034

3 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

34

Jena merebahkan diri di atas kasur miliknya, ia berguling-guling kekana kekiri sambil mengingat yang terjadi antara dia dan ravin beberapa jam yang lalu, ia merasa malu dengan apa yang sudah terjadi , Jena memukuli kepalanya menarik-narik rambutnya sangking malunya terhadap dirinya sendiri.

Tapi entah mengapa dia rindu dengan ravin sekarang Jena ingin bertemu dengan ravin, beberapa kali ia memandang pada ponselnya belum ada tanda-tanda ravin mengirim pesan untuknya.

Padahal Jena berharap jika ravin mengirimi dirinya pesan walaupn itu hanya pesan singkat.

Jelang beberapa menit ponsel milik Jena berbunyi dengan gerakan cepat dia langsung mengambil ponsel itu dan memastikan itu pesan dari ravin.

Ternyata pesan itu datang dari operator, dengan malas Jena membuang sembarangan ponselnya di atas kasur nya.

Jena berfikir dari dalam hatinya betapa ia bahagia karena bisa merasakan rindu yang sebenarnya yang seharusnya ia berikan pada orang yang benar-benar ia cintai seperti rindunya pada ravin.

Jena membuang lembut nafasnya, ia menyakinkan dirinya akan sebuah cinta dari hatinya untuk ravin, Jena bahagia karena ia sudah benar-benar mencintai ravin. Dan tidak mau kehilangan cowok itu.

Tiba-tiba Jena teringat dengan lina sudah lama dia tidak bertemu dengan keponakan tersayangnya itu membuat Jena merindukan lina, Jena juga ingat kalau sekarang juan saat ini sedang berada di luar kota karena ada urusan yang ingin ia selesaikan di sana dan lina mungkin saja sekarang lagi ada bersama mamanya.

Dengan semangat Jena bangkit dari kasurnya dan keluar dari kamarnya, ia udah benar-benar sangat merindukan lina ia ingin memeluk gadis kecil itu sekarang juga.

Ketika Jena berjalan menuju ke ruang bermain lina ia begitu bersemangat untuk masuk ke dalam ia benar-benar tidak sabar bertemu dengan lina di bukanya pintu kamar Lina dengan gerakan cepat tanpa peduli akan seperti apa reaksi mamanya dan lima nanti.

" mam..... Ma.. " ucapnya terbata ketika melihat ternyata bukan mamanya di sana melainkan juan yang sedang menggendong lina yang sudah tertidur di dekapan papanya itu sedangkan juan pria itu menatap ke arah Jena karena suara Jena terlalu keras yang membuat lina terbangun dari tidurnya, dimana juan sudah bersusah-payah menidurkan gadis kecilnya itu.

" maaf kak aku fikir tadi mama " ucapnya dengan nada suara berbisik namun tetap dapat didengar oleh juan.

Juan yang tadinya menatap Jena kini memalingkan wajahnya kembali pada anaknya,Lalu berkata pada Jena sebelum cewek itu pergi dari sana.

" mama di dapur jen " ucapnya singkat tanpa menoleh pada Jena.

Tanpa bersuara Jena langsung pergi karena ia merasa malu pada juan dan merasa bersalah karena dirinya lina kembali bangun dan menangis , ia pergi untuk menemui mamanya di dapur.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang