036

4 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

36

Selesai makan Jena membantu mamanya membereskan piring-piring bekas mereka makan lalu memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Ketika berada di kamar Jena langsung memeriksa handphone miliknya ia terkejut saat melihat panggilan dari ravin yang tak terjawab sebanyak sepuluh kali dan beberapa pesan yang menanyakan keberadaan Jena membuat wanita itu menjadi khawatir ia takut terjadi sesuatu terhadap ravin , jujur Jena tidak tau jika ravin menghubungi nya.

Dengan cepat Jena kembali menghubungi ravin takut jika terjadi sesuatu terhadap cowok itu.

" vin kamu kenapa? " tanya Jena khawatir setelah sambungan telpon mereka tersambung

" emang aku kenapa? " tanya ravin heran dengan pertanyaan Jena.

" vin kamu jangan bercanda, aku serius, tadi kamu nelpon aku sampai sebanyak itu terus kirim pesan yang aneh kayak gitu, kenapa sih vin ada apa? " Jena masih khawatir karena ravin tidak menjawab pertanyaan nya.

" oh itu kamu kemana aja dari tadi aku udah nelponin kamu, pak malik perusahaan yang mau kerja sama dengan kita mau bicara sama kamu tadi dia nelpon aku "

" ohh " ucapnya lega " cuman itu aja, kamu gak kenapa napa kan? "

" aku gak kenapa napa, kamu khawatir sama aku? " tanya nya tiba-tiba membuat wajah Jena memerah jika ravin ada di depannya mungkin dia akan tertawa melihat tingkah Jena sekarang.

" eng. Enggak , aku cuman "

" cuman apa?, kamu mikirin aku ya kamu rindu ya sama aku " goda ravin.

" apaan sih , udah ah aku matiin " ucap Jena lalu mematikan sambungan telpon itu.

Jena menghela nafas nya, kembali dapat ia rasakan jantungnya berdetak begitu kencang di dalam sana.

Entah karena malu, atau karena ada sesuatu yang tumbuh di dalam sana dan juga merindukan nya.

Pagi pun tiba Jena menikmati setiap hembusan angin yang datang menerpa nya dimana dirinya sedang asik mengendarai mobil miliknya.

Ia ingin pergi menuju butiknya saat ini, seminggu setalah ravin menelponnya kemarin pak malik salah satu pemilik perusahaan feysen terbesar meminta untuk bertemu dengannya dan Jena pun menyetujuinya.

Jena berjalan memasuki loby butik miliknya dengan santai lalu melihat yunni yang sedang melayani pelanggan di depan sana padahal Jena ingin berbicara penting dengannya , ia pun menunggu yunni sambil melihat ketrampilan sekretaris nuaniru yang sangat lihai melayani konsumen mereka dengan baik Jena tersenyum tipis melihatnya.

Yunni yang sadar jika Jena berdiri di depannya meminta ijin kepada konsumennya itu untuk undur diri lalu setelah itu berjalan menuju Jena berdiri saat ini.

" iya bu? " Jena tersenyum kepada yunni.

" saya gak ada manggil kamu loh, tapi kamu tau kalau saya butuh kamu " ucap Jena memuji kepintaran yunni.

Setelah itu mereka pergi menuju ruangan nya.

" yun nanti sore pak malik dari perisahana Paris feysen akan datang ke sini jadi saya mau kamu ikut serta dalam meeting nanti dan juga kamu buat bahan untuk meeting nanti yang bertemakan batik modern, sekalian juga namun yang akan membawa presentasi nya "

" tapi bu saya kan belum pernah " ucap yuni terpotong.

" karena itu saya mau kamu lakukan sekarang tunjukkan ke saya kalau kamu itu pantas jadi calon manager kalau kamu mau naik jabatan, paham kan?"

" paham bu " setelah mengatakan itu yunni ingin keluar dari ruangan Jena.

" oh iya yun hari ini pak ravin jadi ke Paris?"

" jadi buk, pak ravin akan pergi nanti Sore setelah urusannya dengan pak Abimana selesai "

" oke yaudah kamu bisa pergi sekarang "

" baik bu saya permisi "

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang