CH. 4

157 20 1
                                    

Kembali pada cerita- mon maap author hiat satu bulan karena disuguhi ujian praktek dan ujian kelulusan sekaligus pendaftaran sekolah. 🙏🙏🙏
Oh iya, Zonasi kont-
...

(Name) melambaikan tangan pada Mash yang tengah berdiri didalam arena duelo tersebut, melihat kearahnya yang tampak tersenyum lebar. Bibirnya yang meliak-liuk tampak mengatakan sesuatu tanpa berkata apapun.

Mengerti, tapi Tom sudah mendekatinya, menghela nafas, kagak tau apa yang diomongin mereka berdua, tapi mereka kayaknya janjian.

"Oi! Mash! "

"Ah, senpai"

"Apa kamu berkobar didalam api kehidupan! Apa jantungmu berdebar!? "

"Aku kagak ngeh" Memegang kedua pundak Mash, agar Mash merasa nyaman dilingkup sekitarnya, mencoba agar MC tak terlalu peduli pada sekitarnya, kagak bisa sihir diamah, non psikis.

"Kamu bersumpah akan menjadi nomor satu, loh! "

"Kagak"

"Jangan cepat puas! "

"Kagak"

"Mash, ingatlah bambu yang perkasa! "

"Bambu? "

"Bambu dapat bertahan hidup disegala iklim! Mereka kuat dan lentur! Itulah kekurangan mu saat ini! Dan itu bambu!? Bambu, bambu bambu, bambu! "

"Orang ini pasti kesurupan" emang, babang ini terlalu bebal ato ngotot sama sesuatu, Mash aja ampe kewalahan.

"Oh, benar. Aku belum memberitahu aturan duelonya! Ini sangat sederhana, kita memperebutkan penguasaan di udara, lewat cincin itu untuk dapat satu poin. "

Ya iya, ni anak telat ngasih taunya, mengambil sapu terbang dibawah, memberikan nya kepada Mash yang masih mendengarnya.

"Sihir dilarang, olahraga ini tuh teknik sapumu" dan ya tiba-tiba mendekat kearah Mash seperti kau mendapat jumscare tapi gak kagetin amat.

"Bambu yang kagak bisa terbang hanyalah pucuk! "

Seperti Mash sedang meroasting nya karena berbicara sebelum berpikir, menoleh kearah rekan nya dan musuh yang tampak berhadapan.

"Kagak perlu dikatakan, tapi aku kerahkan semuanya kedalam duelo, itu sebabnya aku merekrutmu. Terserah padamu sekarang"

Tak merasakan bahaya manapun yang akan datang, karena Tom masih melihat Mash agar mempercayakan nya kedalam permainan juga.

Buagh!..

Ya, asrama Lang dengan rambut ijo (bkn Milo) tampak menubruk nya dengan kuat, membuat Tom meringis dan tersungkur, ya wajah songong nan remeh nya muncul.

Tampak siswi asrama Adler histeris, melihat Tom yang MVP duelo tahun lalu dikalahkan dengan modal di tubruk oleh lawan, "ups, maaf itu tak sengaja"

Mash mendekat kearah Tom, kelas dia atau senpainya, melihat Tom yang masih kesakitan yang seperti nya mendapat luka serius.

"Senpai"

""Satu poin untuk asrama Lang! Mereka unggul 40 poin melawan asrama Adler! ""

Melihat lawan yang mulai mencetak poin diatas poin rekan, Mash membantu Tom ke posisi duduk, "kamu baik-baik saja? "

"Maaf.. Kurasa patah tulang.. D-dimana rasa sportivitas mu! "

"Hah? Sportivitas tuh omong kosong. Yang penting menang, terus ngerumpi aja kang naif! "

Terbang kembali kedalam kawanan nya, Tom hanya bisa terdiam menahan rasa sakit di lengan nya, terus lah mencetak skor, "hehe.. Betapa menyedihkan nya, udah kagak punya waktu banyak.. Tapi Mash, aku hanya ingin kau tahu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2D || MashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang