02 - off limits

313 22 0
                                    

🎵 Sabrina Carpenter - Nonsense |🎵 NewJeans - Super Shy |🎵 Oslo Ibrahim - Someone ThatCan't Be Mine |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Sabrina Carpenter - Nonsense |
🎵 NewJeans - Super Shy |
🎵 Oslo Ibrahim - Someone That
Can't Be Mine |

——♡——

Sesuai dugaan Arabella, merakit dipan kasur memang idealnya tidak dilakukan seorang diri.

Berkat bantuan Galen, agenda rakit-merakit dipan kasur itu jadi lebih mudah daripada kalau Arabella mencoba melakukannya sendirian.

Yah, sebenarnya Arabella tidak begitu banyak membantu. Sebagian besar pengerjaannya dikerjakan oleh Galen, sedangkan Arabella cuma membantu memegangi bagian dipan tertentu saat Galen menyatukannya menggunakan baut yang disediakan.

"Bie, tolong pegangin di sisi yang sana, ya," ucap Galen seraya menunjuk sebuah arah.

Arabella mengangguk. Patuh menjalankan komando Galen tanpa banyak cakap.

"Gini?" Arabella bertanya ketika sudah memegangi bagian yang Galen maksud.

"Yup," balas Galen. Cowok itu menoleh ke Arabella sekilas. "Pegangin kayak gitu terus. Jangan sampai mencang-mencong."

"Aye-aye, Captain!"

Balasan Arabella membuat Galen tertawa rendah, sebelum kembali sibuk memasang baut yang bakalan dipakai untuk merekatkan bagian dipan yang satu dengan bagian yang lainnya.

Selagi Galen sibuk menancapkan baut menggunakan obeng, Arabella yang cuma kebagian tugas buat megangin sisi lain dipan yang lagi dipasang jadi tidak punya kegiatan lain selain diam dan mengamati apa yang sedang Galen lakukan.

Arabella baru sadar kalau Galen sudah menanggalkan jaketnya—entah kapan. Kaos lengan pendek yang cowok itu kenakan juga digulung bagian lengannya sampai bahu. Memperlihatkan lengan Galen yang, menurut penilaian paling jujur dan apa danya dari Arabella, terlihat sangat... lezat.

Lengannya gelendotan dan peluk-able banget.... Arabella membatin. Pasti bakalan nyaman dan hangat banget kalau dipeluk pakai tangan itu.

Sedetik setelah pemikiran itu melintas di benaknya, Arabella langsung menggelengkan kepala. Wajahnya langsung disambangi gelenyar panas.

"Quit thinking nonsense, Stupid Abbie!" gumam Arabella tanpa suara. Memarahi dirinya sendiri.

Meski bilang begitu, Arabella tetap tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Galen—terutama pada lengan cowok itu. Urat-urat yang menghiasi tangan Galen hanya membuat Arabella semakin menikmati pemandangan yang tersaji di depan matanya.

Kalau mengikuti sisi agresifnya, Arabella pasti sudah melupakan urusan merakit dipan sialan ini dan menerjang maju ke arah Galen. Mencium bibir Galen yang selama ini membuatnya penasaran bagaimana rasanya kalau bibir itu menciumnya, melumatnya dan—

"Udah gilaaaaaa!!"

Pemikiran-pemikiran liar yang bermunculan di kepalanya membuat Arabella memekik pelan tanpa sadar sembari menggelengkan kepala.

Exclusively YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang