"Kasihan sekali, dia benar-benar seorang yang tidak memiliki mate," ucap seorang warga dengan keras.
Jaemin mendengar hal itu, dia sudah biasa menjadi bahan pembicaraan orang-orang.
"Hahaha, dia mungkin sakit hati karena Renjun memiliki mate yang bukan dirinya, sehingga dia menolak matenya. Lihat saja sampai sekarang dia masih menempeli Renjun, seakan-akan mereka adalah sepasang kekasih!"
"Kasian alpha dari Renjun, tapi bukankah Renjun juga terlalu centil? Saat sedang hamil dia selalu dekat dengan Jaemin seakan-akan tidak ingin berpisah, aku mulai berpikir bahwa Jaemin adalah ayah kandung dari anak yang Renjun kandung!"
Jaemin menghentikan langkahnya, tangannya mengepal saat mendengar ucapan seperti itu. Jaemin tidak masalah jika dirinya yang dihina tetapi Jaemin tidak akan pernah terima jika temannya terikut dalam hal seperti ini.
"Jika aku yang menjadi alpha dari Renjun maka aku akan memutuskan hubungan dengan Renjun hingga omega centil itu mati, sungguh memalukan jika hal itu benar-benar terjadi padahal alpha-nya tampak sangat menyayangi Renjun,"
Cukup!
Jaemin sudah tidak tahan lagi, bisa-bisanya mereka menghina dan mendoakan Renjun untuk mati. Seharusnya mereka saja yang mati sungguh tidak tahu malu!
Bugh!
Jaemin meninju dua orang yang membicarakan Renjun, matanya berubah menjadi merah. Emosi dalam dirinya meledak apalagi saat menyadari yang membicarakan Renjun adalah dua orang alpha.
Jaemin mengeluarkan aura dominasi yang sangat kuat membuat kedua alpha itu bergetar ketakutan, bulu kuduk mereka berdiri dengan wajah yang sudah memar karena pukulan yang dilayangkan Jaemin.
"Berani sekali kalian mengatai, temanku?"
Kedua alpha itu bergetar, mereka merasa takut sekarang. Tidak pernah mereka duga bahwa Jaemin akan memukuli mereka dengan sangat beringas seperti ini.
Tapi sifat seorang alpha adalah angkuh, mereka tidak ingin kalah dari alpha lainnya begitu pula dengan dua orang ini.
"Kenapa kau begitu marah? Apakah itu benar?" Ejek keduanya.
Bugh!
Jaemin kembali memukul wajah kedua orang itu, hingga darah segar mengalir dari bibir dan hidung keduanya.
"Dua orang bajingan seperti kalian berani mengejekku? Apa kalian tidak tahu di mana tingkatan kalian? Seharusnya kalian tahu bahwa kasta kalian itu lebih rendah daripada aku,"
Setelahnya Jaemin menginjak kaki keduanya, kemudian dia pergi dari tempat itu. Terlalu menjijikkan untuk berada di tempat yang sama dengan kedua bajingan seperti mereka yang merendahkan omega.
••••
"Jaemin? Kau baru pulang? Ada apa dengan ekspresi mu itu?" Tanya Jeno yang berada di ruang tengah.
Yah, Jeno dan Renjun saat ini tinggal di rumah Jaemin. Bukan karena Jeno tidak mampu membeli rumah hanya saja sejak Renjun hamil, omeganya tidak ingin lepas dari Jaemin.
Jeno berpikir bahwa itu terjadi karena bayinya mengagumi sosok Jaemin yang terlihat tegar dan kuat. Apalagi Jaemin itu sangat melindungi sosok yang lemah seperti para omega.
Jaemin menghela napasnya, kemudian duduk di sebelah Jeno kemudian memejamkan matanya, "Ada dua orang bodoh yang mengatakan bahwa anakmu adalah hasil perselingkuhan aku dan Renjun,"
Jeno tertawa kencang, pemikiran gila itu memang selalu terdengar karena Jaemin yang masih dekat dengan mereka. Jeno sama sekali tidak ambil pusing, walau awalnya Jeno cemburu karena merasa mate-nya lebih memilih alpha lain tapi setelah dipikir-pikir buat apa dirinya cemburu?
Renjun dan Jaemin adalah sahabat yang sudah sangat dekat, Jaemin selalu melindungi Renjun. Jaemin juga yang menjaga Renjun ketika Jeno sedang tidak di rumah.
Lagipula Renjun yang sedang hamil hanya mau bergelayut manja kepada Jaemin, kalau masalah lain? Dia akan tetap lekat dengan alpha-nya.
Orang-orang hanya melebihkan masalah saja.
"Jaemin! Kau sudah pulang? Ayo makan bersama!"
Kedua alpha itu langsung bangkit menuju dapur di mana terlihat Renjun dengan perutnya yang besar sedang menata piring.
Saat ini umur kandungan Renjun sudah mencapai bulannya, oleh karena itu keduanya siaga takut-takut Renjun tiba-tiba mau melahirkan.
Sekarang ketiga orang itu mulai memakan makanan mereka, setelahnya Jeno dan Jaemin lah yang membereskan piring. Renjun sendiri sudah masuk ke dalam kamarnya, pemuda yang berstatus omega satu-satunya itu mengatakan bahwa dia merasa tidak enak badan.
"Jaemin?"
"Iya, ada apa?" Tanya Jaemin yang menyusun piring, dia menatap Jeno dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Kau pasti akan menjadi uncle yang baik untuk anakku nanti, oh iya! Semoga kau cepat menemukan mate-mu agar kau juga cepat memiliki seorang anak!"
Jaemin tersenyum, dia memang merasakan kesepian apalagi sejak temannya menikah.
Satu hal yang pasti klan Jaemin dulunya adalah klan paling setia. Mereka akan mati rasa kepada omega manapun dan tidak akan terpengaruh dengan feromon omega bahkan saat omega itu sedang heat. Yang bisa mempengaruhi alpha dari klan Jaemin hanyalah mate mereka. Karenanya Jeno sama sekali tidak khawatir akan hal-hal yang orang pikirkan.
"Bagaimana jika mate-ku adalah anakmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/337776162-288-k141172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunático
FantasíaJaemin adalah seorang alpha misterius, yang orang-orang tahu bahwa dia berusia 25 tahun. Semua orang mengira bahwa Alpha misterius itu adalah seorang mateless Namun, semuanya terbantahkan saat Jaemin mendengar suara tangisan bayi yang pecah ketika...