Tepatnya di markas Leviroz, tempat para anggota Leviroz berkumpul, Jean datang dengan sebuah kantong hitam yang ada di tangannya, dan menaruhnya di meja karena merasa lelah jadi Jean pun duduk di samping Avadz,
"Lo bawa apaan Je.. " Avadz mengambil kantong yang tadi Jean bawa, ia membulatkan matanya saat melihat isi dari kantong tersebut,
"Banyak benner.. Lo mau apain ayam sebanyak ini??" tanya Avadz, karena penasaran Gevan dan Mersha pun menghampirinya dan melihat isi kantong tersebut, memang iyaa...isi di dalam kantong itu adalah ayam yang masih utuh tidak di potong,
"Nggak sekalian lo beli ayam yang masih hidup Jee... " sambung Gevan,
Melihat kelakuan Jean yang kerjaannya hanya makan membuat kepala Gevan pusing, dia harus mengorbankan uangnya untuk membeli ayam setiap hari untung kaya, markas bukan hanya tempat Leviroz berkumpul tapi sekarang juga akan menjadi rumah kedua bagi mereka,
"Setidaknya je... Jangan bawa kompor ke markass, ini markas bukan rumah" jelas Mersha,
"Nggak sekalian bawa kasur ajah jee.."
"Bener banget tuhh... Ide lo bagus vadz!!" Jean memberikan dua jempol pada Avadz,
"Jangan macem macem lo" suara yang terkesan dingin itu membuat semua inti Leviroz menoleh,
Jovian yang memandang ke arah Jean dengan sorot mata tajam, ia menghampirinya dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya,
"Ini gue bawain dari rumah" Jovian meletakkan sebuah kantong di meja dan itu di ikuti oleh para bodyguard nya,
"Hari ini bunda gue ulang tahun... Jadi ini untuk kalian semua" ucapnya di iringi senyuman,
"Bukannya besok yah" protes Avadz,
"Sama ajah kan... Nanti pukul 12 malem"
Jovian membagikan kantong itu kepada setiap anggota Leviroz, ia punya sikap yang dermawan, itulah salah satu yang orang sukai dari seorang Jovian Revalio Zergan,
.....
Di perjalanan pulang dari markas Jovian melihat seorang gadis sedang berjalan di trotoar sendirian, ia berhenti sebentar dan memperhatikan gadis itu, sepertinya ia pernah melihatnya tapi dimana?
"Hey kau!!" teriak Jovian membuka kaca mobilnya,
Karena dirinya merasa di panggil gadis itu pun menoleh, karena tidak ada orang lagi selainnya di jalan ini, Jovian turun dari mobilnya menghampiri gadis tersebut, betapa terkejutnya Jovian saat tahu kalau gadis itu adalah orang yang bersama Aletta tadi pagi,
"Lo_"
"Apa?"
"Ngapain di sini malem malem sendiri lagi" ucap Jovian dengan wajah datarnya,
"Suka suka gue dong" jawabnya,
"Mau gue ante_"
"Nggak usah, gue bisa sendiri" tolak nya, lalu gadis itu pergi dari hadapannya, meninggalkan Jovian yang masih dengan posisi yang sama,
"Oke gapapa... Tenang Jovian tenang... Baru kali ini ada cewek yang nolak pulang bareng lu, awas ajah tuh cewek, sekali lagi kalau gue ketemu sama tuh cewek dalam keadaan yang sama gue nggak akan nolongin" Jovian berbicara pada dirinya sendiri, setelah itu menendang batu krikil yang ada di sana,
Di sepanjang hidupnya tidak pernah ada cewek yang ia ajak pulang bahkan jika di ajak pun cewek itu tidak akan menolak, bagaimana mau menolak karena yang mengajaknya adalah laki laki idaman para wanita, tapi ini tidak bahkan Jovian di tolak mentah mentah olehnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
JOVIAN and his world
RomansaPenyamaran identitas membuat Jovian di jauhkan dari sang ayah, dalam misi penyamaran tersebut ia harus melewati banyak rintangan, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan musuh terbesar dalam hidupnya sekaligus orang yang ia sayangi, seiring waktu ber...