Happy Reading
Sudah waktunya pulang sekolah, Alex dan Felix berdiri di samping sepeda motor mereka masing-masing. Merasa waktu sudah menjelang sore, mereka menaiki motor masing-masing dan segera menancapkan gas meninggalkan perkarangan sekolah.
Lama di perjalanan Alex dan Felix telah sampai di apartemen, memasukkan motor ke garasi dan berjalan menuju ke lantai dua dimana letak apartemen mereka berada. Setelah sampai di depan pintu apartemen masing-masing, memasukkan password pintu apartemen terbuka tanpa mengatakan sepatah kata mereka langsung masuk kedalam.
Di dalam apartemen Alex, saat ini Alex sedang mengganti seragam yang melekat pada tubuhnya menukar dengan hoodie berwarna hitam dan di padukan dengan celana training warna hitam. Merasa semua telah selesai Alex beranjak dari kamarnya menuju ke apartemen Felix.
BRAK!!..
" FELIX!!!"
Dobrakan pintu yang cukup keras di tambah teriakan seseorang membuat sang empu yang punya nama terjengkit kaget, karna dobrakan pintu yang keras dan teriakan seseorang yang memanggil namanya.
"JANGAN TERIAK-TERIAK ALEX ANJING!!, APARTEMEN GUE BUKAN HUTAN," balas Felix teriak tak kalah keras.
"TAPI LU JUGA TERIAK BEGO!" teriak Alex
"Dah ah malah teriak-teriak sakit tenggorokan gue lama-lama" Lanjutnya Alex sambil mendudukkan pantatnya di kursi.
Setelah keributan yang saling teriak-teriak tadi terjadi keheningan yang melanda mereka berdua.
Karna tak tahan dengan suasana yang hening ini, Felix pun membuka pembicaraan terlebih."Ngapain lu kesini?"tanya Felix heran menatap Alex yang asik dengan handphone nya.
Alex yang mendengar pertanyaan Felix mengalihkan perhatiannya ke Felix "gue mau minta tolong ma lu," jawab Alex.
"Minta tolong apaan?"tanya Felix lagi.
"Minta tolong temenin gue ke minimarket," jawab Alex
"Gue kira apaan, males gue."balas Felix dengan nada malas.
Mendengar balasan malas Felix, Alex berujar " nanti gue yang traktir, ya ya lix temenin, gue males pergi sendiri ya pleasee." mohon Alex sambil menunjukkan mata puppy-nya.
Felix yang melihat seperti itu mengernyit jijik, " Geli anjing, oke gue temenin asal lu yang traktir gue."
"Yeuu...si babi denger traktiran aja ku seneng, dah sono ganti baju lu."Alex pun menyuruh Felix mengganti seragam yang masih di kenakannya.
Felix pun menuju kekamarnya untuk mengganti seragam yang masih melekat di tubuhnya. Felix mengenakan kaos oblong warna putih di padukan celana pendek selutut warna hitam, selesai bersiap Felix pun turun ke bawah di mana Alex kini sedang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.
Alex yang melihat Felix telah siap pun menyimpan handphonenya dalam saku.
"Dah siap lu?" Basa basi Alex.
"Belum!..pake nanya lagi" ngegas Felix
Alex melirik sini Felix, "kagak usah ngegas babi!" Ucapnya sambil memukul kepala Felix.
Si Felix yang di pukul gak terima saat ia akan memukuk balik Alex, aksinya di hentikan kala Alex telah lebih dulu kabur keluar.
Felix yang melihatnya memunculkan perempatan imajinernya karna sudah terlalu kesal. Dengan kekuatan penuh ia mengejar Alex yang telah lari kencang, tapi sebelum itu ia menyempatkan untuk mengunci. Lalu lanjut mengejar Alex yang mulai menjauh.
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Akhirnya mereka berdua telah sampai di minimarket tentunya dengan berlari, saat ini mereka sedang ngos-ngosan.
Alex yang lelah mendudukkan dirinya di depan minimarket, ia tidak peduli jika di lihat oleh orang-orang karena sekarang dia sudah terlalu lelah karna berlari. Begitupun dengan Felix yang juga mendudukkan dirinya di samping Alex.
"Cape gue njing, lu-nya juga, ngapa ngejar gue tadi." Alex misuh-misuh karena di kejar Felix padahal dia tidak salah apa-apa.
Felix yang di salahkan mendelik tidak terima, ia pun memukul kepala Alex sedikit keras sampai membuat sang empu sedikit meringis, " Enak aje lu, lu-nya tu yang salah."
"Ehh, mana ada fitnah itu namanya." Belanya
"Mini idi fitnih iti niminyi, alah bacot." Nyinyir Felix.
"Dah buruan katanya mau beli snack, ntar keburu malem."
"Yaudah gas."
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Selesai membeli snack dan makanan lainnya, saat ini mereka sedang berjalan menuju ke apartemen.
Saat sedang asik berjalan mereka mendengar suara seperti orang tawuran.
"Oi Lex." Panggil Felix
"Paan?" Jawab Alex sambil meminun susu kotaknya.
"Lu dengar suara orang tawuran gak?" Tanya Felix
Alex yang mendengar pertanyaan Felix mengangkat sebelah alisnya, "Denger, mang nya napa?"
"Liat orang tawuran kuy." Ajaknya.
Mendengar ajakan Felix yang di luar nurul itu, ia menjitak kepalanya sedikit keras, "Ngapain liat orang tawuran mending pulang aje,"
"Ayolah Lex sekali aja." Mohonnya.
"Kagak."
Saat Alex akan melanjutkan jalannya yang tertunda tadi, tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh Felix. Entah mau di bawa kemana dirinya, dia hanya pasrah saja.
Felix berjalan menuju asal suara tawuran tersebut, asal suara tersebut berasal dari lapangan yang lama di tinggalkan.
Setibanya, mereka di sambut pemandangan banyaknya pemuda yang adu jotos.
"Oh wow!" Mata Felix berbinar melihat tawuran yang ada di depannya, ia merasa seperi melihat film secara langsung.
Sedangkan di sisi Alex, tu anak cuma lihat tawuran di depannya di dampingi camilan yang ia beli tadi. Lumayan tontonan gratis, pikirnya.
Saat mereka sedang asik menonton keributan yang di buat oleh beberapa pemuda di sana, salah satu pemuda di sana yang merasa kegiatan mereka di perhatikan oleh empat pasang mata menoleh ketempat di mana Felix dan Alex. Ia pun langsung meneriaki Felix dan Alex yang mana membuat mereka terkejut.
"WOI! SIAPA KALIAN!".....
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO X
HumorMemceritakan dua pemuda dan keseharian mereka. Pantau terus cerita mereka.