EPS 10 - WHO?

42 31 1
                                    

El tengah membaringkan tubuhnya, kepalanya seperti berputar akibat semua hal yang terjadi hari ini, ia tidak percaya bahwa ia hilang ingatan. Rasa bersalah seakan menyelimuti dirinya kembali, rasa ingin kembali ke masa lalu terlintas dalam benaknya, rasa ingin memeluk sang mama pun tidak luput dari fikirannya saat ini.

"Kenapa gak ada yang kasih tau gue?"

"Kenapa harus tunggu 4 tahun baru gue tau?"

"Papa sebenci itu sama gue?"

"Gue dosa apa sama kalian semua?"

"Sial!"

"Kalau gue yang mati waktu itu, gak mungkin semua bakalan gini"

"Gue bakalan cari tau dalangnya"

✒✒✒

"Jadi Cal? El tau dia hilang ingatan?"

"Iya, gue gak tahan buat rahasiain lagi, cukup gue tinggalin dia sendiri selama 4 tahun"

"Kalau dia maksa buat inget gimana?"

"Gue bakalan cegah, gue juga mau dia inget tapi gue gak mau dia sampe sakit"

"Gue dukung apapun yang menurut lo baik"

"Thanks, by the way Le, anak-anak mana?"

"Alecta sama Rio? Mereka ada di rumah"

"ANAK-ANAK GUE LO TINGGALIN SENDIRI??!?"

"Eh, engga kan ada bodyguard sama maid"

"Awas aja lo sampe mereka kenapa-napa"

"Iya gue tau"

El menuruni tangga menggunakan pakaian serba hitam, tak lupa ia menenteng jaket kulit berlambangkan WOLVERINE, Lean dan Callista memusatkan perhatian kepadanya.

"Ngapain liatin gue?"

"Mau kemana?"

"Mau keluar sih kak, kenapa?"

"Ini ada tamu, temenin dulu dong, kakak mau bikin es kulkul"

"Tinggal beli aja di mang Kipli"

"Gak enak dong, bentar kok beneran"

"Heh sejak kapan es kulkul bentar? Lo harus bekuin buah dulu"

"Lo gak mau temenin gue gitu?"

"Gue gak ngomong sama lo ya"

"Cantik-cantik galak"

"Haha nikahin aja gak si Le" Callista berjalan ke arah dapur sembari terus tertawa.

Lean berdiri dari sofa dan berjalan mendekati El, membuat El reflek mundur, tubuh El semakin menjauh dan hampir menabrak guci besar namun pinggang El ditarik oleh Lean.

"Hati-hati, nanti Callista marah" senyum Lean mengembang, matanya menusuk masuk kedalam mata El, aroma tubuh Lean tercium jelas memasuki rongga penciumannya.

"Awas" El mendorong tubuh Lean hingga tangan  kekar yang melingkar di pinggangnya terlepas. El berjalan menuju sofa dan duduk.

ELVARESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang