7; Sebuah pertanda?

526 47 4
                                    

—fucking alpha

Please give me feedback by voting as much as possible, 50 votes for next chapter!


✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa minggu ini Fourth mulai tenang dari belenggu siksaan yang selalu menghantuinya. Mungkin, hampir satu bulan ia bisa menghirup oksigen dengan lega. Setidaknya Fourth bisa mengelak dari kejamnya bayang-bayang ketakutan. Ya, walaupun sementara.

Fourth mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan kampusnya. Mendistraksi segala atensi dari kehidupan sehari-hari yang sempat menyiksa. Dia mulai menyibukkan diri, mencari-cari segala hal baru yang dirasa belum pernah ia perhatikan sebelum nya. Segala cara perlu dilakukan, setidaknya sampai ia benar-benar lupa akan rasa sakit, lupa dengan trauma yang selalu menjadi ketakutan terbesar di hidupnya.

Setidaknya, Fourth bahagia demi dirinya sendiri. Bagaimanapun, setir kendali kehidupan ia yang menentukan. Sampai kapan Fourth harus bersedih-sedih tanpa usaha untuk bahagia?

Diiringi semilir angin sepoi-sepoi, senyum omega cantik itu merekah indah kala ia membaca pesan dari sang sepupu yang tengah berada di negeri ginseng saat ini. Surai hitam legamnya berterbangan, angin malam membelai rambutnya, membuatnya menari-nari bagaikan gelombang hitam yang menawan.

Matanya yang berwarna hitam kecoklatan bersinar bagaikan batu mulia, memancarkan aura misterius yang memikat. Bibirnya yang tipis dan merah merekah membentuk senyum tipis, penuh makna.

Fourth merengkuh tubuhnya erat-erat. Merasa tak nyaman dengan udara yang semakin malam semakin menusuk tulangnya. Ia hanya memakai kardigan rajut yang lumayan tipis, dan tentu itu tidak terlalu membantunya untuk menghangatkan tubuh. Tiba-tiba, seekor kupu-kupu berwarna biru hinggap di ujung jarinya. Fourth tersenyum tipis dan membelai sayap lembut kupu-kupu itu dengan lembut. Kehadiran makhluk kecil itu membawa setitik ketenangan di tengah kegelisahannya.

Fourth menghela napas pelan. Di taman ini, dia bisa melupakan sejenak beban yang ada di pundaknya. Di antara hiruk pikuk kota yang perlahan surut, dia bisa menyatu dengan alam dan menemukan kedamaian.

Ting

Sebuah notifikasi baru tiba-tiba muncul di layar ponsel, memecahkan keheningan malam yang sunyi senyap. Bunyi notifikasi itu bagaikan lonceng yang menggema di tengah ruangan yang gelap, membangkitkan Fourth dari lamunannya.

Samar-samar omega itu tersenyum, ah rupanya pesan dari sang sepupu lagi. Kakak sepupunya itu tengah bercerita tentang alpha nya yang sangat amat memenuhi ekspektasi. Fourth ikut bahagia tentunya, rasa iri sedikit menguasai karena ia juga ingin diperlakukan seperti itu oleh alpha-nya. Dimanjakan, dicintai, diperlakukan seperti pasangan yang benar-benar disayang, itu keinginan semua orang bukan?

“Andai aku seberuntung kakak..” omega itu bergumam seorang diri, suaranya yang pelan seolah-olah terbawa angin. Terlalu pelan hingga beradu dengan serangga yang mengisi sepi nya malam.

[BL] Fucking alpha!-Geminifourth story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang