The Lawyer & Sacred Island - Prolog

16 2 0
                                    

Evelyn Natania Khaleed, wanita berusia 23 tahun dengan rambut hitam pekat itu tengah membongkar beberapa dus yang ia bawa dari kampung halamannya. Hari ini merupakan hari pertama bagi Evelyn untuk pindah ke daerah Boascrife, daerah yang cukup elit bagi Evelyn yang baru memulai pekerjaan pertamanya sebagai seorang junior lawyer.

Evelyn memutuskan untuk pergi dari rumah karena tidak sanggup dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang cukup memberikan gangguan kecemasan pada kondisi mentalnya. Evelyn merupakan anak tunggal, ia tidak tahu harus pergi kemana selain menjadi sukses dan bergelimang harta. Sejauh ini hanya uanglah yang Evelyn anggap sebagai tempatnya bersandar.

Evelyn mulai menata pakaian dalam dan baju-bajunya di dalam kamar apartemennya. Ia juga tidak lupa menaruh pernak-pernik kecil dari band kesukaanya, 5 Seconds of Summer untuk sekedar menjadi pelipur laranya ketika ia sedang kekurangan semangat, walau Evelyn tahu akan susah sekali pulang ke apartemen dengan kondisi tidak memiliki pekerjaan karena bekerja menjadi lawyer berarti tidak ada work life balance.

Ting.. tong..

Suara bel kamar berbunyi, Evelyn bergegas dari sofanya untuk menerima delivery chinese foods sebab perutnya sudah tidak sanggup untuk menahan rasa lapar. Pintu pun terbuka, menampilkan seorang lelaki bertubuh tegap dengan kacamata aviator hitam di kedua matanya. Evelyn menelan ludahnya, KOK GANTENG BANGET?! batinnya.

"Delivery chinese food?" Tebak Evelyn.

Lelaki itu terkekeh."Ohh bukan, aku tetangga di ujung sana. Maaf tapi kardus-kardusmu menghalangi jalan, anjingku tidak bisa berjalan dengan benar."

"Oh iyaa, maaf aku tidak tahu harus membuang kardus ini kemana."

Evelyn menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia malu karena salah menebak pekerjaan lelaki tampan itu, dan ia melakukan kesalahan karena tidak benar menaruh kardus-kardus pindahannya di lorong.

"Kau bisa membuangnya ke lantai 1. Disana ada tempat pembuangan," balas lelaki itu.

"Ohh okay, aku akan menaruh kardus-kardus ini di bawah. Terima kasih tuan?"

"Jun, Wen Junhui. "

Lelaki itu pun meninggalkan Evelyn dengan segala pikiran yang merekat kuat di dalam pikiran Evelyn. Evelyn tersenyum, baru saja ia pindah ke apartemen ini, namun ia sudah menemukan lelaki tampan yang merupakan tetangga apartemennya.

Evelyn pun menutup pintu kamar, rasa laparnya mulai menghilang setelah melihat wajah Wen Junhui tadi.

****

Evelyn bergegas menggosok gigi putihnya di hadapan cermin kamar mandi. Hari ini merupakan hari pertama bagi Evelyn untuk bekerja dan ia sudah kehilangan waktu karena kesiangan. Ia bergegas menyisir rambut hitam panjang pekat miliknya dan mengenakan kemeja biru muda serta celana bahan berwarna putih.

Ia meraih tas dan ponselnya untuk segera keluar dari kamar. Ia melirik pintu kamar milik Jun yang terletak di ujung lorong, namun tidak ada tanda-tanda, mungkin Jun sudah pergi bekerja?

Evelyn menaiki lift menuju lantai basement. Ia berniat menggunakan mobil listriknya menuju kantor.

"Ayoo.. cepatlah.."

Evelyn bergegas menyetir mobilnya menuju Choi & partners law firm yang berjarak 2 km dari apartemennya. Anggap Evelyn ugal-ugalan dalam menyetir, ia sibuk mencari cara agar tidak telat pada hari pertama bekerja.

"Mas, valet ya."

Evelyn memberikan kunci mobilnya kepada petugas parkir untuk menggunakan jasa valet. Ia bergegas menuju gedung, dan betapa kagetnya ia ketika mendapati seorang lelaki dengan tinggi 185 cm itu bertepuk tangan di hadapannya.

"Keren,"ucapnya dengan nada sinis."Hari pertama sudah telat 15 menit, mobil di valet, kamu niat kerja atau gimana?"

Lelaki itu berdecak seraya mengetik sesuatu di layar ponselnya.

"Aku sudah curiga dengan cara perekrutan Ian. Kakak yang tidak bisa diandalkan," celetuknya kembali.

"Cepat ke lantai 12. Disana sudah ada anggota yang lain, melihatmu telat membuatku malas merayakan bersama yang lainnya," tambah lelaki itu."Karena kau telat, gajimu kupotong 10% untuk bulan ini. Sekali lagi kai telat, pemotongan gaji akan meningkat. Tolong diingat nona."

Lelaki itu pun pergi tanpa memberikan kesempatan bagi Evelyn untuk mengucapkan argumentasi ataupun alasan, sepertinya lelaki itu sudah tahu kalau Evelyn akan melontarkan alasan atas keterlambatannya.

Evelyn pun berjalan menuju resepsionis untuk meminta ID Card dan kartu akses ke lantai 12.

***

Evelyn pun diantarkan oleh Queen, resepsionis kantor menuju lantai 12. Wajah Evelyn sudah tertekuk, ia telah gagal menjadi lawyer terladan bulan ini. Bahkan di hari pertamanya ia sudah disemprot oleh lelaki yang baru ia tahu namanya beberapa menit lalu--Choi Soobin, senior associates di kantor ini.

Evelyn membungkukan tubuhnya di hadapan divisi barunya pagi itu. Ia tersenyum tipis pada 9 orang di hadapannya.

"Salam kenal, aku Evelyn Natania Khaleed anggota baru di divisi hak asuh anak."

Namun tidak ada satupun yang membalas salam dari Evelyn kecuali seorang lelaki yang Evelyn kenal, Wen Junhui.

To be Continue..

* Hi guys! Apa kabaaar semuanyaa? Semogaa sukaa sama cerita baruku! Ini ada beberapa character list untuk membantu teman-teman paham sekiranya siapa saja yang memerankan karakter di story ini.

• Evelyn Natania Khaleed : Bisa diri kalian
• Choi Soobin as Himself
• Wen Junhui as himself
• DPR Ian as Choi Ian
• Irene Red Velvet as Queen
• Seulgi Red Velvet as Bea Formosan
• Choi Beomgyu as Himself
• Kim Minji New Jeans as Herself

I hope kalian enjooy sama cerita inii. Jangan lupa vomments. See you guys! <3 and enjooy the story*

The Lawyer & Sacred Island Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang