Kampus

30 9 31
                                    

"Ra, tungguin aku dong." teriak Catherine
Ayra yang mendengar teriakan sahabatnya, lantas berhenti di lorong koridor. Seraya melemparkan senyum manisnya kepada sang sahabat. Catherine yang melihat Ayra yang berhenti dan tersenyum manis kepadanya. Membuat Catherine segera berlari ke arah sang sahabat.

Saat sudah berada disamping sahabat tercintanya. Catherine segera menggandeng lengan Ayra. Dan keduanya segera melangkahkan kakinya di koridor kampus. Disepanjang koridor banyak mahasiswa yang memperhatikan mereka. Bahkan kaum Adam pun banyak yang terpesona. Sebab Ayra memiliki kecantikan yang alami. Belum lagi ditambah dengan senyuman manisnya tadi. Semakin membuat para lelaki ingin memilikinya.

"Ra, lihat deh. cowok itu lihatin kamu terus. Kamu gak ada niatan gitu untuk pacaran?" tanya Catherine
Ayra pun menghembuskan nafas lelahnya. Sebelum dirinya menjawab pertanyaan sang sahabat. Yang selalu menanyakan tentang dirinya yang tidak berpacaran.

"Catty, kan aku sudah bilang. Kalau aku tidak tertarik untuk pacaran. Kalau ada yang mau sama aku. Harus mau ta'aruf dulu, baru setelah itu tunangan. Soalnya aku carinya yang gak main-main. Tapi yang langsung bisa di ajak serius. Biar bisa membimbing aku menjadi sosok yang lebih baik lagi." ucap Ayra

"Iya sih, Ra. Tapi di zaman modern seperti ini. Apa kamu yakin masih ada yang mau seperti itu? Sedangkan cowok sekarang saja kalau pacaran harus ciuman dan pelukan. Bahkan disini juga, kamu tahu sendiri. Gaya pacarannya sudah sangat bebas. Seks bagi mereka itu adalah hal yang dianggap biasa." ucap Catherine

"Aku tahu akan hal itu. Tapi aku tetap akan cari sosok yang kriterianya sesuai dengan keinginan aku. Aku enggak mau, kalau nantinya malah menyesal. Karena bagi aku itu, nikah cukup satu kali seumur hidup." ucap Ayra
Catherine yang mendengar ucapan Ayra, lantas tidak membahas lagi hal tersebut. Karena Catherine tidak ingin membuat mood Ayra menjadi hancur. Untuk mengalihkan hal tersebut, Catherine pun mulai menanyakan hal lainnya.

"Hari ini ada berapa mata kuliah?" tanya Catherine
Ayra tahu, bahwa Catherine berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Agar mood dirinya tidak buruk. Ayra merasa sangat senang, sebab sahabatnya sangatlah pengertian dan peka kepadanya.
"Ada 2 mata kuliah. Pagi jam 09.00 dan siang jam 01.00. Kalau kamu hari ini ada berapa mata kuliah?" tanya Ayra

Catherine yang melihat Ayra sudah mulai ceria seperti biasanya. Segera menjawab pertanyaan sang sahabat.
"Kalau aku hari ini ada 3 mata kuliah. Pagi jam 09.00, siang jam 01.00 dan sore jam 03.00. Yah, jadi pulangnya tidak bisa bareng nih. Padahal aku ingin pulang bareng sama kamu. Terus jalan-jalan bareng kamu dulu sebelum pulang. Tapi ternyata kita pulangnya tidak bisa bareng." ucap Catherine sedih

Ayra yang melihat sang sahabat sedih, lantaran tidak bisa pulang bareng. Segera mencoba menghiburnya, dengan mengajaknya pulang bareng. Mewujudkan keinginan sang sahabat.
"Eh, kita bisa ko pulang bareng. Nanti biar aku tungguin kamu di perpustakaan kampus. Biar kita bisa pulang bareng. Dan jalan-jalan bareng dulu sebelum pulang ke apartemen." ucap Ayra

Catherine yang mendengar ucapan Ayra, segera tersenyum kepada sahabatnya. Karena mau pulang terlambat demi menunggu dirinya. Dan mewujudkan keinginannya.
"Wah, beneran Ra. kamu mau nungguin aku dan jalan bareng sama aku dulu? Emangnya kamu gak sibuk?" tanya Catherine

