tiba berhenti seperti di berhentikan oleh seseorang dari belakang.

'hm? Kenapa ayunannya berhenti?'

Batik Ness penasaran.

Pundaknya ditepuk lumayan kuat oleh seseorang dibelakangnya. Ness reflek berteriak saat pundaknya itu ditepuk.

Pelaku yang menepuk pundaknya tersebut langsung panik dan menutup mulut Ness dengan tangannya.

"Sstt, jangan teriak, ini aku hehe, kau tidak lupa kan?"

Ucap lembut laki laki berambut pirang panjang yang diujung rambutnya berwarna biru.

"Loh, kaiser kan???"

Ness terkejut dengan kedatangan teman masa kecilnya itu.

"Hehe masih ingat ternyata, Yap gw kaiser, Lo Ness kan?"

Tanya laki laki bernama kaiser itu sembari diikuti senyuman manisnya, Ness hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan itu.

Kaiser berjalan kedepan Ness, dan langsung memeluknya erat.

"Gw kangen banget sama Lo sumpah, Lo kenapa jarang banget sih pulangnya"

Ucap kaiser sembari memeluk lembut Ness.

Ness yang menerima perlakuan mengejutkan itu, langsung saja memerah, dan tergagap gagap dalam berbicara.

"Ya-ya maaf, kan aku k-kerja, dan juga, m-mama papa ku udah gak ada disini lagi, jadi ngapain aku pulang gitu"

Gagap Ness.

"Jahat bener lu, padahal kan masih ada gw nih"

Ucap kaiser sembari melepas pelukannya, dan menepuk pelan pundak Ness, sembari tersenyum cerah.

"Hahaha, ya maaf, kan aku gak sempet pulang, hahaha, kamu juga aku hubungin gak bisa bisa"

Tawa Ness kecil.

"Hahahah, nomor gw udah ganti btw, jadi ya gak bisa dihubungin pake nomor yang lama haha"

Tawa kaiser.

"Ohhh, ganti nomor toh, kirain aku di blokir"

"Enggaklah, yakali gw blokir Lo, Lo kan sahabat terbaik gw"

Tawa kaiser semakin besar.

'sahabat ya'

Batin Ness sedikit kecewa.

"Eh btw, siniin ponsel Lo biar gw kasih nomor baru gw"

Tanpa basa nasi Ness langsung saja memberikan ponselnya dan kaiser juga langsung menyimpan nomornya di ponsel Ness.

"Nah udah tuh"

Ucap kaiser sembari mengembalikan ponsel Ness, dan tentu dibalas anggukan kecil oleh Ness.

Dan mereka akhirnya menikmati sore yang cerah itu dengan bermain di tepi pantai yang indah itu.

Meski cukup ramai mereka sama sekali tak terganggu, mereka hanya menikmati kebersamaan yang sudah lama mereka atau salah satu dari mereka nantikan ini.

TO BE CONTINUED
– kamis, 7 mrt 24
Runone Eandra
..

Don't forget to comen and vote this story

Not For Me -Kainess Au-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang