Sinar matahari pagi menyorot langsung pada wajah yang masih damai di dunia mimpi, mata indahnya seolah tak terganggu karna pancaran sinar matahari yang mengenai wajahnya seolah berniat membangunkan sang empu.
Tak lama kemudian mata dengan bulu yang lentik itu terbuka dengan perlahan dengan tangan yang berusaha menutupi silaunya cahaya di pagi itu. Untuk sesaat ia terdiam, memperhatikan sekitarnya untuk mencerna dimana ia berada sekarang?
Ruangan bernuansa putih dan bau obat sangat menyengat di sini, mengedarkan pandangannya ke semua penjuru ruangan, hingga berakhir pada sofa di sudut ruangan, disana terdapat seorang pria yang tertidur dengan wajah yang tertutup oleh bantal?? Siapa dia, dan kenapa sekarang ia berada di ranjang pesakitan rumah sakit?? Apa yang terjadi??
Beranjak duduk, kemudian berdiri dan melangkah menuju sosok yang tertidur tersebut, kembali mengedarkan pandangannya dan sungguh mengejutkan, di sana, di atas brangkar pasien itu, dirinya kah??
Bagaimana bisa?? Kini ia tengah berdiri di tengah ruangan, lantas siapa yang di atas brangkar sana?? Terdiam untuk mencerna situasi yang terjadi kini, hingga suara di belakangnya membuat sang empu tersadar, kembali membalikkan badan dan apalagi ini??
Itu, dia disini??? Wangji?? Lan Wangji?? Kenapa pria itu disini?? "Apa aku sudah mati??" Tanyanya ntah pada siapa??
Sosok yang diduga Wangji itu melangkah kearah brangkar dan duduk di bangku disamping pasien, perlahan tapi pasti, tangan kekarnya menggenggam tangan pasien yang terbaring di depannya, elusan lembut ia berikan, seolah takut tangan kurus tersebut hancur jika di genggam terlalu kuat.
"Apa kabar? Kenapa betah sekali kau disana?? Aku merindukanmu disini, hiks sudah cukup tidurnya ya, aku akan melakukan apapun asal kau mau bangun, perlihatkan lagi mata indahmu itu sayang, kumohon tunjukkan lagi tawa bahagiamu, aku kesakitan melihat mata indah itu tertutup begitu lama hiks, bangun sayang, hiks bangun Wei Wuxian" ujarnya beserta tangis pada tubuh yang tak sadarkan diri tersebut.
Tunggu, apa maksudnya?? Apa yang terjadi?? Sosok yang berdiri di tengah ruangan tersebut bingung, Wei Wuxian bingung, apa maksudnya semua ini, disana tubuhnya terbaring lemah dan itu, dia Wangji adalah ipar biadabnya, kenapa iblis itu menangis di depan raganya yang tak berdaya??
Ia pun memilih mendekat demi melihat semuanya dengan jelas "kau tau sayang, kumisku sudah mulai memanjang, biasanya kau lah yang mencukur semua bulu-bulu diwajahku ini, karna kau bilang mereka mengganggu pemandanganmu untuk melihat wajah tampanku haha" ujarnya pada kekasihnya itu.
"Sekarang kau malah betah tertidur dan aku malas melakukannya, ayo bangun dan marahi aku karna tampang jelekku ini sayang, aku merindukan teriakan marahmu yang menggemaskan itu" sambungnya lagi, Wangji bercerita banyak hal di depan pasien yang ia sebut sayang itu.
Sedangkan Wuxian yang kini dalam wujud roh bingung, kapan mereka menjalin kasih hingga Wangji bercerita seolah mereka adalah sepasang kekasih yang sangat bahagia.
Kapan mereka menjalin kasih??
Tunggu
Rumah sakit?? Koma??
Bukankah ini satu tahun sebelum ia menikah dengan suaminya Xinchen?? Masa itu ia memang mengalami koma karna sebuah kecelakaan mobil karna ingin pergi ke suatu tempat entah kemana.
Hingga ia sadar, yang ia temui perkama kali adalah suaminya, bukankah Xinchen lah kekasihnya? Bahkan Xinchen menunjukkan begitu banyak foto mereka saat memadu kasih sebelum dirinya kecelakan??
Lalu apa semua ini??
Apa??
Tolong seseorang jawab, apa sebenarnya yang terjadi??
"AAAAAA, APA YANG TEJADI!!, WANGJI KENAPA KAU BERTINGKAH SEOLAH KITA KEKASIH, JAWAB WANGJI JANGAN DIAMM!!! AAAA HIKS, KENAPA AKU SEDIH MELIHAT MU MENANGIS WANGJI, KENAPAAAA! hiks jika kita kekasih lalu siapa Xinchen ge Wangji?? Dan kenapa kau menyiksaku sedemikian rupa Wangji hiks, kenapa tolong jelaskan hiks hiks JELASKAN KUMOHONNN!!" Raungnya pada sosok yang tak bisa melihat dirinya sekarang.
Apakah ini bayangan yang terjadi saat dirinya koma dulu??
Sementara itu Wangji dengan setia merawat dan selalu disisi sang kekasih yang betah di alam mimpinya sana, tanpa menyadari sosok yang terkasih meraung penjelasan padanya.
T
B
C