awal

15 6 6
                                    

Hai readers, kalau baca cerita ini jangan lupa vote dan komen yah  lopyu.
•°•°•°•°•°•°HAPPY READING°•°•°•°•°•°•°•





Malam diterangi oleh bulan purnama, dengan hembusan angin yang sangat amat dingin, seseorang duduk di balkon kamarnya dengan memeluk sebuah selimut sambil berdiam diri memikirkan kalimat yang beberapa tahun belakangan ini selalu muncul di benaknya. Azvian yah orang itu adalah Azvian Arthena Z gadis dengan sejuta pesona juga misteri.

Dia sedang memikirkan kalimat yang sama selama ini menggangu benaknya.

"Vivere per morire"monolognya.

Bahasa itu di ambli dari bahasa Itali dengan arti hidup untuk mati, dia mendapatkan kalimat itu dari sosial media, pemilik akun tersebut sering mengunggah kata kata yang membuat para pembacanya selalu terdiam memikirkannya, salah satunya Azvi dia selalu memikirkan kata kata tersebut, hingga terdapat unggahan terakhir dengan kata kata "Vivere per morire" itu adalah kata kata terakhir yang di unggah sebelum pemiliknya hilang bak ditelan bumi.

"Hidup untuk mati? Untuk apa?"tanyanya kepada dirinya sendiri sembari menatap kosong gelas susu di pegangannya yang hampir tandas.

"Hidup untuk mati hanya sebuah kesengsaraan, yang membuat orang hanya akan gila, hidup untuk mati memanglah lumrah, tapi jika hidup untuk mati tanpa di selingi bahagia untuk apa?hanya akan sia sia saja hidup yang dijalani, orang bodoh macam apa yang bahagia hanya karena pujian orang yang sebenarnya bertujuan untuk menghina?"

"Bodoh"setelah mengatakan kata terakhir tersebut Azvi beranjak dari balkon untuk memasuki kamarnya.





Suara kendaraan saling bersahut sahutan di pagi yang mendung ini, gerimis turun dan para pemotor berlomba lomba untuk keluar dari kebisingan dan kesesakan dengan kendaraan lainnya.

Para pengendara tidak memperdulikan pengendara lain, hanya fokus kepada dirinya sendiri.

Seorang gadis sedang berada didalam mobilnya untuk menunggu kebisingan didepannya usai, dia malas untuk ikut berlomba lomba dengan kendaraan lain.

'Drrt'
'Drrt'

Bunyi ponsel terdengar di atas dashboard mobilnya.Dia mengambil nya dan tertera nama pemanggilnya, Kiran.

"Halo"sapa kiran

"Apa?"

"Lo dimana sampai sekarang nggak sampai sampai?"

"Macet"

"Ck. Yaudah deh"

"Hm"
"Saya tutup"

"Iy- Eh tunggu"

"Kenapa?"

"Bianka juga katanya datang"

"Terus?"

"Bisa jemput bianka nggak sekalian?"

"Dimana?"

"Sekarang Lo dimana?"tanya kiran

Azvi gadis yang sedang menunggu kemacetan didepannya selesai pun melihat disekitarnya.

"Tidak jauh dari hotel benzena"jawab Azvi

"Nah kebetulan bianka juga sedang ada di hotel itu, jadi tolong jemput Anka yah"

"Iya. Saya tutup"

Tut.

Panggilan dimatikan oleh azvi sebelum dia mulai menjalankan mobilnya menuju hotel benzena, melihat kendaraan sudah tak sepadat tadi Azvi mulai menyalip kendaraan lainnya.

vivere per morireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang