04 - kiss or kill

366 21 1
                                    

🎵 BTS - Boy With Luv |🎵 LAUV - Love U Like That |🎵 Calvin Harris - One Kiss |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 BTS - Boy With Luv |
🎵 LAUV - Love U Like That |
🎵 Calvin Harris - One Kiss |

——♡——

“Ih, Kak! Kan gue udah sering bilang kalau ngefotoin gue tuh jangan dari sisi kanan tapi kiri!” Arabella langsung mengeluarkan protes begitu melihat hasil foto yang diambil Galen.

Hari ini, satu-satunya schedule Arabella adalah foto untuk produk endorsement yang harus dia posting di akun Instagram-nya.

Gara-gara shooting untuk konten YouTube kemarin, Arabella yang capek ditambah lagi merasakan period cramps memanfaatkan waktu luang yang dia punya untuk rebahan dan malas-malasan dari mulai bangun tidur sampai sore. Dan malamnya, dia harus menyingkirkan segenap rasa malas untuk melakukan pemotretan.

Untungnya, pemotretan tidak perlu dilakukan di studio atau sampai memakai tim fotografer profesional segala. Arabella hanya perlu foto santai dan casual bersama dengan barang yang dia endorse, lalu mengunggah hasil fotonya di Instagram.

Saat ini, sebenarnya Arabella sudah dapat banyak sekali foto—bahkan melebihi limit foto yang bisa diunggah di Instagram dalam satu postingan. tapi ya, namanya juga wanita. Baru puas kalau sudah dapar berlusin-lusin foto, walau ujung-ujungnya, yang di-posting cuma beberapa biji.

“Kanan atau kiri kayak sama aja deh.” Galen mengusap lehernya, betulan tidak paham letak kesalahan yang dikomplain Arabella.

“Sama apanya?” Arabella menyanggah. “Kalau dari kanan muka gue—”

“Sama-sama cantik.”

“—kelihatan lebar banget kayak—apa?”

Galen tersenyum tipis, sebelum mengulang kalimatnya. “Mau difoto dari sisi manapun, hasilnya tetap sama aja. Sama-sama cantik.”

Mendengar rentetan kalimat itu, jantung Arabella rasanya seperti dislokasi. Senyum yang menghiasi bibir tipis Galen hanya mempersulit usaha Arabella untuk tetap terlihat biasa-biasa saja.

Arabella berdeham. Usaha paling maksimal yang bisa dia lakukan untuk meningkahi detak jantungnya yang mendadak menggila dan gelenyar panas yang merambati pipinya.

Sebagai public figure yang mempunyai banyak penggemar dan pengikut di sosial media, mendengar pujian semacam itu sudah jadi makanan Arabella sehari-hari. Tapi pujian yang keluar dari mulut Galen terasa berbeda. Rasanya seperti kalimat pujian dari Galen menyentuh lebih dalam dan lebih jauh dari yang mampu dilakukan kalimat-kalimat pujian dari orang lain.

“Jadinya gimana, nih?” Galen bertanya, menggoyangkan ponsel di depan wajah Arabella. “Mau foto lagi?”

Arabella mengerjap. “Hah?”

“Kalau lo nggak puas sama hasil fotonya, mau foto lagi apa gimana?” Galen mengulangi dengan sabar.

Arabella berdeham sekali lagi untuk melegakan tenggorokannya sebelum menjawab kikuk. “Enggak usah deh. Gue udah capek banget.”

Exclusively YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang