—fucking alpha
Please give me feedback by voting as much as possible
✧✧✧
Seusai kedatangan keluarganya beberapa waktu lalu, ruangan rawat yang sunyi seketika riuh dengan candaan kakak beradik itu. Langkah-langkah bergegas memenuhi ruangan, diikuti dengan candaan hangat dari kakak dan ayah yang mengisi ruang dengan energi baru.
Fourth, yang sebelumnya terdiam dalam kesendirian, sekarang disambut dengan hangat oleh keluarganya. Senyum lebar terukir di wajahnya saat ia disambut dengan pelukan erat dari kakak-kakak dan ayah yang penuh kasih, menciptakan momen kebersamaan yang tak ternilai harganya. Menghiraukan segala macam rasa sakit yang mendera tubuhnya, Fourth merengkuh lebih lama tubuh orang-orang yang terlampau ia cinta ini. Rasa lelah, kecewa,sedih seketika menguap digantikan dengan perasaan kasih sayang yang ia dapatkan.
Dahulu, Fourth hanyalah anak kecil yang sering menangisi dirinya yang kesepian. Membawa segala rasa sedih dengan perasaan yang dirinya tak mengerti apa maksud dari semua ini. Dia seringkali terdampar dalam lautan kesepian yang menyelimutinya. Di beberapa malam, tangisnya mengiringi langit yang gelap, membawa beban rasa sedih yang tak terlalu dimengertinya pada usia itu. Di dalam kamarnya yang sunyi, dia menatap kekosongan dengan mata yang penuh tanda tanya, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Betapa getirnya rasa yang terlalu besar untuk dipahami oleh pikirannya yang masih polos. Ia hanyalah seorang anak kecil yang terombang-ambing di antara gelombang kesendirian, mencari pelabuhan untuk meredakan kekosongan yang menghantui dirinya.
Semenjak kematian ibundanya beberapa tahun silam, Fourth merasa jiwanya terbawa mati bersama sang ibu;—terasa kosong,namun ia sendiri tidak mengerti apa yang menjadi penyebab kesedihannya kala itu. Bukan ia bodoh karena tidak mengerti akan perasaannya sendiri,namun apa yang kamu harapkan dari anak kecil yang bahkan belum berusia sepuluh tahun saat itu?
Sepersekian waktu sayup-sayup ia hanya mengingat ibundanya yang terbaring dirumah sakit dengan keluarga mereka yang berjaga di sisi ibundanya. Fourth kecil hanya menatap sang ayah yang masih tampak muda namun terlihat lusuh kala itu. Ia melihat ayahnya yang menggenggam jemari sang ibu dengan erat, membisikkan beribu kata cinta dan harapan untuk sang istri dengan harapan yang besar. Fourth kecil hanya melihat wajah-wajah ayah dan kakaknya pada saat itu yang nampak kehilangan semangat,dan sebagai anggota keluarga terkecil,yang ia ketahui saat itu hanyalah ibunya sedang terbaring sakit dan pasti sembuh esok harinya.
Meski yang ia harapkan tetaplah menjadi angan-angan pada akhirnya...
Lalu, seusai ajal membawa ibundanya di keabadian,sang ayah menghampiri Fourth dengan kalimat-kalimat penenang yang bahkan saat itu Fourth belum terlalu mengerti apa maksud terselubung dari untaian kalimat ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Fucking alpha!-Geminifourth story.
FantasyWarning; boys love, m-preg [male pregnant story] Kisah pilu Fourth, seorang omega yang terjebak dalam penghianatan. Gemini, sang alpha yang menjadi pemilik hatinya, menjelma menjadi mimpi buruk teramat nyata. Fourth di masalalu yang belum pernah men...