Mahasiswa yang tadinya sedang tertidur, segera bangun dengan raut wajah bingung. Lantaran dibangunkan dengan cara dikejutkan. Dan saat mulai tersadar dari kebingungannya tersebut. Mahasiswa itu mendapati sang dosen yang saat ini sedang menatapnya tajam. Tidak lupa raut penuh amarahnya yang begitu terpancar.
Mahasiswa itu segera meminta maaf, atas kesalahannya. Yang tidak sengaja tertidur, disaat kelas sudah dimulai.
"Maaf, prof. Saya tidak bermaksud untuk tidur dan tidak mendengarkan penjelasan dari prof. Tapi saya benar-benar tidak sengaja ketiduran. Saya sangat minta maaf, prof." ucap sang mahasiswaSementara mahasiswa lainnya yang melihat hal tersebut. Hanya bisa menatap kasihan kepada mahasiswa itu. Sebab dosen yang saat ini sedang mengajar. Terkenal sangat killer, dan tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun. Entah itu dalam hal tindakan ataupun dalam pelajaran.
Dosen yang sedari tadi terus menatap tajam mahasiswa tersebut. Segera menyemburkan amarahnya, karena merasa tidak di hargai saat mengajar.
"Alex, kamu itu niat kuliah atau tidak? Kenapa kamu malah tidur disaat kelas sudah dimulai? Apa kamu lupa, kalau saya sangat tidak suka bila ada mahasiswa yang tidur? Karena kamu sudah tidak menghargai saya. Dan membuat saya marah, kamu saya hukum. Buat makalah tentang materi hari ini." ucap sang dosenAlex, mahasiswa yang tadi tertidur. Kini tercengang, sebab hukuman sang dosen. Dirinya merasa menyesal, lantaran tertidur di kelas dosen tersebut. Ingin protes, namun Alex tahu. Dosen tersebut sangatlah susah untuk dirayu. Oleh sebab itu Alex hanya bisa pasrah menerima hukumannya.
Sementara mahasiswa lain hanya bisa menatapnya iba. Mengingat materi hari ini sangat banyak. Dan pastinya itu akan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Sedangkan Ayra tidak perduli akan keributan yang terjadi di dalam kelas. Sedari tadi dirinya lebih memilih menyibukkan diri dengan pelajaran. Ayra tidak suka dirinya menyia-nyiakan waktu untuk hal seperti itu.
Setelah memberikan hukuman kepada Alex. Dosen pun kembali melanjutkan pembelajaran yang sempat tertunda. Mengingat waktu yang tersisa tidaklah banyak. Untuk membahas lebih dalam materi tersebut. Ayra yang tadi sedang mencatat, kini kembali memperhatikan penjelasan dari dosen.
Namun tanpa Ayra sadari. Sejak awal dirinya masuk ke dalam kelas. Ada sosok yang selalu diam-diam memperhatikan dirinya. Bahkan di saat ada keributan di dalam kelas. Sosok tadi tetap memperhatikan Ayra. Sampai dosen kembali menjelaskan materi. Sosok tersebut terus memperhatikan Ayra. Sosok yang diam-diam mempunyai rasa ketertarikan kepada Ayra. Akan tetapi tidak berani mengungkapkannya. Sebab perbedaan keyakinan, membuat sosok itu tidak berani mendekati.
Dialah Marchell Reviano Smith, sahabat Alex. Sosok yang mencintai Ayra dalam diam. Sebab dirinya beragama kristen, sedangkan Ayra beragama Islam. Yang mana Marcell tahu, bahwa dalam agama yang dianut Ayra. Dilarang berpacaran, apalagi dengan dirinya yang berbeda keyakinan. Oleh sebab itu, Marchell memilih memendam perasaannya. Agar dirinya tidak sakit hati nantinya, saat harus berpisah dengan Ayra.
Tak terasa kelas pun selesai, Ayra segera membereskan peralatan yang tadi digunakan. Karena setelahnya, Ayra akan menunggu Catherine di depan kelas. Supaya Catherine tidak perlu masuk ke dalam kelas dan mencari dirinya.
Sedangkan Alex yang melihat, kalau Marchell masih terus menatap Ayra. Segera menyadarkannya. Sebab sekarang waktunya untuk istirahat, sebelum jam kuliah selanjutnya.Alex juga tahu kalau Marchell memiliki rasa kepada Ayra. Namun Alex tidak ingin ikut campur, agar Marchell mau berjuang sendiri. Untuk mendapatkan cinta Ayra. Walau nantinya itu akan sangat sulit, akibat perbedaan keyakinan tersebut. Namun Alex yakin, kalau Marchell bisa memikirkan caranya. Agar bisa mendapatkan hati sang pujaan hati.
Alex dan Marchell pun segera keluar dari dalam kelas. Setelah Ayra terlihat keluar dari kelas. Namun siapa sangka, mereka malah bertemu di depan kelas. Lantaran Ayra yang sedang menunggu sang sahabat. Alex yang melihat ada Ayra, segera menyapanya.
"Ra..." sapa AlexSedangkan Marchell yang melihat ada Ayra. Hanya bisa menatapnya dan berusaha menjaga raut wajahnya. Agar tidak terlihat sedang salah tingkah. Mengingat saat ini sedang berhadapan dengan sang pujaan hati. Ayra yang tadinya sedang melihat ke arah koridor. Kini berbalik melihat ke arah depannya. Yang saat ini ada Alex dan marchell dihadapannya.
"Iya. Oh Alex dan Marchell, ada apa?" tanya Ayra
Marchell yang mendengar namanya ikut disapa oleh Ayra, merasa sangat senang. Dan hatinya pun ikut berbunga-bunga.
"Gak ada apa-apa ko, Ra. Cuma pengin nyapa kamu saja." ucap Alex
"Oh, gitu. Kirain ada apa." ucap AyraSementara Marchell hanya diam, tidak ikut menyapa Ayra. Sebenarnya Marchell ingin menyapa, namun dirinya merasa canggung. Sebab Marchell tahu, Ayra merupakan sosok pendiam dan dingin. Sedangkan kepada sahabatnya, dia menjadi sosok yang bisa ceria.
Ayra yang melihat Marchell terus menatapnya. Langsung melontarkan pertanyaan kepada Marchell. Sebab merasa tidak nyaman di tatap terus oleh lawan jenis.
"Apakah ada sesuatu di wajah aku?" tanya Ayra seraya menatap MarchellMarchell yang mendapatkan pertanyaan dari Ayra. Menjadi terkejut, karena sedari tadi fokus memperhatikan wajah Ayra. Alex yang melihat hal tersebut. Hanya menahan tawanya, melihat Marchell ketahuan oleh Ayra. Yang mana sedari tadi, terus menatap Ayra tanpa berkedip.
"Ah, tidak ada apa-apa ko. Tadi aku lagi melamun saja. Dan tidak sengaja pas melihat kearah kamu. Maaf ya, sudah membuat tidak nyaman!" ucap Marchell
Ayra yang mendengar permintaan maaf, hanya menganggukkan kepalanya. Karena merasa semakin tidak nyaman. Dengan terus mengobrol bersama lawan jenis.Dari kejauhan terlihat Catherine yang sedang berjalan mendekat. Catherine pun sebenarnya merasa bingung. Melihat sang sahabat mau berinteraksi dengan lawan jenis. Biasanya Ayra hanya mau berinteraksi dengan lawan jenis. Kalau untuk urusan perkuliahan saja. Bukan untuk mengobrol santai.
Dan saat sudah semakin dekat, Catherine bisa melihat. Kalau Ayra tidak nyaman dengan mereka berdua. Yang artinya sedari tadi mereka hanya mengobrol santai. Bukan membahas tentang materi kuliah. Melihat ketidaknyamanan sahabatnya. Catherine segera berjalan mendekati Ayra. Agar Ayra bisa terbebas dari suasana tidak nyaman tersebut.
"Ra...." panggil Catherine
Ayra, Alex dan Marchell pun menengok ke sebuah suara. Yang memanggil nama Ayra, dan ternyata itu Catherine.
"Iya, Catty." jawab Ayra
Alex terpesona melihat kecantikan, yang terpancar dari wajah Catherine. Sementara Ayra segera berjalan mendekati sang sahabat. Yang saat ini berdiri tidak jauh darinya."Ko lama banget sih? Aku nungguin kamu dari tadi." tanya Ayra cemberut
"Ih, gemasnya. Jangan cemberut dong! Maaf ya lama! Soalnya tadi ngerjain tugas dari dosen dulu. Makanya aku baru ke sini. Habisnya aku baru selesai ngerjainnya, hehehe." ucap Catherine seraya terkekeh"Iya udah, gak apa-apa. Sekarang kita pergi ke kantin, yuk! Soalnya aku sudah laper banget, dari tadi nungguin kamu." ucap Ayra
"Iya, ayo." ajak Catherine
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersyahadat Demi Cintamu
RomancePernikahan yang ada di depan mata. Kini harus kandas begitu saja. Impian bersanding dengan sang pujaan hati. Harus terkubur bersama dengan raga sang tunangan. Yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya untuk selamanya. Hanya karena sebuah obsesi pri...