"Iya beneran dong. Aku bakal tungguin kamu dan jalan bareng kamu. Kalau kamu tanya aku sibuk atau gak? Jawabannya kamu sudah tahu sendiri, kalau aku itu selalu sibuk. Tapi demi sahabat aku tersayang. Tentu aku akan luangkan waktu untuk jalan bareng sahabat aku ini. Aku juga ingin punya moment indah bersama kamu. Jadi kamu tenang saja. Aku bisa ganti jadwal hari ini. Biar kita bisa bersenang-senang." ucap Ayra

Catherine yang mendengar, merasa sangat terharu. Karena kebaikan Ayra, yang sudah seperti saudaranya sendiri. Saking senangnya, Catherine segera memeluk sang sahabat. Sahabat yang selalu ada di saat dirinya butuhkan. Sahabat yang menganggapnya seperti saudara kandung.

Sungguh Catherine merasa sangat beruntung bertemu sahabat seperti Ayra. Yang selalu ada untuknya, selalu memberi support kepadanya. Bahkan mau menerimanya, meskipun dirinya berbeda keyakinan dengan Ayra. Namun Ayra selama ini tidak mempermasalahkan hal tersebut. Selama kurang lebih 3 tahun bersama. Membuat Catherine sangat tahu sosok Ayra.

Baginya Ayra itu wanita cantik, mandiri dan kuat. Serta wanita yang lebih mementingkan pendidikan. Namun bagi semua orang, Ayra dikenal sosok yang dingin, pendiam dan cuek. Oleh sebab itu, saat Ayra tersenyum dengan Catherine. Itu merupakan sebuah keberuntungan bagi orang lain. Lantaran Ayra tersenyum itu hanya akan terjadi saat bersama sang sahabat. Selebihnya hanya ada sosok dinginnya yang diperlihatkan kepada semua orang.

Tak terasa, kini mereka harus berpisah. Karena berbeda jurusan yang diambil keduanya. Ayra dengan jurusan kedokteran. Sedangkan Catherine di jurusan bisnis. Namun sebelum pergi, Catherine meminta kepada Ayra. Agar nanti saat istirahat bisa ke kantin bersama.
"Nanti kita ke kantinnya bareng ya? Aku males kalau harus sendirian di kantin. Soalnya enggak ada yang aku kenal disana." ucap Catherine

Ayra yang mendengar permintaan sang sahabat, segera mengiyakannya. Sebab dirinya pun sama, akan merasa sangat tidak nyaman. Jika berada di kantin tanpa sahabatnya.
"Iya nanti aku tungguin di depan kelas ya? Kamu tinggal datang ke kelas aku saja. Aku enggak mau ke fakultas kamu. Soalnya cowok-cowok disana rese-rese semua. Aku jadinya tidak nyaman kalau di fakultas kamu." ucap Ayra

Catherine mengerti ketidaknyamanan sahabatnya. Oleh sebab itu Catherine segera mengiyakan ucapan sang sahabat.
"Iya nanti aku ke fakultas kamu. Ya sudah, aku ke kelas dulu ya. Mau lanjutin baca novel dulu, sebelum waktunya pelajaran." ucap Catherine
"Iya sudah, sana. Hati-hati jalannya." ucap Ayra
"Oke sister." ucap Catherine seraya tersenyum

Setelahnya Catherine segera melangkahkan kakinya. Menuju ke fakultas bisnis, dimana kelasnya berada. Ayra pun sama, segera beranjak menuju ke dalam kelas. Dan membaca materi yang akan dipelajari hari ini. Agar saat nanti ada pertanyaan, dirinya bisa menjawabnya. Juga untuk mengasah otaknya, agar hafal dengan materi hari ini.

Tak berapa lama, dosen pun masuk ke dalam kelas. Dan segera memulai pelajaran hari ini. Akan tetapi disaat semua orang, sedang fokus mendengarkan penjelasan dari dosen. Tiba-tiba terdengar dering ponsel yang sangat keras.
Triingg Tringg Tringg
Membuat semua mahasiswa yang sedang fokus. Segera melihat siapa pemilik ponsel yang berdering tersebut.

Namun saat dilihat, ternyata pemilik ponselnya sedang tertidur pulas. Membuat dosen yang melihatnya segera menghampirinya. Dan dosen yang tidak terima, ada seorang mahasiswa yang tidur. Segera menggebrak meja mahasiswa tersebut. Yang kebetulan juga digunakan untuk tidur.
Brak

Bersyahadat Demi CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang